Aku berdiri dari tempat dudukku. Aku juga ingin melihat keadaan Dera. Saat aku melangkahkan kaki keluar rumah. Seseorang menahan tanganku.
Aku membalikkan badan kearahnya. Dan mendapati Zahra yang menatapku tajam. Zahra menarikku kembali masuk ke dalam rumah. Dia menyeretku ke dalam kamar. Awalnya aku ingin protes dan berteriak, namun dia menyuruhkuh untuk diam. Pada akhirnya aku hanya bisa pasrah. Aku tau tenaga dia lebih besar dan aku tau hal yang lebih menakutkan dari itu bahwa dia sedang marah padaku.
Setelah sampai dikamar. Zahra melepaskan tanganku. Dia berjalan menuju koperku dan lemariku. Dia memasukkan beberapa bajuku ke dalam koper. Lalu dia mencari tasku dan memasukkan pasport dan juga Ti-ket? Tiket apa itu? Setelah selesai melakukan itu.
Zahra menjinjing tasku dan menyeret koperku. Aku hanya diam menatap nya heran, menontonnya tanpa bisa berkata-kata. Zahra mengambil baju yang tersisa di lemariku beserta celanaku.
"Ganti baju!" perintahnya.