アプリをダウンロード
62.16% My Teacher My Husband / Chapter 115: Ch. 115

章 115: Ch. 115

"Lusa?! Kau serius?" Pekik Suzy tak percaya. Yang benar saja. Penundaan kemarin lalu tak ada persiapan dan sekarang? Percepatan juga tak ada persiapan? Yang benar saja! "Si naga tonggos tak tau diri itu benar-benar!" Ujar Suzy.

"Yeah, seperti yang kau baca." Dan lagi, respon Sehun sungguh sialan! Bukan kata-katanya yang terdengar seperti tidak peduli, tapi cara pria sialan itu menjawabnya. Tangan bersedekap di dada, pandangan mata lurus ke layar televisi di depannya, dan kaki yang terjulur hingga ke atas meja.

Tuk.

"Kakimu Tuan Oh yang terhormat! Kau pikir membersihkan itu hanya tinggal memejamkan mata!" Sinis Suzy setelah menyingkirkan kaki Sehun dengan tendangan kecil dari kakinya yang terlihat semakin membengkak. Maklum, kandungan bulan ketujuh.

"Aku tidak menyuruhmu!" Balas Sehun tak mau kalah. Padahal posisinya tadi sudah benar-benar posisi terenak. Dan kelinci hutan ini mengganggunya!

"Kapan kita membeli perlengkapan bayi?!" Sehun heran sendiri, tadi membahas betapa sulitnya membersihkan meja dan sekarang kapan membeli perlengkapan bayi? Ah Sehun lupa, mereka belum membeli apapun, kecuali yang dihadiahi oleh para paman dan bibi si little Oh beberapa bulan lalu.

"Benar! Tapi melihat perut buncitmu itu! Akan lebih aman jika kita membelinya secara online." Usul Sehun mengambil jalan tengah.

"Apa tidak sebaiknya jika kita langsung yang membeli? Kita bisa melihat barangnya kuat atau tidak." Untuk urusan si calon pangeran kecil Oh yang selalu dinantikan dan sangat berharga, Suzy tak ingin barang yang sembarang.

"Jika untuk bayi aku jamin kuat! Tapi jika yang naik itu Kingkong hutan seperti dirimu! Aku ragu!" Sehun kembali mengibar bendera perang. Memandang Suzy dengan tatapan datarnya seperti biasa.

"Memang dasar sialan!" Gumam Suzy.

"Oh, halo Johny!"

"Yoo, what's up bro?"

"Bibimu masih memiliki toko perlengkapan bayi?"

"Tentu. Kau ingin melahirkan?"

"Bukan aku, tapi istriku."

"Aku tau bodoh! Itu maksudku."

"Aku pesan satu set lengkap. Tempat tidur, sepatu, baju, topi, sarung tangan, kaos kaki, peralatan makan, intinya semua harus lengkap. Aku ingin yang berkualitas dan terjamin!"

"Oou dude, kau tau barang di toko bibiku selalu terjamin. Kau ingin warna?"

"Merah."

"Ok, besok akan tiba di rumahmu."

"Aku ingin kau yang mengantar."

"Kenapa aku harus?"

"Karena wajahmu mendukung!"

"Ap-"

Sambungan Sehun putus sepihak. Selesai! Tak ada lagi yang perlu dikhawatirkan. Beres.

"Itu tadi siapa?" Heran Suzy. Kenapa teman Sehun banyak sekali. Apa temannya tahan dengan sifat makhluk macam Sehun ini? Wooah daebak kalau iya.

"Teman." Apa aku bilang. Suzy membathin. Sungguh sebuah keajaiban saudara-saudara.

**

"Chan, Kai!" Baekhyun berseru dari dapur dengan sekotak buah Stoberry di tangan kirinya.

"Apa?" Yang dipanggil sedang bermalas-malasan dengan ponsel mereka.

"Ayo membeli baju yang sama saat pernikahan Kris lusa." Ajak Baekhyun yang sudah duduk manis di depan kedua temannya ini.

"Boleh juga. Warna?" Kai bertanya. Jarang sekali apa yang dikatakan Baekhyun itu benar  apa lagi berguna.

"Kemeja merah. Kita akan terlihat tampan." Ujar Baekhyun dengan wajah berseri-berseri. Membayangkan saja sudah membuat Baekhyun bahagia. Unch.

"Bagaiman- dia tidur?" Tanya Kai tak percaya. Menarik telinga Chanyeol dan benar! Manusia caplang itu tak bergerak barang seinchi pun.

"Abaikan dia. Dia pasti akan setuju. Ayo pergi sekarang." Ajak Baekhyun menggebu-gebu.

"Hanya kita bertiga? Yang perempuan itu?" Tanya Kai seraya mengambil kunci mobilnya.

"Biarkan saja. Mereka juga akan kompak." Dengus Baekhyun. Ngomong-ngomong, dua manusia itu entah kemana sekarang. Baekhyun kesal.

"Dia kita tinggal?" Menunjuk Chanyeol.

"Yap. Mari pergi. Yuhuuu."

**

"Sehun, kenapa tidak datang sekarang saja barangnya?" Suzy merengek seraya menggigit kecil bahu Sehun. Dia sudah sangat gemas dengan perlengkapan bayi Haowennya nanti.

"Tidak bisa. Dia akan mengantar besok ok, jadi stop merengek dan duduk manis di tempatmu selagi aku memasak." Titah Sehun dengan pisau di tangan kanannya.

"Kau ingin membunuhku dengan pisau itu?" Suzy terkejut bukan main. Apa suaminya setega itu? Sungguh?

"Aku terlau malas meletakannya, anggap ini sebagai ganti dari jari telunjukku." Ujar Sehun santai, kembali memunggungi Suzy yang sedang merutuk tak terima.

"Bagus sekali mulut busukmu!" Sinis Suzy dan melempari Sehun dengan daun bawang yang entah kenapa Sehun letakan di atas meja makan.

"Aku sikat gigi setiap hari. Mungkin hidungmu saja yang terlalu dekat dengan mulutmu." Balas Sehun tak mau kalah. Sebenarnya ya, ada apa dengan mereka? Bukankah kekanakan sekali? Dan jawabannya, Ya!

"Kau mengatakan mulutku yang busuk? Begitu?" Wajah memerah, asap yang keluar dari hidung dan telinganya, serta kepalan tangan yang terlihat begitu erat.

"A aah, bukan aku yang berbica. Mulutmu sendiri yang mengucapkan!" Elak Sehun tak mau tau. Kenyataan memang seperti itu juga bukan?

"Oh suamiableku tercinta. Kau sungguh sangat romantis sayangku yang brengsek." Puji Suzy dengan senyuman manisnya yang sungguh sangat menawan.

"Oh istriku tercinta mulutmu sungguh sialan!" Balas Sehun tak kalah romantis. Sungguh asal kalian tau mereka itu pasangan teraneh sepanjang masa. The one and only.

**

Suzy mematut dirinya di depan cermin dan riasan yang melekat diwajah cantiknya. Bukan sesuatu yang berlebihan memang, tapi elegan dengan dia yang memekai gaun merahnya dengan hak tinggi yang ia kondisikan dengan keadaan perut buncitnya.

"Sudah siap? Acara akan dimulai beberapa jam lagi." Sehun muncul dari pintu kamar mereka dengan kemeja merah, dasi putih, dan jas hitamnya yang melekat ditubuh sempurna bak dewa miliknya.

"Sudah. Bisa bantu aku?" Tanya Suzy yang berjalan sedikit kesusahan dengan perut buncit dimana Haowen tengah bernaung dari kejamnya dunia saat ini.

"Tentu. Pelan-pelan saja. Aku bisa meminta mereka untuk menunggu kedatangan kita." Ujar Sehun membanggakan diri. Seperti biasa. Sifat permanen dari Oh bungsu yang sialnya menjadi daya tarik tersendiri bagi si brengsek itu.

"Berhenti membual Oh Sehun! Kau menggelikan!" Dengus Suzy tertawa pada akhirnya. Bagaimanapun ini momen yang tak akan bisa ia lupakan begitu saja. Kehamilan yang sebentar lagi akan menjadi saat-saat menegangkan karna Haowen akan muncul kedunia, pernikahan Kris tonggos tak tau diri yang hanya akan berlangsung sekali seumur hidup, dan sahabatnya yang akan berkumpul bersama dalam acara suci ini.

Jika diingat-ingat Suzy sedikit menyesal tidak mengundang sahabatnya keacara pernikahannya dan Sehun waktu itu. Apa acara pernikahannya bisa diulang lagi?

"Berhati-hatilah. Perhatikan langkahmu." Omel Sehun saat ia mendapati Suzy tengah melamun dalam keadaan berjalan menuruni tangga. Iya, memamg ada Sehun. Memang Sehun mampu menahan berat badan macam Kingkong milik Suzy saat ini? Jangan bercanda! Yang benar saja!

"Itu gunanya aku memintamu membantuku. Ujung kakiku saja sudah tidak terlihat sekarang! Tak usah mengomel! Cukup bantu aku!" Keluh Suzy tak terima. Berisik sekali!

"Meski aku membantumu, tetap saja perhatikan langkahmu! Minimal jangan melamun dasar otak kacang!" Kesal Sehun yang tiba-tiba jadi korban penuduhan begitu saja!

"Bisa tidak kau tidak usah mencari masalah denganku! Apa lagi diacara dan momen seperti ini!" Mencubit kencang perut kotak enam Sehun dan mencibir tak suka! Dasar tembok berjalan! Es balok bermuka datar! Tiang listrik meny-

"Berhenti mengumpat dan mengatai diriku!" Sentilan keras Suzy dapatkan saat Sehun tau bahwa ia sedang mengomeli Sehun.

**

"Dasar penghianat ulung kalian idiot! Brengsek menyebalkan!" Umpat Jiyeon saat ia sampai di tempat pesta atau lebih tepatnya di tempat resepsi pernikahan Kris alias Wu Yifan si manusia tak tau diri. Ia mendapati tifa sahabat tampannya memaki pakaian sama dan lihat dirinya! Berbeda! Untung saja warna pakaian mereka sama! Tega sekali Ya Tuhan!

"Seharusnya kau kompak dengan Suzy bodoh! Kau ingin memakai jas seperti kami?" Balas Baekhyun tak mau kalah. Tak dimana-mana mereka memang selalu seperti ini. Masih ingat di pesta pernikahan Sehun yang kedua bukan! Meski itu gagal. Mereka juga ribut seperti ini.

"Setidaknya beri tau aku!" Pekik Jiyeon pantang menyerah! Yang salah harus tetap salah!

"Malas!"

Mantap! Satu kata singkat dari Kai membuat jantung Jiyeon berpacu kencang dengan hasrat dan nafsu membunuh Kai yang begitu menggebu-gebu! Sungguh sahabat yang tak bisa diduga memang.

"Habis acara ini habis juga kau hitam!" Ancam Jiyeon dengan mata berkilat marah.

"Berhati-hatilah teman! Jiyeon selalu bersungguh-sungguh dengan ucapannya! Apa lagi ancaman mutlak dari mulut berbisanya." Baekhyun berujar prihatin dibalas dengan gelengan dramatisir dari Chanyeol.

"Tak masalah hanya perlu memberi kotak beludru padanya!" Acuh Kai dengan segelas anggur di tangan kanannya yang ia putar dengan sengaja.

"Kotak beludru? Berisi cincin?"

"Bukan! Permen tangkai!"

"Bhaks! Aku terjungkal!"

**

Kris disana! Berdiri dengan senyum tampan dan stelan pakaian pengantin berwarna putih yang tampak sangat elegan ditubuh atletis miliknya. Belum lagi poni yang sengaja di sisir keatas memperlihatkan dahinya yang semakin membuat Kris terlihat tampan. Tipikal pangeran Disney bukan?

"Sehun. Kakakmu sangat tampan." Bisik Suzy dengan mata tak lepas melirik wajah Kris yang hanya tersenyum kearahnya.

"Tumben sekali kau memanggil Kris dengan sebutan kakakmu, dan ya, dia memang tampan." Balas Sehun jujur. Meski mereka sering bertengkar tapi percayalah, Kris sangat penyayang pada adiknya. Terlebih keluarganya.

"Kenapa dia tersenyum begitu tampan? Ingin tebar pesona dihari pernikahan?" Kesal Suzy entah pada siapa. Membuat Jiyeon yang duduk disampingnya terlihat begitu kesal akan ucapan berisik Suzy. Hanya diam dan nikmati acara. Apa susahnya!

Musik dari piano terdengar merdu mengiringi langkah pengantin wanita yang berjalan anggun tepat setelah pintu tempat acara resepsi terbuka lebar. Menampilkan pengantim wanita dengan kaki jenjang dan gaun putih panjang yang membalut tubuh serta pinggang ramping milik model ternama itu. Park Eun Mi. Membuat Kris kembali mengembangkan senyuman tampan dengan tubuh menghadap pada altar di depannya. Dia memang tak salah memilih wanita.

Semua tamu terpaku menatap pada altar dengan sorot mata takjub yang entah kenapa terasa wajar karena semua tatapan merupaka  bentuk dari semua keindahan yang mereka lihat saat ini. Termasuk Suzy dan para sahabatnya, meski ada Somi disana, mereka sadar tak mungkin jika mereka membuat ulah lagi untuk saat ini.

"Meski aku dan kita membenci adiknya, jujur. Eun Mi sangat cantik bukan?" Gumam Jiyeon berbisik pada Suzy yang hanya mampu mengangguk dengan pandangan terpaku pada calon istri kakak iparnya.

"Diam dan nikmati saja acaranya bocah berisik!" Dengus Sehun dengan wajah datarnya. Membuat Jiyeon mendengus tak suka.

"Istrimu juga berisik tadi!"

"Biarkan dia istriku!"

"Aku saha-"

"Bisa kalian diam?" Geram Siwon jengah! Ini acara pernikahan pertama dan terakhir dari putra sulungnya. Dan para Cocomong ini malah berisik!

Alunan piano sudah berhenti dan Kris sudah menyambut tangan Eunmi yang akan ayahnya berikan pada Kris. Itu artinya semua tanggung jawab Tuan Park sebagai ayah akan berpindah pada Kris yang sebentar lagi akan menjadi suami mulai dari saat Kris menggenggam tangan anaknya. Yaitu saat ini.

"Tolong jaga putriku yang sangat berharga."

"Tentu saja. Lihat kejutan apa yang akan aku berikan nantinya pada putri berharga anda." Senyuman Kris terulas lagi. Membawa tangan Eunmi untuk menggandeng pergelangan tangan kirinya untuk menghadap sang pendeta yang akan membacakan janji suci mereka beberapa saat lagi.

"Saudara Wu Yifan. Apa anda bersedia mencintai dan menyayangi istri anda, baik dalam keadaan sedih atau senang, suka atau duka, hingga maut memisahkan kalian?" Suara pendeta mulai terdengar dan itu membuat Suzy menggigit bibir karena gugup sendiri saat mengingat Sehun jufa pernah mengatakan itu padanya. Dan dengan lantang berucap "aku akan mencintai dan menyayangi istriku Oh Suzy baik suka atau duka, sedih atau senang, dan hingga maut memisahkan kami." Sumpah demi apa bahkan mata suzy sudah berkaca-kaca saat itu.

"Tentu saja. Aku bersedia."

TBC

THANK U

DNDYP


Load failed, please RETRY

週次パワーステータス

Rank -- 推薦 ランキング
Stone -- 推薦 チケット

バッチアンロック

目次

表示オプション

バックグラウンド

フォント

大きさ

章のコメント

レビューを書く 読み取りステータス: C115
投稿に失敗します。もう一度やり直してください
  • テキストの品質
  • アップデートの安定性
  • ストーリー展開
  • キャラクターデザイン
  • 世界の背景

合計スコア 0.0

レビューが正常に投稿されました! レビューをもっと読む
パワーストーンで投票する
Rank NO.-- パワーランキング
Stone -- 推薦チケット
不適切なコンテンツを報告する
error ヒント

不正使用を報告

段落のコメント

ログイン