Di sisi lain, Sean kini sedang mencoba mengelus perut sang istri dengan perpahan, dengan elusan yang begitu lembut. Jessika meringis kesakitan. Dia merasakan kontraksinya semakin kuat dan tidak menyangka bahwa akhirnya rasa sakitnya semakin hari semakin terasa amat menyiksa.
"Sayang aku harus bagaimana? Harusnya kita ke Rumah Sakit?" Pria itu merasakan kecemasan yang dalam ketika Jessika terus meringis kesakitan.
"Aku tidak tahu, rasanya sakit sekali. Apa mungkin aku akan segera melahirkan?" lirih Jessika menahan semua rasa sakit yang dirasakan.
"Ya sudah Sayang, kita berangkat saja ke Rumah Sakit. Aku takut terjadi sesuatu hal kepadamu. Aku takut sekali," ungkap Sean dengan seribu kecemasan yang dirasakan.
Akhirnya Sean memutuskan untuk membawa Jessika berangkat ke Rumah Sakit. Ia tidak tega melihat sang istri kesakitan seperti itu, ingin segera membuat Istrinya nyaman dan tidak gelisah seperti itu.