Pagi yang semula terasa hening, kini mendadak menjadi ramai sejak kedatangan Velina dan Nadine.
Meskipun, lebih banyak Velina yang berbicara sedangkan Nadine nampaknya masih menyimpan dendam pada Velina karena ia hanya menimpali kakaknya sesekali sambil mendengus dengan kesal.
"Kau istirahat saja di rumah kalau memang masih lelah," Ucap Franco ketika ia melihat Nadine yang sedang memakan sarapan paginya sambil sesekali menguap.
"Tidak ayah, aku perlu ke kantor," ucap Nadine, sambil ia menunduk dan memakan sarapannya dengan mau tak mau.
"Istirahat saja, lagipula, selama ini kan kau hampir tidak pernah bolos ke kantor," ucap Nico akhirnya, melihat cucunya yang sangat rajin dan selalu bekerja keras selama ia bekerja di perusahaannya, Val Capital.
"Tidurlah, sepertinya kau memang kurang tidur," Ucap Velina sambil tersenyum dengan penuh arti pada Nadine.
"Memang ini gara-gara siapa?" Nadine kembali mendengus, dengan sebal ia menikam roti panggangnya dengan garpu di tangan.
Biar pusing deh, sesekali Franco ngerasain gimana rasanya manjain dua anak perempuannya yang banyak maunya! hehehe...
***
Teman-teman, harap jangan lupa untuk selalu dukung novel ini dengan batu kuasa kalian, yaaaa....
Terima kasih!