Sementara malam itu para anggota keluarga Marcello berbincang-bincang dengan hangat, lain halnya dengan Liu Ming.
Lelaki dengan tubuhnya yang babak belur itu mendatangi sebuah bar yang menjadi tempat favoritnya untuk nongkrong bersama dengan teman-temannya.
Liu Ming duduk sendirian di dalam sebuah ruangan pribadi yang ia sewa sambil meringis kesakitan, tatkala ia sedang menyesap segelas wine.
Sesekali ia akan melirik ponselnya, yang terus saja bergetar.
Liu Ming menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Ia sungguh merasa sangat kesal.
Kalau saja tadi tak ada pengawal Nadine disana, saat ini, ia pasti telah puas memberikan gadis si*lan itu sebuah pelajaran yang sangat berharga!
Entah bagaimana, Liu Ming tiba-tiba saja teringat akan nasib sial Ray dan keluarganya. Seketika itu juga, ia merasa jika waktunya sudah tidak banyak lagi.
Bagaimanapun caranya, ia harus dapat segera membalik keadaan agar kondisi keluarganya saat ini dapat kembali pulih seperti sedia kala.