"Apa kamu bisa tidur di sini malam nanti?" ucap Jonathan dengan tatapan penuh harap.
Nadia menelan salivanya mendengar permintaan Jonathan.
"Apa maksud Tuan? keadaan Tuan Jonathan sudah lebih baik kan? kenapa aku harus tidur di sini?" tanya Nadia dengan tatapan penuh masih berdiri di pintu kamar.
"Aku ingin ngobrol saja denganmu, mungkin sampai pagi." ucap Jonathan dengan alasan yang tidak jelas.
"Ngobrol sampai pagi? bukankah kita sudah bicara banyak?" ucap Nadia dengan tatapan bingung.
"Baiklah, aku memang tidak punya alasan. Aku hanya ingin kamu di sini. Kalau kamu tidak mau tidak apa-apa. Pergilah istirahat." Ucap Jonathan tidak bisa berbasa-basi atau pintar mencari alasan.
Nadia mengusap tengkuk lehernya, masih bingung dengan apa yang di ucapkan Jonathan. Tapi tidak bingung dengan tatapan dan sikap Jonathan yang sudah merajuk.