"Galena," panggil Vano diiringi ketukan pintu.
"Galena," Vano berulang kali memanggil Galena.
Tadi Galena hanya megatakan ingin basuk wajah saja, namun sudah hampir satu jam Galena menghabiskwan waktu didalam kamar mandi yang ada dikamar. Tidak mungkin Galena sedang mandi karena pakaian yang Vano dan Galena pesan kemarin belum sampai ke kamar hotel kemarin.
"Aku masuk ya," teriak Vano sebelum masuk ke dalam kamar Galena.
Tak kunjung mendapatkan jawaban, Vano masuk ke dalam kamar Galena. bertepatan dengan Galena keluar dari kamar mandi dengan wajah pucatnya.
"Kamu sakit?" tanya Vano dengan nada khawatir seraya memegang kedua bahu Galena karena wanita itu begitu lesu.
"It's okay, ini cuma muntah karena alkohol," alibi Galena, merasa tak tega melihat raut wajah Vano yang menunjukkan rasa khawatir.
Vano menghela napas lega. "Aku kira kamu kenapa. Ayo sarapan dulu biar gak lemes," Vano menggandeng tangan Galena menuju ruang makan.