アプリをダウンロード
26.66% NCT - THE NIGHT UNFOLDS / Chapter 12: Ketulusan

章 12: Ketulusan

Mark tersenyum, "Tentu saja tidak. Noona tahu kan kalau Yunsoul Noona sangat perhatian padaku. Berbeda dengan Noona yang sering jahat padaku."

"Apa kau bilang?" Youngjoo kesal karena ucapan Mark.

"Kubilang Yunsoul Noona lebih perhatian padaku dan Youngjoo Noona jahat," Mark mengulangi perkataannya dan sukses membuat Youngjoo mendaratkan jitakan pada kepala Mark.

"Ahh," rintih pemuda tampan itu. "Noona!" protes Mark kemudian.

"Kenapa? Kau bilang aku sering jahat padamu kan." Youngjoo kemudian berjalan meninggalkan Mark.

"Noona! Tunggu aku!" seru Mark sambil sedikit berlari mengejar Youngjoo. Tapi, Youngjoo malah mempercepat langkahnya. Dilihatnya di belakang, Mark masih mengejarnya.

Brukk

Youngjoo tidak sengaja menabrak seseorang di depannya. Hingga membuat ponsel milik orang itu terjatuh. "Maaf, aku tidak melihatmu, Yuta."

Yuta menatap kesal Youngjoo. "Gunakan matamu ketika berjalan," ucapnya sinis. Kemudian Yuta berjongkok untuk mengambil ponselnya yang tergeletak di bawah. Di saat bersamaan Youngjoo juga berniat membantu Yuta memungut ponselnya. Namun, dia tidak sengaja malah menyentuh punggung lengan Yuta. Buru-buru Yuta menepis tangan Youngjoo. Ia menatap perempuan yang ada di hadapannya itu.

Youngjoo terkejut merasakan tangan Yuta, "Kau... yakin? Kau baik-baik saja? Tanganmu sangat dingin, seperti mayat."

Pemuda yang diajak bicaranya itu tidak menanggapi ucapan Youngjoo. Dia mengabaikannya kemudian pergi setelah memungut ponselnya.

"Noona, ada apa?" Mark heran melihat ekspresi bingung Youngjoo.

Gadis berambut cokelat itu memperhatikan kepergian Yuta, "Aku yakin kalau tangannya benar-benar dingin, sangat dingin. Apa aku salah lagi?" pikirnya.

***

"Bagaimana sekarang? Apa masih terasa sangat sakit?" Hansol memperhatikan Yunsoul yang masih berbaring lemah. Meskipun tidak ada ikatan darah, namun Hansol sudah menganggap Yunsoul seperti adiknya sendiri, termasuk Youngjoo.

Gadis yang terbaring itu berusaha tersenyum dan mengangguk kemudian.

"Ya! Semua ini salahmu juga. Coba kau dengarkan aku dulu dan tidak bertindak macam-macam. Kalau kita tidak mengikutinya, kau pasti tidak akan terluka seperti ini." Mengomel, Hansol kembali ingat kejadian malam itu.

Yunsoul kembali tersenyum. "Berhentilah mengkhawatirkanku, Oppa. Aku akan segera sembuh. Oh ya, apa kuncinya sudah diberikan?"

"Di saat seperti ini, kau malah memikirkan kunci itu. Bukannya memikirkan keadaan dirimu sekarang." Hansol mengomeli lagi Yunsoul sebelum menjawab pertanyaan gadis itu. Sesaat kemudian, Hansol menggelengkan kepalanya. "Belum. Kita akan menemui Choi Seunghee bersama setelah kau sembuh."

"Kalau begitu aku harus segera sembuh. Aku sangat penasaran apa yang dirahasiakan Choi Seunghyun sebenarnya."

"Iya, tapi kata dokter kau baru boleh pulang seminggu lagi. Itu pun kalau sudah sembuh. Awas kalau kau berniat kabur dari rumah sakit. Aku akan membuatmu lebih lama di sini."

"Iya, iya..." Ancaman Hansol membuat Yunsoul terkekeh dan itu mengakibatkan sakit pada perutnya terasa. "Ahh..."

"Kau tidak apa-apa?" Hansol kembali khawatir.

***

Karena Yunsoul tidak masuk, Youngjoo jadi sendirian berjalan-jalan di sekolah saat istirahat. Mark sibuk dengan teman-temannya. Jadi tidak bisa menemani Youngjoo terus. Gadis berparas manis itu tidak menyadari bahwa seorang murid laki-laki tengah memperhatikannya yang sedang menelusuri jalan di sisi lapangan. Berniat masuk kembali ke gedung sekolah, tiba-tiba Youngjoo terkaget saat seseorang menarik lengan dan membawanya berjalan cepat menuju bagian belakang gedung.

Youngjoo masih terkaget dan bertanya-tanya kenapa Taeyong membawanya ke sana. Terlihat ekspresi serius dari pemuda yang sangat tampan itu.

"Ada apa?"

Taeyong berpikir sebentar. "Hmm... jangan salah paham. Aku hanya ingin bertanya saja," ucapnya. "Kenapa Yunsoul bisa terluka?"

"Kenapa kau ingin tahu hal itu?" Youngjoo memandangi heran Taeyong. Untuk apa pemuda itu mengetahuinya. Youngjoo merasa kalau Taeyong tiba-tiba peduli dengan teman sekelasnya. Biasanya tidak pernah.

"Jawab saja!" Kali ini Taeyong bersikap dingin.

"Aku tidak akan beritahu. Lagi pula itu bukan urusannmu." Youngjoo tetap kukuh.

"Hei!"

"Kenapa kau tiba-tiba peduli pada Yunsoul?"

Pertanyaan itu membuat Taeyoung membungkam. Kenapa ia tiba-tiba peduli pada Yunsoul? Kenapa ia ingin tahu keadaan Yunsoul sekarang? Kenapa ia khawatir pada gadis itu? Taeyong juga tidak tahu pasti jawabannya.

"Baiklah kalau kau tidak mau memberitahu." Taeyong hendak meninggalkan Youngjoo, namun terdengar perkataan Youngjoo lagi. Taeyong menoleh.

"Jangan salah paham. Aku tidak memberitahu bukan karena aku tidak ingin memberitahumu. Tapi, aku memang tidak bisa... karena itu... rahasia."

***

Sembari mengelap-ngelap jemari tangan Yunsoul, Mark diam-diam tersenyum. Tindakan itu diketahui oleh Youngjoo yang berada di sampingnya. Sementara kedua mata Yunsoul masih terpejam. Sebenarnya ia tidak tertidur.

Youngjoo menyenggol Hansol. "Ayo bicara di luar."

Mereka berdua pun pergi. Tinggal Yunsoul dan Mark yang berada di ruangan.

"Noona... Kau mulai sembuh? Aku sangat khawatir." Mark menatap Noona-nya itu.

"Aku baik-baik saja, Mark. Jangan cemas begitu," sahut Yunsoul masih terpejam.

"Noona..."

"Hmm..." Kali ini Yunsoul membuka matanya dan menoleh pada Mark.

"Jangan terluka lagi."

Yunsoul bisa melihat ketulusan dari kedua netra pemuda tampan yang ada di sampingnya.

"Itu membuat perasaanku jadi sakit," imbuh Mark.

Bingung menanggapi apa lagi, Yunsoul merespon perkataan Mark yang jujur itu dengan mengelus lembut kepalanya.

Sementara itu, di luar ruangan Youngjoo memberitahukan sesuatu pada Hansol. "Orang-orang bertanya tentang keadaan Yunsoul dan kenapa dia dirawat di rumah sakit. Aku memjawab bohong, tapi ada yang tidak percaya dan terus mendesak padaku."

"Lalu, apa kau menceritakan yang sebenarnya terjadi?"

Youngjoo menggeleng. "Tidak. Aku bilang itu rahasia."

"Jangan sampai ada yang tahu sebab aku pun tidak yakin dengan semua yang terjadi."

"Apa Oppa berpikir sama kalau orang-orang di desa itu akan mengincar Yunsoul? Aku punya firasat buruk tentang itu."

"Aku juga. Tapi, sampai saat ini tidak ada pergerakan dari mereka. Walaupun begitu, kita harus tetap waspada." Hansol pun kembali mengajak Youngjoo masuk ruangan.

Di jarak yang tidak jauh, sedari tadi Taeyong mencuri dengar pembicaraan dua orang yang memiliki hubungan dekat dengan Yunsoul.

"Desa mana yang dimaksud mereka? Yunsoul sedang diincar? Bukankah berarti ia dalam bahaya?" Taeyong bergumam sendiri. "Aku harus melindunginya."

Sebenarnya selain Taeyong, Winwin sudah terlebih dahulu menengok keadaan Yunsoul di rumah sakit ini. Namun, hanya sebatas melihat dari jauh. Begitu juga Taeil. Ia ke rumah sakit tempat Yunsoul dirawat, melihatnya di waktu yang berbeda dengan Winwin maupun Taeyong. Ketiganya menaruh perasaan pada gadis yang sama.

Siapa yang akan Yunsoul pilih dari mereka bertiga? Belum ada yang mengetahui, termasuk Yunsoul sendiri. Untuk saat ini ia belum memikirkannya.

***


Load failed, please RETRY

週次パワーステータス

Rank -- 推薦 ランキング
Stone -- 推薦 チケット

バッチアンロック

目次

表示オプション

バックグラウンド

フォント

大きさ

章のコメント

レビューを書く 読み取りステータス: C12
投稿に失敗します。もう一度やり直してください
  • テキストの品質
  • アップデートの安定性
  • ストーリー展開
  • キャラクターデザイン
  • 世界の背景

合計スコア 0.0

レビューが正常に投稿されました! レビューをもっと読む
パワーストーンで投票する
Rank NO.-- パワーランキング
Stone -- 推薦チケット
不適切なコンテンツを報告する
error ヒント

不正使用を報告

段落のコメント

ログイン