Semua pertanyaan Gina soal Camila akhirnya terjawab saat wanita nyentrik penuh tato itu sampai dirumah Massimo bersama seorang asistennya, perhatian Gina langsung tertuju pada koper besar yang dibawa wanita itu.
"Jadi bagian mana lagi yang kali ini anda inginkan, Tuan?" tanya Camila sopan.
Massimo yang sedang memangku Gina di kursi kebesarannya tersenyum. "Kali ini bukan aku yang harus kau hias, Camila."
"Bukan anda? Tunggu... jangan bilang kalau nona yang..."
"Gina, calon istriku. Aku ingin kau menuliskan namaku di tubuhnya," jawab Massimo dengan cepat.
Nafas Gina nyaris tersedak. "Tato? Aku? No... aku tidak mau di tato, Massimo." Gina langsung menjerit keras.
Massimo menahan Gina yang berusaha bangun dari pangkuannya. "Kau tidak punya pilihan lain, baby."
"Massimo, please..."
"Tidak sakit, tenang saja. Camila adalah tato artis kepercayaanku, semua tato yang ada di tubuhku adalah hasil karyanya," ucap Massimo lembut.