"Kenapa aku harus memaafkan kamu, kalau apa yang kamu katakan adalah benar. Aku laki-laki yang sombong dan tidak tahu diri yang lupa dengan keadaan yang sebenarnya. Aku cacat seumur hidup, yang tidak bisa berbuat apa-apa dan tidak bisa memberikan keturunan untuk Daddy dan Momy." ucap Jonathan dengan perasaan sedih.
"Cukup Tuan Jonathan, jangan berkata seperti itu lagi. Tolong maafkan aku." ucap Nadia dengan tatapan bersalah.
Jonathan terdiam menatap kedua mata Nadia yang menatapnya dengan berkaca-kaca.
"Aku akan memaafkan kamu kalau kamu menemaniku makan malam di restoran mewah di kota ini." ucap Jonathan tidak tega melihat Nadia menangis.
Nadia mengangkat wajahnya menatap wajah Jonathan yang sudah tenang kembali.
"Tentu Tuan Jonathan, apapun yang kamu inginkan." ucap Nadia dengan sebuah senyuman.
"Sekarang bantu aku! atau kamu lebih senang melihatku duduk di tanah seperti ini?" ucap Jonathan merasa hatinya sedikit tenang.