Flashback On
Saat itu, Briena sedang berdiri tak jauh dari meja tempat Vian dan teman-temannya berkumpul. Setiap jam istirahat sekolah, mereka selalu berkumpul di tempat yang sama, meja bundar yang berada di pojok kantin. Perempuan itu menatap tanpa ekspresi salah satu orang yang ada di situ, menimbang-nimbang apakah dia jadi merealisasikan niatnya atau tidak. Surat berwarna merah jambu masih tergenggam di tangannya.
"Bi, kau sedang apa di sini?" tanya seseorang menepuk pundak Briena pelan. Perempuan itu menoleh ke belakang, ada teman satu kelasnya yang datang menyapanya.
"Bisa kau berikan surat ini pada Daniel. Katakan surat ini dariku," pinta Briena dengan nada datarnya.
Makasih kalian semua sudah dukung cerita ini. Maaf jarang menyapa kalian, tapi plis dukung anak-anak saya ya.
Please, give me a power stone .
Jangan lupa juga kasih bintang dan review cerita saya yang lain, supaya anak-anak saya terkenal dan banyak yang baca.
Semoga Mas Vian dan Mbak Briena bisa naik rangking. Dukung mereka dengan memberi komen, like, atau power stone.
Thank you semua, ayam flu(๑♡⌓♡๑)
PYE! PYE!