Briena berdiri menatap gedung di hadapannya dalam diam. Lalu menoleh ke samping dengan tatapan meminta penjelasan. Vian hanya menaikkan satu alisnya ke atas dan tersenyum miring. Pria itu tahu kalau Briena pasti bingung kenapa Vian membawanya ke tempat ini dan bukannya bandara.
"Apa-apaan ini, Vi? Kau tidak salah tempat?" tanya Briena dengan nada tak suka.
"Kenapa? Ini memang tempat yang harusnya kita tuju." tanya Vian balik.
Terdengar menyebalkan hingga membuat mata Briena berputar karena jengah.
"Ayo!" ajak Vian.
"Tunggu!" Briena menahan langkah Vian. "Dengarkan dulu, apa maksudnya kau membawaku ke sini?" serunya kemudian.
"Kau bukan orang bodoh, Bi. Kau pasti tahu alasan seseorang datang ke tempat ini. Terutama saat kita membutuhkan tumpangan untuk ke Jogja!"
"Tapi..."
"Sudahlah. Ayo!" Vian menarik tangan milik Briena dan mengajaknya masuk ke dalam gedung.