Fruit 286: Senjata-Senjata Baru
"Berubah... menjadi senjata?" Siluman kadal mengulangi ucapan Andrea.
Andrea mengangguk. "Jangan lupa bagian harus setia pada aku dan kelompok aku. Kalau kalian kagak mau atau kagak bisa jadi senjata, ya udah, mendingan kalian mati aja daripada malu-maluin gini!" Dia sedikit menekan dengan ancaman.
Wajah keempat siluman menjadi pias. Mereka segera mengibas-kibaskan tangannya. "Jangan, jangan! Jangan bunuh kami!"
"Kami... kami bersedia berubah menjadi senjatamu, Nona. Asalkan nyawa kami masih melekat di badan, maka kami bersedia!" Siluman harimau loreng yang didapuk menjadi kakak tertua pun segera memberikan keputusan. Tiga yang lainnya mau tak mau mengangguk menyetujui.