Di malam yang sama di tempat yang berbeda, Arthur dan Michael duduk di tepi ranjang dengan saling memunggungi. Serasa ruangan itu begitu dingin karena sejak mereka berdua masuk ke dalam kamar tersebut, tidak ada sebuah perbincangan sama sekali yang keluar dari mulut mereka.
Arthur yang duduk di tepi ranjang sebelah kiri, hanya diam dan tidak bergeming, seperti memikirkan sesuatu namun tidak bisa terucapkan oleh sebuah kalimat dan kata.
Michael yang duduk di tepi ranjang sebelah kanan, juga hanya diam, memandang kosong ke arah depan, dengan beberapa kali bermain dengan tangannya sendiri.
Keheningan yang terjadi di dalam ruangan tersebut, membuat mereka berdua bisa mendengarkan nafas, dan detak jantung mereka masing-masing.