Semalam setelah Adnan mengajaknya berjalan di taman labirin, Binar mulai sedikit tenang tetapi Adnan selaku membuatnya kembali tidak tenang dan itu sedikit mengesalkan baginya.
"Morning, honey." Kecup lembut mendarat di kening Binar saat membuka kedua matanya.
Binar tersenyum melihat Adnan yang masih berada di sampingnya. Dia langsung memeluk Adnan seraya tidak ingin melepaskannya.
"Jangan manja, ayo kita bersiap! Aku akan melatihmu sejenak untuk meregangkan otot," ucap Adan seraya memberi perintah.
"Aku tidak mau. Aku masih ngantuk!" Binar berkata dengan manja sembari terus memeluk Adnan dengan erat dan menggoyangkan kepalanya di dada Adnan.
Adakan tersenyum lalu dia berbisik, "Mau meregangkan otot di atas ranjang atau di ruang menembak?"
Seketika Binar melepaskan pelukannya, dia berniat untuk beranjak tetapi tidak bisa karena Adnan sudah berada di atas tubuhnya.
"Lebih baik di atas ranjang saja ya?" Adnan berkata sembari tersenyum menggoda.