Dengan peluh yang sudah membasahi seluruh tubuhnya, Diego menyeret langkahnya yang terasa sangat berat. Terus berlari, mencari tempat persembunyian membuat semua tenaganya habis. Karena keberadaannya berhasil tercium oleh anak buah Massimo yang tersebar di semua tempat, Diego akhirnya memutuskan beristirahat sejenak di tempat kumuh bercampur dengan para gelandangan yang hidup berdampingan dengan tikus.
"Massimo sialan, kau benar-benar sudah menghancurkan hidupku. Kalau aku hancur, maka kalian semua harus ikut hancur," ucap Diego dengan bibir bergetar, menahan rasa lapar yang menyiksanya.
Terus mencari tempat bersembunyi yang aman membuatnya tidak sempat makan, roti yang sebelumnya dia beli di minimarket pun hanya baru dia makan satu gigitan saja sebelum akhirnya dia harus kembali berlari karena anak buah Massimo berhasil menemukannya.