Tara masih tersungkur di bawah kaki papanya sambil menangis hingga terisak-isak. Seolah telah benar-benar menyesali perbuatannya. Tetapi sayangnya papanya sudah sangat mengenal perilaku putrinya ini dan tidak mudah untuk tertipu olehnya.
"Sial! Papa sama sekali tidak percaya dengan kata-kata ku. Untuk menjebak Yohan aku harus memiliki bukti. Tetapi sialnya, aku sama sekali tidak memiliki bukti apa-apa untuk saat ini. Apa yang harus aku lakukan?" Kata Tara dalam hatinya yang semakin bingung dan sulit untuk berfikir.