Aku hanya bisa membalas menatap tatapannya yang menggemaskan dan imut itu.
Untuk sesaat, hatiku penuh dengan kasih sayang seorang ibu. Aku ingin segera melihat bayiku dan membiarkannya datang ke dunia.
Aku tersenyum bahagia sembari memegang perut rataku, "Segera. Sepuluh bulan lagi kamu bisa melihat ibu dan ayah."
Bayangan itu mengangguk dengan paksa. Ia tampak seperti mengingat sesuatu dan tiba-tiba melayang di depan mataku.
Saat itu ada angin kencang yang bergegas ke wajahku.
Aku hanya bisa memegangi lenganku. Anak ini benar-benar seperti ayahnya, sama sekali tidak memiliki suhu tubuh.
Bayangan itu menghampiriku, menunduk dan bermain dengan jari-jarinya. Sepertinya ia mencubit sesuatu, tetapi aku tidak bisa memahaminya.
Untuk sesaat, ia mengangkat matanya dan berkata kepadaku perlahan, "Ibu, kamu tidak bisa pergi ke Jalan Huangquan pada 9 Februari malam."