Asisten steve merasa malas menanggapi Telepon dari Sekertaris Tang yang usianya semuanya tidak penting dan hanya mengajak berdebat saja. Sungguh sangat sia-sia dan menghabiskan tenaga serta emosi.
"Siapa yang berbicara denganmu, steve?" Tanya sang presdir yang sedari tadi di belakang mendengarkan obrolan asisten steve dengan seseorang dari perusahaan. Yohan tahu hal itu karena asisten steve tadi menyebutkan tentang pekerjaan di ruang presdir milik Yohan yang sekarang di pakai oleh papanya.
"Sekertaris Tang, Presdir." Jawab asisten steve yang masih berkonsentrasi mengemudi.
"Berikan handphone mu kepadaku. Biar aku yang berbicara kepadanya." Kata Yohan yang tidak ingin asisten steve di ganggu konsentrasinya oleh Tania saat mengemudi. Lagipula di dengarkan dari percakapan mereka, Sekertaris Tang terdengar sangat marah karena tidak memiliki pekerjaan untuk di kerjakan hari ini.