Keyla yang belum berpakaian lengkap langsung menyilangkan kedua tangannya didepan dada, melindungi dirinya dari tatap kelaparan Aaric.
"K-kau sudah berjanji tak akan melakukan itu sampai aku siap bukan, kau tak akan mengingkari perkataanmu bukan?"
"Sampai kapan aku harus menunggu?"tanya Aaric dengan cepat.
Keyla menundukkan wajahnya. "Setidaknya tunggu aku selesai kuliah, aku harus menyelesaikan pendidikanku Alex. Aku harus menjadi dokter seperti yang diinginkan mendiang ibuku, karena kalau tidak maka ibu tiriku akan mengejekku dan ibuku selama-lamanya."
Aaric menaikkan satu alisnya. "Apa hubungannya dengan keperawanan yang kau jaga itu dengan lulus kuliah?"
Keyla menatap Aaric dengan mata berkaca-kaca. "Aku harus tetap perawan sampai saat itu Aaric, aku tak mau hamil sebelum meraih gelar dokter."