Sean merasakan hatinya berdebar tak karuan melihat sosok yang kini berdiri di depannya. Dia kira dia bisa mengendalikan dirinya, menata hati, tapi ternyata tidak. Setelah dia berhadapan langsung dengan orang yang selama ini ia cari … Sean ingin menghambur ke sana dan memeluknya. Seperti sekarang. Saat ini juga.
Dan ya. Itu yang Sean lakukan.
Tanpa berpikir panjang, dia melewati ketua EM Universitas B yang membawanya kemari, berlari melintasi jarak yang membentang dan melemparkan dirinya ke arah lelaki berambut ikal berbalut kaos henley hitam berlengan 3/4 di sana seraya berseru, "KAK HESA!"
Hesa yang mendapatkan pelukan hanya bisa membelalak. Keterkejutan jelas merajah wajahnya yang selalu datar. Bibirnya terbuka. Dia sama sekali tak menyangka akan dipeluk begini oleh orang yang lama tak ia jumpai; yang bahkan tak dia ingat sebelumnya.
Namun Sean bisa merasakannya … sedetik tubuh lelaki yang ia dekap ini tegang. Detik berikutnya mengendur daaaan pelukan balik dia rasakan.
Like it ? Add to library!