アプリをダウンロード
11.89% My Teacher My Husband / Chapter 22: Ch. 22

章 22: Ch. 22

"Kita salah rumah ku yakin." Gumam Chanyeol.

"Apa yang kau lakukan disini Mr. Oh?" Tanya Baekhyun menyelidik.

Yang membuka pintu tadi adalah, Oh Sehun. Ia Sehun. Guru matematika mereka.

"Ini rumah ku." Jawab Sehun.

Chanyeol menganga. Merebut kembali kertas yang ditangan Baekhyun. Menelitinya dan membacanya dengan sangat hati-hati.

"Astaga dragon." Histeris Chanyeol.

"Berikan pada ku!" Rebut Baekhyun. Membacanya dan ikut ternganga. "Demi pantat nyamuk!" Gumam Baekhyun.

"Alamatnya benar. Kenapa penghuninya lain lagi. Atau kau pembantunya Suzy?" Tanya Baekhyun.

"Mulut kawang gunung mu itu harus di dinginkan dulu Baek!" Dengus Chanyeol merasa tak enak hati pada Sehuun.

"Aku bu-"

"Siapa yang datang?" Tanya Suzy yang muncul dengan piyama pinknya.

Chanyeol, Baekhyun makin ternganga lagi. Dirumah ini. Sebesar ini. Ada Suzy dan guru datar, Oh sehun. Apa yang terjadi.

"Lihat saja!" Suruh Sehun.

"Ooh, kalian." Gumam Suzy santai, masih dengan acara mengucek matanya.

"APAA?!" Pekiknya kemudian. Menyingkirkan Sehun ke balik pintu dan memasang cengiran khasnya. Cengiran terpaksa tepatnya.

"Kenapa kalian sama-sama menggunakam piyama?" Tanya Baekhyun.

"Itu tandanya baru bangun tidur." Sahut Sehun santai. "Apa?" Tanyanya saat Suzy mempelototinya.

"Tunggu! Kalian serumah? Baru bangun tidur?" Ulang Chanyeol.

"Ini tidak seperti yang kalian pikirkan." Antisipasi Suzy. Ia hafal bagaimana jalan otak sempit dua sahabatnya ini.

"Astgaaaaa." Histeris Baekhyun. Memekik heboh dan memandang Sehun lalu Suzy bergantian.

"Kegiatan rutin." Ujar Sehun lalu berlalu masuk. Membiarkan tiga remaja itu didepan pintu.

"Lebih baik kalian masuk dulu. Aku mandi sebentar." Tawar Suzy dan membuka pintu lebar-lebar. Mempersilahkan dua sahabatnya masuk.

"Kalian duduk saja dulu." Ujar Suzy kikuk. Masalahnya dua sahabatnya itu tak henti-hentinya memandangi dirinya.

"Aw." Ringis Baekhyun seraya mengelus tulang keringnya yang terbentur sudut meja.

"Perhatikan jalan mu Baek." Ujar Suzy. Sedikit meringis saat mengingat bagaimana sakitnya terbentur dengan sudut meja kacanya. Luar biasa sakit!

"Cepatlah mandi!" Suruh Baekhyun. Sedikit kesal mungkin, karna tulang kering kesayangannya berdenyut hebat.

"Baiklah. Tunggu sebentar." Ujar Suzy kikuk.

"YA!!! Kenapa dengan foto besar ituuuuu?!" Histeris Baekhyun lagi.

Disana. Di bagian kiri ruang tamu, foto Suzy dan Sehun. Itu foto ternista menurut Baekhyun. Untuk saat ini.

"Baek. Kau terlalu sering berteriak." Tegur Chanyeol.

"Aku tak peduli." Dengus Baekhyun. "Aku harus mengintrogasi manusia itu nanti!" Tekad Baekhyun.

**

"Kenapa mereka ada disini?" Tanya Sehun. Bersandar nyaman pada head bednya.

"Tugas kelompok. Aku lupa memberi tau mu." Jawab Suzy. Mengambil handuk dan melenggang masuk ke dalam kamar mandi.

"Sesuka mu saja muka buluk!" Dengus Sehun.

"I can hear you hulk gagal produk!" Balas Suzy dari dalam kamar mandi.

"Muka buluk!" Sehun bocah bangkit. Rasa pantang kalahnya begitu besar.

"Diam kau!" Pekik Suzy.

Sehun sudah siap dengan handuk di bahunya. Tapi, makhluk tak jelas yang berwujud manusia tadi belum juga keluar dari dalam kamar mandi.

"Kau mandi atau tidur buluk!?" Tanya Sehun.

"Sebentar lagi. Kau seperti kebelet buang air kau tau!" Jawab Suzy. Ia mendengus kesal dan membuka pintu.

"Uwaa!" Pekik Suzy saat Sehun menarik tangannya keluar dari toilet.

"Apa yang mau kau lakukan?!" Panik Suzy saat Sehun mulai mendekatkan wajahnya.

"Kau!" Ujar Sehun.

Suzy mengerjap. Jarak mereka terlalu dekat.

"Terlalu lama!" Dengus Sehun. Dan melepaskan pegangannya pada lengan Suzy.

BRUK.

"Aww!" Ringis Suzy seraya mengusap pantatnya. "Si. A. Lan." Maki Suzy.

"Bodoh!" Balas Sehun.

"Cih. Kau perlu banyak makan vitamin ekspresi!" Teriak Suzy.

"Masa bodoh!" Jawab Sehun tak peduli.

**

"Dia lama sekali!" Dengus Baekhyun.

Memutari rumah Suzy dan memperhatikan setiap foto yang terpajang di ruangan itu.

"Foto ini aneh semuanya!" Ujar Baekhyun.

Chanyeol mengeryit heran. "Aneh dari mana?" Tanya Chanyeol. Ikut memperhatikan letak keanehan yang dibicarakan Baekhyun.

"Semua fotonya selalu ada Sehun." Gumam Chanyeol. Manggut-manggut tak tentu arah dan bergumam tak jelas.

"Apa kau merasa aneh seperti yang ku rasakan?" Tanya Baekhyun.

Chanyeol mengangguk heboh dan menjentikkan jarinya. "Ayo kita introgasi mereka nanti!" Usul Chanyeol.

"Ok. Saatnya kita bersatu." Ujar Baekhyun.

**

"Maaf menunggu lama Yeol, Baek." Ujar Suzy yang baru datang dengan setumpuk buku di dekapannya.

Baekhyun menggembungkan pipinya kesal dan menarik tangan Suzy untuk duduk didepannya dan Chanyeol.

"Jelaskan secara rinci serinci rincinya!" Tuntut Baekhyun. Menatap Suzy dengan mata berbalut eyeliner mahalnya.

"Apa?" Heran Suzy. Meletakan bukunya diatas meja, dan mengeryit heran.

"Kau dan Oh Sehun." Ujar Chanyeol.

"Apa?" Tanya Sehun yang baru datang dengan baju santainya. "Kenapa membawa-bawa nama ku." Ujar Sehun.

Chanyeol berdiri dan mendorong punggung Sehun untuk duduk di sebelah Suzy.

"Sekarang jelaskan.!" Tuntut Chanyeol.

Sehun mengeryit heran. Ia baru datang dan sudah di adili seperti ini? Yang benar saja.

"Apa hubunga-"

"Saudara." Jawab Sehun sekenanya. Menatap malas pada Chanyeol Baekhyun yang duduk didepannya.

"Saudara?"

"Saudra apanya?"

"Kami tau semua saudara Suzy."

"Mama Bae sering bercerita pada kami."

"Tapi tidak tentang mu!"

"Siapa kau sebenarnya?"

"Apa hubungan kalian sebenarnya?"

"Apa ada udah di balik jerami?"

"Dibalik batu Baek!"

"Suka-suka. Aku marah!"

Sehun hanya memasang muka datar. Melirik Suzy yang sudah pucat pasi. Dan hanya tertunduk menatap kaki.

"Dia yang akan menjawab." Jawab Sehun seraya mengarahkan dagunya pada Suzy.

"Apa? Kenapa aku?" Kaget Suzy. Menggeleng panik dan mengibas-ngibaskan tangannya.

"Mereka teman mu! Bukan teman ku!" Jawab Sehun.

"Tap-"

"Kami menunggu Bae!" Ujar Baekhyun.

Suzy menghelas nafas. Memejamkan matanya sebentar dan menarik nafas panjang.

"Jadi..."

**

"YA!!! Cepat kerjakan hitam!" Perintah V.

Cukup sudah! Aku sudah terlalu sabar menghadapi makhluk tak berbentuk ini! Kai membathin kesal. Menghempaskan pena di tangannya dan menatap Kai datar.

"Makhluk tak berbentuk seperti mu tak seharusnya bicara DEMON!!!" Maki Kai. Emosinya sudah naik ke ubun-ubun.

"Apa maksud mu?!" Desis Kai.

"Kau itu iblis! Abstrak! Tak berbentuk! Apa kurang jelas?!" Balas Kai.

"Apa kau mencari gara-gara dengan ku?" Tantang V.

Kai menaikan sebelah alisnya. Mencebik kesal dan menutup bukunya. "Aku tak keberatan!" Dengus Kai. Beranjak pergi dan sengaja mendengus ke arah V.

"Ya! Kau mau kemana Jong?" Tanya Jiyeon saat melihat Kai pergi dari rumahnya.

"Tanya pada nyamuk zimbabwe itu!" Jawab Kai seraya berlalu pergi.

"Nyamuk zimbabwe?" Ulang Jiyeon. "Ada masalah apa lagi kau dengan Kai, V?" Tanya Jiyeon. Membaca lagi buku sumbernya dan melirik Kai sekilas.

"Tidak ada apa-apa." Jawab V.

"Kau yakin?" Jiyeon menyelidik. Menyipitkan matanya.

V mengangguk. Meminum sirupnya dan menerawang wajah menyebalkan milik manusia hitam tadi. Aku tak akan membiarkan kau mengambil Jiyeon ku!

**

"APAAAA?!!" Histeris Chanyeol Baekhyun.

"Telinga ku masih berfungsi dengan amat sangat baik kan Yeol?" Tanya Baekhyun. Mengguncang lengan Chanyeol dan memasang wajah 'anak anjing'nya.

"Telinga mu baik. Bagaimana dengan telinga ku?" Tanya Chanyeol.

Baekhyun mengangguk. "Sangat baik." Jawab Baekhyun.

"Jadi kalian itu..."

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Sudah menikah?"

TBC

THANK U

SEE U NEXT CHAP

HAVE A NICE DAY

DNDYP


Load failed, please RETRY

週次パワーステータス

Rank -- 推薦 ランキング
Stone -- 推薦 チケット

バッチアンロック

目次

表示オプション

バックグラウンド

フォント

大きさ

章のコメント

レビューを書く 読み取りステータス: C22
投稿に失敗します。もう一度やり直してください
  • テキストの品質
  • アップデートの安定性
  • ストーリー展開
  • キャラクターデザイン
  • 世界の背景

合計スコア 0.0

レビューが正常に投稿されました! レビューをもっと読む
パワーストーンで投票する
Rank NO.-- パワーランキング
Stone -- 推薦チケット
不適切なコンテンツを報告する
error ヒント

不正使用を報告

段落のコメント

ログイン