アプリをダウンロード
3.27% A SECOND CHANCE / Chapter 2: 2. PERTEMUAN

章 2: 2. PERTEMUAN

Leonna datang bersama michella dan terlihat vino tengah bermain game bersama Adrian.

Thalita dan dhika tengah berada di rumah sakit.

"assalamu'alaikum" teriak leonna

"wa'alaikumsalam" jawab Adrian.

"kakak nana, sepertinya pulang" ujar vino membuat Adrian mengangguk.

"halo abang, halo rian" ucap leonna dengan cerita menyapa vino dan Adrian

"halo kakak, eh ada kakak chela juga ternyata" ujar Adrian membuat michella tersenyum.

"halo rian ganteng" ujar michella mencium pipi rian.

Vino tak bergeming, tatapannya terus terarah ke michella yang menggoda Adrian dan mengajak ngobrol Adrian.

"bang, kenalin ini michella, sahabatku" ujar leonna menyadarkan vino

"eh iya" vino mendadak salting.

"chel, loe belum ketemu sama abang vino kan. Ini kenalin, dia bang vino" ujar leonna membuat michella mengalihkan pandangannya ke arah vino, setelah itu michella tersenyum manis ke vino.

"michella" ujar chella tersenyum manis membuat vino semakin terpesona.

"abang" leonna menyenggol vino

"oh iya, alvino" vino menyambut tangan chella dengan tersenyum manis.

"loe disini dulu sama bang vino yah,, gw ganti baju dulu" ujar leonna dan michella mengangguk.

"oh ya, silahkan duduk" ujar vino membuat michella mengangguk dan duduk di sofa yang ada disana.

"lagi main apa, rian?" Tanya michella

"ini kak, main bola. Bang vino kalah mulu daritadi" tawa Adrian.

"coba kalau lawannya kak leon, kamu yang kalah rian" ujar vino kembali duduk di samping Adrian.

"iya makanya, rian gak mau main PS bareng kak leon. rian kalah mulu" ujar Adrian.

Michella terlihat akrab dengan Adrian, membuat vino sesekali melirik kearah michella yang terkekeh dan bercanda bersama Adrian.

'senyumannya sungguh manis' batin vino.

"ayoo chella" ajak leonna yang tiba-tiba saja datang membuat semuanya menengok.

"kalian mau kemana, nana?" Tanya vino

"kita mau ke tempat balapannya leon. Abang mau ikut?" Tanya leonna

"boleh, abang anter deh" ujar vino bersemangat.

"yah,, Adrian sendirian dong di rumah" keluh Adrian

"gak apa-apa dong, rian. Lagian mama dan papa bentar lagi pulang" ujar leonna

"iya deh iya,, rian main sendirian aja" ujar Adrian

"jangan cemberut,, nanti malam di lanjut lagi, oke" ujar vino mengusap kepala Adrian

"siap bang" ujar Adrian tersenyum cerah

"ya udah yuk" ujar vino dan chella berjalan lebih dulu karena tau kalau leonna ingin berdekatan dengan sang pangerannya.

Vino dan leonna duduk di depan dan michella duduk di belakang sendirian. Leonna sibuk berbincang dengan vino walau vino sesekali melirik ke arah michella lewat kaca di depan mobil, michella terlihat sibuk memainkan ponselnya.

"si datan lagi dimana sekarang?" Tanya leonna

"dia sudah di posisi bareng leon" ujar michella

"leon memang selalu ikutan balapan liar?" Tanya vino sedikit kaget

"iya bang, dia memang bandel" ujar leonna.

"papa dhika, tau?" Tanya vino

"ya nggaklah bang, kalau papa tau. Habis deh tuh riwayat si es batu" ujar leonna

"tapi daddy okta sepertinya sudah tau, soalnya si datan di omelin mulu tiap pulang malem" ujar michella

"wah bisa gawat kalau daddy tau, bisa bisa si kunyuk datan di ceburin ke kandang si conel" kekeh leonna

Tak lama mereka sampai di sebuah pameran balapan mobil sport. Terlihat penuh sekali orang-orang yang ada di sekitar jalanan ini. bukan hanya orang, tetapi juga mobil sport mewah berjajar disini. Sudah seperti pameran mobil sport.

"kita tunggu kabar dari si datan disini aja yah, gw males turun dari mobil" ujar leonna

"iya na,, gw juga males di godain sama laki-laki brengsek disini" ujar chella

Tak lama datan datang menghampiri mobil vino.

"ayo kalian mau ikut? Si leon lagi mau tanding tuh" ujar datan

"boleh" ujar michella semangat dan turun dari mobil.

"hai bang vino" sapa datan

"hai datan" jawab vino tersenyum manis

"gw di mobil aja ah,, jagain si chelong yah" ujar leonna

"oke sip" ujar datan dan berlalu pergi dengan michella.

Vino terus memperhatikan michelle yang semakin menjauh.

"kenapa kamu gak turun?" Tanya vino

"nggak bang,, si leon suka ngomel kalau aku datang" kekeh leonna

"masih saja suka berantem" vino hanya menggelengkan kepalanya.

"tapi disini sangat ramai sekali, mana banyak wanita seksi" kekeh vino

"abang suka?" Tanya leonna menatap vino dari samping yang terlihat manis dengan lesung pipinya.

'abang apa salah kalau leonna mencintai abang? Kalau leonna mengungkapkannya ke abang, apa abang akan menerima leonna?' batin leonna

"hey ada apa?" vino menoel hidung mancung leonna membuat leonna tersadar dari lamunannya dan hanya bisa terkekeh saja.

"gak apa-apa bang,, di liat-liat abang makin tampan yah" ujar leonna polos membuat vino tertawa.

"modus banget kamu,,, tapi ngomong-ngomong kamu muji-muji abang. Pasti ada maunya nih" ujar vino membuat leonna terkekeh.

"jangan suudzon abang,, nana tulus kok mujinya" ujar leonna. 'dan leonna tulus menyukai abang' batin leonna

"abang,, pekan ini mama dan papa ngajakin liburan ke Lombok bersama sahabatnya. Abang ikut yah" ajak leonna

"pekan ini yah" vino berpikir sesaat.

"kenapa? Abang udah mulai kerja?" Tanya leonna

"belum sih,, tapi boleh deh pergi ke Lombok. Udah lama juga abang gak liburan" ujar vino

"iya jangan terbang mulu bang,, gak bosen apa terbang kesana kemari" ujar leonna

"baiklah princessku yang cantik,, aku mau ikut" ujar vino mencubit kedua pipi leonna dengan sayang membuat leonna tertawa.

***

Akhir pekanpun datang,, dhika sekeluarga pergi berlibur ke Lombok bersama brotherhood yang lain. Sesampainya disana, mereka langsung menempati sebuah villa milik keluarga dhika yang baru beberapa tahun silam di belinya.

Leonna langsung berlari menuju kamarnya, dengan michella mengikutinya dari belakang.

"Come on ona,, bisa gak sih loe kagak perlu lari-larian" teriak chella kesal dan kesulitan membawa tas ranselnya.

"lama!!" teriak leonna cuek.

"butuh bantuan?" michella menengok dan vino berdiri di belakangnya dengan tersenyum manis, memperlihatkan lesung pipinya yang terlihat semakin mempesona.

Michella sempat terpaku sesaat karena senyuman vino yang sangat indah.

"tidak perlu, bang. Aku bisa sendiri" ujar michella menormalkan kegugupannya.

"kamu terlihat sangat kerepotan, lagian kamu tidak mungkin bisa mengejar princess ona" kekeh vino membuat chella ikut terkekeh.

Vino segera mengambil alih tas chella dan berjalan menuju kamar leonna bersama michella. Hingga mereka sampai di depan pintu.

"chellong liat deh pemandangannya indah banget" teriak leonna saat menggeser pintu penghubung balkon yang terbuat dari kaca. Angin berhembus menerpa wajah cantik leonna dan rambutnya.

Leonna menengok dan sedikit kaget saat melihat ada abang tercintanya di dalam kamar bersama dengan chella yang masih berdiri di samping vino.

"abang" ujar leonna manja dan ceria, leonna berjalan menghampiri vino.

"kebiasaan kamu yah, lari-lari di dalam rumah" vino memencet dan menarik pelan hidung mancung leonna membuat leonna terkekeh.

"ya abis aku gak sabar pengen liat pemandangan pantai dan laut itu." Kekeh leonna manja dan bergelayut manja di lengan kekar vino.

Inilah yang selalu leonna lakukan saat berlibur ke Lombok, apalagi kalau bukan memandangi pantai dan lautan luas dari balkon kamarnya yang langsung mengarah ke arah sana. Dhika benar-benar memanjakan princessnya itu, segala keinginannya selalu dhika penuhi.

Chella hanya bisa menatap interaksi antara abang dan adik itu.

"kasian tau chella di tinggal, mana kesusahan bawa tas itu lagi" ujar vino

"sowry chell,, abis loe juga bawa apa aja sih sampe berat begitu. Niat liburan atau pindahan?" ledek leonna

"dua duanya, nona" ujar chella mengerucutkan bibirnya dan itu membuat vino sangat gemas melihatnya.

"ya udah, kalian yang akur di kamar yah. Abang mau cari leon dan rian dulu" ujar vino

"iya abang" ujar leonna

"chell, kalau leonna kambuh lagi. Kamu getok aja kepalanya, nanti juga diam" ujar vino saat berpapasan dengan chella

"siap bang" kekeh chella

"abang mah gitu,, memangnya nana boneka apa" gerutu leonna dengan manja sambil mengembungkan pipinya lucu.

"udah ah abang ke kamar dulu yah, dah princes, dah chella" ujar vino tersenyum manis kearah michella.

"dadah abang, kalau ada rian. Suruh kesini yah bang, leonna mau minta bantuannya" teriak leonna

"kebiasaan kamu nyuruh-nyuruh rian, kasian tau" ujar vino saat di ambang pintu, leonna hanya nyengir saja.

"chell, ayo sini" leonna langsung menarik chella menuju balkon kamarnya.

"loe baru pertama kali kesini kan,, lihat pemandangannya indah banget bukan" ujar leonna

"bener na, ini posisi yang perfect untuk melihat sunset dan sunrice" ujar chella kagum melihat pemandangan di hadapannya.

"yups,, loe bener. Papa dhika memang yang paling is the best deh kalau Menuhin keinginan gw" ujar leonna bangga.

"alah loe muji bokap loe, pas lagi ada maunya" ujar chella duduk di kursi kayu yang ada di sana.

"gw serius kali,, bokap gw itu paling the best. Gw aja pengen punya suami kayak bokap gw yang romantic, perhatian, penyayang dan pastinya setia" ujar leonna antusias.

"umur loe belum genap 20 tahun, malah bahas bahas suami. Kepala gw mendadak migren denger celotehan loe" keluh michella memakai kaca mata hitamnya.

"ya gak nikah sekarang juga, tapi gak apa-apa kan kalau punya keinginan" cibir leonna

"pangeran vino mau loe kemanain?" Tanya chella

"dan itu berita baiknya. Abang sama papa itu sedikit ada kesamaan. Abang juga sangat penyayang, lembut dan baik hati. Kalau masalah romantic dan setianya, gw gak tau. Abangkan belum pernah pacaran, tapi kalau papa farel sih keliatannya kaku gitu dan pendiam. Sepertinya abang juga akan begitu, hanya saja abang lebih murah senyum" celoteh leonna tersenyum membayangkan wajah vino

"tau deh yang lagi jatuh cinta" kekeh chella. "tapi menurut gw, laki-laki yang sempurna itu leon. Ya tuhan dia itu udah tampan bak dewa yunani , sikap dinginnya yang cool, dia gak murahan kayak si datan. Ya tuhan jantung gw selalu ser seran kalau dekat dengan dia" ujar chella heboh.

"aisshhhh mata loe gak lagi gangguan kan?" Tanya leonna seketika membuat chella membuka kaca matanya dan mengernyitkan dahinya bingung.

"gw akui dia memang sangat tampan, kan dia kembaran gw. Gw aja cantik, so pasti kan dia juga harus ganteng" ujar leonna cuek membuat chella mencibir lucu. "tapi sikapnya itu aduhhh buat gw gedeg, lelaki so kecakepan gitu, cool dari mananya? Dia so jual mahal" ledek leonna

"heh, dia pangeran gw. Jangan loe ejek seenaknya, ona jelek" amuk chella membuat leonna terkikik geli.

"iya iya deh nyonya es batu" kekeh leonna menyebalkan

"sekarang diamlah, gw mau menikmati hembusan angin ini dalam tidur gw" ujar chella kembali memakai kaca matanya dan berbaring terlentang di atas kursi kayu panjang.

"ya deh silahkan,, free buat loe. gw mau ke bawah dulu nyari rian" ujar leonna dan chella hanya menjawab dengan mengangkat sebelah tangannya.

Leonna berjalan keluar kamar sambil membaca chat di dalam handphonenya. Karena tak fokus, leonna tak sadar ada anak tangga. Leonna tersentak kaget dan hampir jatuh ke bawah tangga.

"Woaaaaaaaaa!!" teriak leonna hampir jatuh ke bawah tangga, tetapi sepasang tangan kekar memegang pinggangnya hingga leonna jatuh ke dalam pelukan sang penolong.

Mata coklat leonna bertemu dengan mata biru terang milik seseorang yang sangat tampan dan mempesona. Leonna sampai di buat lupa untuk berkedip.

"kamu gak apa-apa, kan de?" Tanya suara bass merdu itu.

"ah yah, aku tidak apa-apa kak verrel" leonna segera menunduk dan mundur saat verrel melepas rengkuhannya.

"lain kali kalau jalan, jangan sambil mainin handphone. Nanti kamu bisa jatuh dan terluka" ucapnya dengan lembut.

"iya kak, terima kasih yah kak verrel" ujar leonna tersenyum manis.

"sama-sama,, kebetulan kamu disini, kakak lagi nyari kak percy atau datan nih. Kakak nyari kamar tapi belum ketemu juga" ujar verrel

"oh begitu. Ayo kak, aku antar ke kamar para laki-laki" ujar leonna ceria membuat verrel tersenyum manis.

Keduanya berjalan berdampingan.

"kakak baru pertama kali yah kesini?" Tanya leonna

"iya de, dulu pas pada liburan kesini. Kakak gak bisa ikut karena ada pekerjaan di luar kota, tapi untunglah sekarang kakak free dan bisa ikut keluarga untuk liburan bersama" ujar verrel membuat leonna mengangguk paham.

"bagaimana kuliah kamu? udah semester berapa?" Tanya verrel

"aku baru semester dua kak, dan kuliah aku lancar-lancar saja, walau kadang bikin sebel karena guru killer" celoteh leonna lucu membuat verrel terkekeh. Tanpa leonna tau, verrel terus melirik leonna yang bercerita dengan ceria dan antusias.

"kakak tau, aku dan datan sering di hukum karena guru killer itu" celoteh leonna

"kok bisa? Pasti kalian bandel yah" ujar verrel membuat leonna terkikik.

"karena apalagi kak, gurunya killer. Tiap ngejelasin bawaannya malah ngantuk yah jadi kita tidur aja di kelas, atau nggak kita pura-pura ijin dan diem di ruang kesehatan atau nggak kantin" kekeh leonna membuat verrel ikut terkekeh.

"tapi gak seru juga kalau masa sma atau kuliah kita gak bandel. Kakak dan kak percy juga dulu gitu pas waktu kuliah, dan yang selalu nolongin kita itu rasya dan si kembar randa rindi kalau kakak dan percy berbuat ulah" ujar verrel membuat leonna melirik verrel yang juga meliriknya.

"begitulah, masa sekola memang masa yang bebas dan masa gila-gilaan" ujar verrel memalingkan wajahnya seketika menstabilkan degup jantungnya yang berdetak kencang.

"kakak bener" jawab leonna antusias membuat verrel tersenyum dan menjadi terasa canggung.

"woyyy verrel" teriak percy yang baru saja keluar kamar.

"per" jawab verrel

"hai leonna" percy tersenyum manis ke arah leonna.

"hai kak percy" ujar leonna tersenyum. "Btw, si kunyuk datan kemana?" Tanya leonna

"kamu kayak yang gak tau dia aja, paling juga lagi nyari mangsa di pantai" ujar percy santai.

"ck,, dasar little buaya kunyuk" cibir leonna lucu dan membuat verrel terkekeh.

"kenapa kak?" Tanya leonna heran

"kamu lucu delia" verrel mencubit pipi leonna gemas, membuat leonna terkekeh.

Tak lama pintu kamar sebelah terbuka dan menampakkan leon dan vino.

"abanggg" panggil leonna antusias dan beranjak mendekati vino, kegiatan itu tak lepas dari pandangan verrel.

"abang, rian mana?" Tanya leonna

"tadi sih sama bunda di bawah" ujar vino.

"heh ona, loe belum mandi yah? Bau keringet loe kecium sampai sini" ujar leon datar.

"masa sih" leonna mencium bajunya sendiri memastikan.

"abang, leonna memang beneran bau yah? Padahal udah pake parfum" ujar leonna terus memastikan

"tidak nana, kamu tetap wangi kok. Leon gak usah di denger" ujar vino

"eh, dasar es batu" leonna memukul lengan leon membuat leon terkikik geli.

"guys, kita di suruh ke bawah sama para father" ujar percy.

"sepertinya aka nada sidang antara para laki-laki" kekeh verrel yang di angguki percy, vino dan leon.

"ona, sana pergi. Loe malah ikut nimbrung sama para laki-laki" ujar leon

"iya iya bawel,, ya udah leonna nyari rian dulu yah. Dadah semua, dadah abang, dadah kak verrel" ujar leonna

"delia" panggil verrel membuat leonna menengok.

"ya kak?" Tanya leonna

"makasih yah" ujar verrel tersenyum manis

"santai saja kak" ujar leonna tersenyum dan berlalu pergi.

***


Load failed, please RETRY

ギフト

ギフト -- 贈り物 が届きました

    週次パワーステータス

    Rank -- 推薦 ランキング
    Stone -- 推薦 チケット

    バッチアンロック

    目次

    表示オプション

    バックグラウンド

    フォント

    大きさ

    章のコメント

    レビューを書く 読み取りステータス: C2
    投稿に失敗します。もう一度やり直してください
    • テキストの品質
    • アップデートの安定性
    • ストーリー展開
    • キャラクターデザイン
    • 世界の背景

    合計スコア 0.0

    レビューが正常に投稿されました! レビューをもっと読む
    パワーストーンで投票する
    Rank NO.-- パワーランキング
    Stone -- 推薦チケット
    不適切なコンテンツを報告する
    error ヒント

    不正使用を報告

    段落のコメント

    ログイン