Tindakan Leng Sicheng yang seperti ini justru membuat Gu Qingqing sedikit bingung, dibandingkan kebiasaannya yang langsung berhubungan intim dengan Gu Qingqing.
Apakah dia mau menciumku? pikir Gu Qingqing. Namun, itu tidak mungkin. Ia sekarang masih dalam kondisi 'tidur'. Hanya karena Leng Sicheng hendak berangkat ke luar negeri, mana mungkin akan ia mencium Gu Qingqing sebelum ia 'bangun'? Apakah Leng Sicheng berniat memberikan ciuman perpisahan sebelum ia berangkat?
Napas Leng Sicheng terasa semakin dekat dan semakin dekat. Aroma tubuhnya melayang di samping Gu Qingqing, seperti api yang telah dinyalakan dengan satu hembusan napas dan bisa menyalakan semua gerakannya kapan saja. Hembusan napasnya berhenti di bibir Gu Qingqing untuk waktu yang sangat lama. Namun, napas itu kemudian berangsur-angsur menjauh dan akhirnya benar-benar pergi meninggalkan Gu Qingqing.