Karena terlalu asyik dengan ponselnya masing-masing Bruce dan juga Loren tak menyadari sama sekali kalau ada beberapa mobil mengikuti mereka dari belakang, bahkan keduanya tak menyadari kalau rute yang diambil sang supir taksi justru semakin jauh dari tujuan. Dan Aaric sangat tenang, ia sama sekali tak takut.
"Lho, kenapa kita berhenti ditempat ini? Apa kita sudah sampai?"ucap Loren bingung saat menyadari taksi yang membawa mereka pergi sudah berhenti di daerah pergudangan.
"Tunggu, aku cek sebentar di…"
Dok
Dok
Dok
"Keluar!!! Cepat keluar atau kalian akan mati!!" Tiba-tiba dari semua jendela diketuk dengan kuat oleh beberapa orang pria yang membawa pisau lipat.
"Apa-apaan ini!!"pekik Loren dengan suara meninggi.
Sang supir taksi yang sejak tadi diam perlahan tersenyum ke arah Loren, dengan bahasa Inggris yang tak lancar ia berkata, "Lebih baik kalian menurut kalau tak mau mati."
"Kau!!"
Dok
Dok