Flashback
Dian turun mendorong brankar Zico. Matanya sembab karena menangis. Dengan cemas, ia menunggu. Para dokter yang berusaha menyelamatkan Zico. Dokter dan perawat mondar-mandir mengambil alat untuk menyelamatkan Zico. Alat bantu pernapasan dipasang di hidung Zico.
Perawat menutup tirai. Mereka menggantikan pakaian Zico yang basah. Dokter shock dan kaget melihat bekas tusukan di perut Zico dan penganiayaan pada alat vitalnya. Dokter memutuskan segera melakukan operasi besar. Kebetulan Zico di bawa ke rumah sakit Harapan Indah, rumah sakit milik pria itu sendiri.
Para dokter berkejaran dengan waktu untuk menyelamatkan sang CEO. Insiden penculikan dan penusukan Zico cepat beredar ke penjuru rumah sakit. Para karyawan Harapan Indah gempar. Mereka bertanya-tanya apa yang telah terjadi terjadi dengan sang CEO.
"Bagaimana keadaan Zico?" Bara datang bersama Dila dan Alvin.
Dian menatap sang anak namun Alvin bersikap acuh padanya.