章 649: MENATAP MASA DEPAN

Butuh usaha ekstra untuk bisa menyemangati Aqila. Seperti Fadhil yang tak pernah putus asa mendampingi sang belahan jiwa untuk mau berlatih miring ke kanan, ke kiri dan duduk. Lalu jalan ke kamar mandi dan berjalan sedikit demi sedikit ke luar ruangan kamarnya.

Tepat satu minggu di rumah sakit, Aqila baru bisa duduk. Kalau kata Arumi, "Kalau kamu pakai asuransi milik pemerintah, sudah disuruh keluar sejak hari ke tiga, Qila."

"Aku kan ga pakai asuransi milik pemerintah, Ma." jawab Aqila.

Tapi sebuah perkembangan yang luar biasa, dia sudah mau menyusui di hari ke empat.

"Alhamdulillah tidur juga si Firman." ucap Aqila lirih saat melihat bayi laki-lakinya sudah memejamkan mata dan sudah melepas puting Mamanya.

"Sini biar aku yang naruh di box." ucap Fadhil. Tiga hari terakhir dia mulai belajar menggendong dan meninabobokkan Firman.

"Makasih Mas." Aqila memberikan Firman pada Fadhil.