Kyuna pov
Di halaman belakang sekolah...
Aku sudah sampai di halaman belakang sekolah yang cukup luas. Aku melihat banyak murid membentuk sebuah kerumunan, lalu aku berjalan menuju kerumunan itu.
Setelah sampai, aku tidak bisa melihat apa yang terjadi di depan. Murid-murid yang berdiri di depanku ini menghalangi pandanganku, mereka bahkan berdesak-desakkan, ingin melihat dengan jelas yang terjadi di depan.
Aku mendengar seseorang laki-laki berbicara dengan keras, "APA KAU HANYA BISA DIAM SAJA?". Kemudian terdengar suara orang terjatuh... bruukkk...
Tak lama, aku mendengar suara seorang perempuan yang juga berbicara dengan cukup keras, "APA YANG LAKUKAN?"
"Sebenarnya apa yang terjadi?" batinku.
Ingin sekali aku melihat apa yang terjadi di depan. Nihil, aku mencoba untuk melewati kerumunan ini, tapi tidak bisa. Aku mencoba lagi, dengan susah payah aku memasuki kerumunan, sedikit mendorong siswa-siswa yang ada di hadapanku.
"Maaf... maaf.... permisi...." ucapku.
Akhirnya aku berhasil maju ke depan, kini aku sejajar dengan jajaran paling depan kerumunan ini. Namun, alangkah kagetnya aku melihat apa yang ada di depan. Dua orang siswa perempuan dalam posisi terjatuh di tanah berhadapan dengan 7 murid laki-laki yang tampilannya sedikit berantakan, seperti gangster sekolah, sementara seorang perempuan berdiri di depan 7 laki-laki itu.
"Apa yang sedang mereka lakukan? Kenapa mereka seperti menindas tiga perempuan itu?" tanyaku dalam hati.
Aku memperhatikan mereka. Salah satu dari 7 murid laki-laki itu berkata "Dengan melihat kalian seperti ini, semua siswa tahu siapa yang berkuasa dan paling kuat di sini"
"Berkuasa? Apa mereka gangster di sekolah ini? Apa yang harus aku lakukan? Apa aku harus menolong mereka?"
Aku masih tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi dan bingung harus melakukan apa.
Sementara seorang perempuan itu menatap tajam pada 7 orang laki-laki yang tepat memunggungiku. Tiba-tiba tatapan perempuan itu tertuju padaku. Ada yang aneh dengan tatapannya. Ia menatapku dengan tatapan yang tidak bisa kujelaskan. Kemudian dia berkata setengah teriak, "KYUWON-AH"
Kyuna pov –end-
***
Ucapan Airin membuat semua orang tertuju pada orang yang ditatapnya sekarang, termasuk BTS, Seulgi, dan Hyejeong. BTS membalikkan posisinya. Mereka menatap orang yang kini ada di hadapannya, dengan tatapan kaget sekaligus tidak percaya. Sekitar 5 meter jarak mereka dengan Kyuna.
Kyuna sendiri terkejut melihat semua orang kini memandanginya dengan tatapan kaget sekaligus aneh. Belum lagi, kerumunan siswa itu memundurkan jajarannya. Menyisakan Kyuna sendiri di jajaran paling depan. Kyuna sebisa mungkin bersikap biasa. Namun, dalam hatinya, ia begitu tegang.
"Apa penyamaranku ketahuan? Kenapa mereka menatapku begitu?" batin Kyuna.
Semua orang masih memandangi Kyuna, sementara Kyuna menatap orang-orang yang ada di depannya (BTS, Airin, Seulgi, dan Hyejeong). Dengan tatapan sebiasa mungkin, ia tidak mau penyamarannya terbongkar hanya karena ia bersikap panik.
Kemudian Namjoon melangkahkan kakinya menuju Kyuna sambil tetap menatapnya.
"kenapa dia berjalan ke arahku? Apa yang akan dia lakukan padaku?" batin Kyuna.
Jujur, saat ini Kyuna sedikit tegang.
Semua siswa juga tegang melihatnya. Mereka ingin tahu apa yang akan Namjoon lakukan pada Kyuna yang baru datang.
Namjoon hampir mendekati Kyuna. Hanya tinggal beberapa langkah lagi... Tiba-tiba...
Priittttt..... priitttttttt..... priittttttt...
Guru Jung meniup peluitnya keras-keras. Guru olahraga itu datang bersama Guru Han yang berada di sampingnya. Semua siswa kini teralihkan pandangannya pada kedua guru itu, kecuali Taehyung, ia tetap menatap Kyuna.
"APA YANG SEDANG KALIAN LAKUKAN? CEPAT BUBAR... BUBAR... KALIAN, BUKANNYA BERADA DI KELAS MALAH ADA DI SINI." teriak Guru Han sambil menunjuk-nunjukkan sebatang kayu ke arah para siswa.
Sontak semua siswa kaget. Dengan sedikit berlari, semua siswa yang berkerumun bubar menuju kelasnya. Mereka takut dimarahi oleh Guru Han, guru tergalak di sekolah ini. Sementara BTS, Airin, Seulgi, dan Hyejeong masih di tempat. Kyuna pun masih terpaku di tempatnya.
Guru Han menghampiri Kyuna. "Kyuwon, ikut aku." ucap Guru Han.
"Kalian (sambil menunjuk pada BTS, Airi, Seulgi, dan Hyejeong) kembali ke kelas masing-masing." sambung Guru Han, tegas.
Sekilas, Kyuna menatap BTS, Airin, Seulgi, dan Hyejeong kemudian pergi mengikuti Guru Han dan Guru Jung.
BTS, Airin, Seulgi, dan Hyejeong melihat Kyuna yang mengikuti Guru Han.
"Ayo ke kelas." ajak Jimin pada teman-temannya. Jungkook, Hoseok, Jin, Namjoon, dan Yoongi mulai berjalan menuju kelas. Sementara Taehyung masih memandangi sosok Kyuna yang sudah hampir hilang dari pandangannya. Lalu Taehyung berjalan mengikuti teman-temannya di belakang.
Seulgi dan Hyejeong bangkit menghampiri Airin yang masih terpaku.
"Apa itu benar Kyuwon? kenapa dia hanya diam saja melihat kita? Dan tampilannya... sangat berbeda" ucap Airin, ia masih tidak percaya dengan orang yang tadi dilihatnya.
Hyejeong melihat Seulgi yang memegang lengan kanannya. "Apa tanganmu sakit?" tanya Hyejeong khawatir.
"Tanganku tidak apa-apa", jawab Seulgi. "Ayo ke kelas." sambungnya.
***
Di ruang guru..
"ini," Guru Han menyodorkan sebuah buku. "Materi pelajaran selama kau tidak masuk."
Kyuna mengambil buku itu. "Terima kasih, Guru Han." ucapnya dengan sedikit membungkuk.
"Aku mendengarnya dari kepala sekolah, kenapa keluargamu tidak mengabarkan ke sekolah kalau kau mengalami kecelakaan?"
Kyuna sejenak berpikir. "Itu... karena... karena aku tidak mau membuat teman maupun guru di sini khawatir."
"Tapi itu membuat kau kehilangan kehadiranmu dan kau juga tertinggal pelajaran. Beberapa ulangan harian juga tidak ikut".
"Maafkan aku, Guru Han. Aku akan memperbaikinya. Aku akan belajar dengan keras mengejar ketertinggalanku."
"Kalau begitu bagus lah. kau boleh ke kelas sekarang."
Kyuna membungkuk dan hendak pergi..
"Guru Han... tentang kecelakaan itu... aku tidak mau siswa lain mengetahuinya. Aku tidak ingin membuat mereka khawatir... bisakah guru tidak mengatakannya pada yang lain'" pinta Kyuna.
Tanpa Kyuna dan Guru Han sadari, Jin juga berada di ruang guru. Jin disuruh guru di kelasnya untuk mengambil hasil ulangan yang tertinggal di ruangan tersebut. Jin tidak sengaja mendengar percakapan Kyuna dengan Guru Han.
***
Di kelas 3-2...
Bunyi bel mengakhiri pelajaran sejarah hari ini. Airin langsung membalikkan posisinya, Hyejeong dan Seulgi menarik kursi mereka hingga dekat dengan Kyuna. Mereka bertiga memang tidak fokus belajar sejak tadi. Mereka ingin segera bertanya pada Kyuna.
Airin, Seulgi, dan Hyejeong menatap intens wajah Kyuna dari jarak yang sangat dekat. Kyuna mengalihkan pandangannya dari mata mereka. Ia tidak enak ditatap seperti itu apalagi dengan jarak yang sangat dekat.
Hyejeong membuka mulutnya dan mulai bertanya "Kyuwon, kau benar Lee Kyuwon?"
DEG
Kyuna diam. Ia terkejut mendengar pertanyaan itu.
Belum Kyuna menjawab pertanyaan dari Hyejeong, Airin kemudian bertanya "Ya, Kyuwon, ada apa denganmu? Penampilanmu... kenapa kau sangat berubah?"
"Penampilan? Berubah?" pikir Kyuna.
Kyuna masih diam. Ia tidak mengerti apa maksud Airin. Yang Kyuna tahu, penampilan Kyuwon tidak jauh berbeda dengannya. Memang penampilan Kyuwon di apartemen atau saat bertemu dengan Kyuna sesekali di Jepang berbeda dengan penampilannya di sekolah. Kyuna tidak tahu kalau Kyuwon berpenampilan sedikit berantakan, seperti gangster di sekolahnya.
"Kenapa kalian bertanya seperti itu," ucap Seulgi pada kedua temannya. Kemudian menatap Kyuna "Awalnya aku memang sedikit kaget melihatmu yang sekarang. Tapi, Kyuwon... kenapa kau menghilang dari sekolah? Bahkan itu hampir satu bulan?" tanya Seulgi khawatir. "Apa sesuatu yang buruk terjadi padamu?" sambungnya.
Kyuna memandang ketiga orang yang menatapnya kini. Sejenak Kyuna berpikir. "Aku jangan membuat mereka curiga dan aku juga harus menjawab seperlunya saja. Aku tidak boleh berbicara terlalu panjang. Aku takut salah bicara," pikirnya.
"Itu.... karena aku ada urusan yang harus aku selesaikan." jawab Kyuna.
"Urusan? Urusan apa hingga membuatmu tidak masuk sekolah selama hampir sebulan?" tanya Hyejeong penasaran.
Kyuna bingung harus menjawab apa. Hal yang Kyuna benci adalah berbohong. Karena sekali berbohong maka kau harus melakukan kebohongan baru untuk menutupi kebohongan yang lama dan seterusnya.
Seulgi mengambil alih, "Sudahlah Hyejeong, mungkin saat ini Kyuwon tidak mau menceritakannya" ucap Seulgi pengertian. Sementara Airin mengangguk-ngangguk.
"Kami senang kau kembali dan baik-baik saja" ucap Seulgi sambil menatap Kyuna.
"Ayo kita ke kantin." ajak Airin. Mereka pun pergi keluar kelas. Kyuna senang karena mengetahui ternyata kakaknya mempunyai teman-teman yang baik di sekolah.
***
Kabar Kyuwon yang telah kembali ke sekolah menjadi pembicaraan semua murid. Bukan hanya tentang Kyuwon yang sudah kembali. Perubahan drastisnya juga menjadi bahan pembicaraan.
"Ya, apa kau tahu? Kyuwon telah kembali."
"Aku tahu, tapi dia sangat berbeda dari sebelumya."
"Dia terlihat sangat cantik... natural beauty.."
"Ya, Kyuwon memang sangat cantik dari dulu, hanya saja tertutupi penampilan dan perilakunya yang seperti gangster sekolah."
"Tapi bukan hanya wajahnya, yang berbeda, sekarang penampilannya juga sangat rapi."
"Iya, dia dulu sedikit berantakan dan sangar."
"Apa Kyuwon tidak lagi menjadi gangster?"
"Entahlah tapi ini akan jadi sangat menarik, pertarungan antara BTS dan Kyuwon."
"Iya, pertarungan akan segera dimulai, aku tidak sabar ingin mengetahui siapa yang akan menang."
"Aku kira BTS yang akan memenangkannya."
"Belum tentu, Kyuwon memang berubah penampilannya, tapi kekuatannya... mungkin masih sangat kuat. Aku yakin itu"
***
Kelas 3-4 (kelas BTS)
"Kyuwon mengalami kecelakaan. Itu alasan dia menghilang dari sekolah karena dia harus dirawat. Tapi, kenapa penampilannya juga berubah. Apa Kecelakaan itu mengubahnya? Apa dia mengalami cidera serius?" pikir Jin sambil menatap jendela. Jin khawatir pada Kyuwon. Ia terkejut mendengar percakapan Kyuna dan Guru Han di ruang guru tadi.
"hyung... Jin hyung..." panggil Jungkook. Panggilan Jungkook membuat Jin menoleh.
"Apa yang sedang hyung pikirkan?" tanya Jungkook.
"Bukan apa-apa," jawab Jin bohong. Ia tidak ingin teman-temannya mengetahui kalau Kyuwon mengalami kecelakaan.
Para anggota BTS mengumpul di dekat jendela kelas. Semenjak kejadian tadi pagi, mereka tenggelam dalam pikirannya masing-masing. Walaupun mereka kini jadi penguasa di sekolah, tapi kembalinya Kyuwon membuat posisi mereka sedikit terancam. Ya bagaimana tidak, sebelum Kyuwon menghilang, mereka harus mensejajarkan posisinya dengan Kyuwon sebagai orang yang ditakuti sekaligus berkuasa di Diamond High School. Tapi semenjak Kyuwon menghilang, BTS menjadi penguasa penuh sekolah itu. Kini, Kyuwon telah kembali, mereka tidak ingin berbagi kekuasaan dengannya. Mereka merasa rendah bila itu terjadi apalagi setelah bisa menindas teman-teman Kyuwon.
"Ini akan jadi menarik, Kyuwon sudah kembali. Aku kira Kyuwon tidak akan kembali." ucap Jimin memulai pembicaraan.
"Tapi, penampilannya sangat berbeda. Dia tidak seperti gangster lagi." sahut Jungkook.
"Kau benar, dia terlihat benar-benar cantik. Ternyata kalau dia berpenampilan seperti perempuan, dia sangat mempesona," puji Jimin. Ia tidak berhenti mengagumi Kyuwon yang sekarang.
"Itu tidak penting." ucap Yoongi sinis. Ia memang tidak suka Kyuwon kembali ke sekolah. Tapi Yoongi juga tidak habis pikir bagaimana Kyuwon bisa datang kembali ke sekolah.
"Benar, penampilan Kyuwon itu tidak penting. Sekarang, apa yang akan kita lakukan?" tanya Hoseok pada Namjoon.
"Kita harus meluruskan peringkat." jawab Namjoon.
"Meluruskan peringkat?" tanya Taehyung tiba-tiba.
"Ya, aku ingin tahu, apa Kyuwon masih sekuat dulu." jawab Namjoon.
"Aku setuju. Kita harus meluruskan peringkat... peringkat antara BTS dan Lee Kyuwon," ucap Hoseok.
"Mereka tidak tahu kalau Kyuwon mengalami kecelakaan. Sudah pasti dia tidak sekuat dulu lagi. Dia pasti kalah dari kami. Apa aku harus membantunya?" pikir Jin.
Walaupun sudah jam istirahat, BTS tidak keluar dari kelasnya. Seperti biasa, kalau mereka tidak ke kantin, itu artinya harus ada yang membawakan mereka makanan.
"Panggil si kacamata" ucap Namjoon pada salah satu siswa di kelasnya.
Kemudian datang siswa laki-laki berkacamata, ia adalah siswa di kelas 3-1, murid yang pintar namun lemah dalam berkelahi. Ia tidak bisa membela dirinya sendiri, apalagi berkelahi dengan BTS. Namanya Byeongsun, dia sering menjadi pesuruh BTS, bukan hanya itu dia juga sering di-bully oleh mereka.
Byeongsun datang. Wajahnya menggambarkan bahwa dia ketakutan. Ia menghampiri Namjoon dan teman-temannya.
"A...ada a...apa kau memanggilku?" tanya Byeongsun dengan nada pelan dan sedikit gemetar.
Hoseok mendekati Byeongsun, ia menepuk bahunya, "Byeongsun-ah... kau tahu, ini sudah jam istirahat... dan kami lapar.." ucap Hoseok dengan nada yang dibuat-buat ramah.
Jimin juga mendekati Byeongsun, "Cepat bawakan kami makanan," ucap Jimin menyeramkan, ia menatap tajam Byeongsun.
"Ba...baiklah..." jawab Byeongsun ketakutan. Lalu ia berlari keluar kelas. Menuju kantin membawakan mereka makanan. Bukan hanya membawakan makanan saja, tapi Byeongsun juga harus membayarnya sendiri. Ia sebenarnya tidak mau jadi pesuruh mereka, tapi mau bagaimana lagi, Byeongsun juga tidak berani pada mereka.
***
Di kantin
Kyuna merasa risih diperhatikan oleh banyak siswa di kantin. Sejak ia memasuki kantin sampai ia duduk. Semua siswa menatap dan saling berbisik membicarakannya. Seulgi menyadari keadaan. "Kau tidak perlu memikirkannya." ucap Seulgi, seakan tahu apa yang ada di pikiran Kyuna.
"Iya, kau tidak perlu menghiraukan mereka. Bahkan selama kau menghilang, mereka selalu membicarakanmu." timpal Airin.
"Selalu membicarakan? Apa Kyuwon sangat terkenal di sini?" pikir Kyuna.
"Sudahlah ayo kita makan.." ajak Seulgi.
"Selamat makan." ucap Airin semangat. Mereka pun melahap makanan kantin.
Tiba-tiba Hyejeong bertanya, "Tapi, kyuwon... kenapa kau tidak menolong kami tadi pagi?"
Pertanyaan itu membuat Kyuna menghentikan aktitas makannya.
***
Bel pulang sudah berbunyi. Kyuna siap-siap keluar dari bangkunya.
"Kyuwon, ayo kita pergi, untuk merayakan kembalinya kau ke sekolah" ajak Airin.
"Aku setuju, ayo kita pergi karoke. Kita bersenang-senang" ucap Hyejeong semangat.
"Maaf, aku tidak bisa. Aku harus langsung pulang." ucap Kyuna lalu dengan cepat berjalan keluar kelas, meninggalkan Airin, Seulgi, dan Hyejeong.
***
Sampai di depan gerbang sekolah, Kyuna langsung masuk ke mobil Daehyun yang sudah cukup lama terparkir.
Yoongi melihat Kyuna masuk ke mobil. Matanya masih mengikuti mobil hitam itu.
"Kenapa dia bisa kembali dan keadaannya baik-baik saja. Itu mustahil." batin Yoongi.
***
Di perjalanan menuju apartemen...
Daehyun sekilas menatap Kyuna yang diam saja sejak masuk mobil. "Bagaimana tadi di sekolah?" tanya Daehyun.
"Semua baik-baik saja." jawab Kyuna.
"Benarkah? kenapa kau diam saja dari tadi?" tanya Daehyun lagi.
"Hanya sedang berpikir saja, Oppa. Aku pikir... walaupun aku kembarannya, aku tidak tahu banyak tentang Kyuwon"
Sesampai di apartemen Daehyun
Kyuna memandangi Kyuwon yang terbaring koma. Tidak ada tanda-tanda Kyuwon akan segera sadar. Kyuna memegang tangan Kyuwon. Dia mengelus lembut tangan Kyuwon. Bagaimana pun juga Kyuna sangat sayang pada kakaknya itu. Ia berharap Kyuwon akan segera sadar.
***
Malam hari, di sebuah cafe
Hyejin dan Yoongi sedang menunggu pesanan mereka. Seperti biasa, mereka sesekali keluar bersama. Walaupun Yoongi tidak pernah mengutarakan perasaannya, Hyejin mengetahuinya. Mereka memiliki hubungan yang sangat dekat.
"Apa Kyuwon melakukan hal buruk padamu hari ini?" tanya Yoongi. Ia khawatir karena Kyuwon sudah kembali dan Hyejin pernah diperlakukan kasar oleh Kyuwon, terlebih karena Hyejin dan Kyuwon berada dalam kelas yang sama.
Hyejin menggelengkan kepalanya. "Awalnya aku kaget karena Kyuwon datang kembali ke sekolah. Tapi, bukankah dia sangat aneh sekarang. Dia berbeda sekali dari Kyuwon yang aku kenal. Penampilannya sekarang benar-benar berubah."
"Mungkin dia sedang berpura-pura. Itu hanya sensasi yang dia buat." ucap Yoongi. "Kau tenang saja, Hyejin. Aku akan melindungimu darinya."
***
Di sekolah...
Kyuna keluar dari guru, ia sudah menyerahkan lembar jawaban ulangan hariannya pada Guru Han. Ketika ia menutup pintu ruang guru, dia melihat seorang murid berkacamata, Byeongsun, membawa buku yang cukup banyak. Ia terlihat kewalahan dan terjatuh.
Kyuna yang melihat itu langsung menghampiri Byeongsun. "Kau baik-baik saja?" tanya kyuna sambil membantu mengambil buku-buku yang terjatuh di lantai.
"Aku tidak apa-apa" jawab Byeongsun, ia sibuk mengambil buku-buku sampai tidak menyadari bahwa Kyuna yang menolongnya.
Buku-buku itu sudah diambil, tapi alangkah terkejutnya Byeongsun ketika melihat siapa yang ada di depannya.
Berbeda dengan Byeongsun yang terkejut, Kyuna dengan ramahnya menawarkan bantuan. Ia tidak tega melihat Byeongsun yang membawa buku yang cukup banyak. "Sini, aku bantu" ucap Kyuna sambil mengambil beberapa buku dari Byeongsun.
"Ti... tidak usah, aku bisa membawanya sendiri." tolak Byeongsun.
"Kau tidak bisa membawanya sendirian. Ini cukup banyak." ucap Kyuna sambil tersenyum. Kyuna pun berdiri sambil memegang beberapa buku.
"Kenapa dia tiba-tiba jadi sangat peduli?" batin Byeongsun. Ia terlalu terkejut dan belum berdiri.
"Ayo pergi," ajakan Kyuna langsung membuat Byeongsun sadar lalu dengan cepat berdiri.
"Tapi ini harus dibawa ke mana?" tanya Kyuna
"per...perpustakaan." jawab Byeongsun gugup.
Kyuna pun berjalan bersama Byeongsun menuju perpustakaan.
Sedikit lagi mereka sampai di perpustakaan, tapi saat berbelok mereka berpapasan dengan Jin dan Jungkook. Melihat siapa yang ada di hadapannya, membuat Byeongsun takut. Ia langsung mengambil buku-buku dari tangan Kyuna lalu dengan sedikit berlari, ia meninggalkan Kyuna.
Kyuna terkejut kenapa tiba-tiba Byeongsun mengambil buku-buku itu dan pergi meninggalkannya ketika tidak sengaja bertemu dengan Jin dan Jungkook.
Setelah Kyuna melihat punggung Byeongsun yang sudah menghilang, lalu ia menatap Jin dan Jungkook yang sedari tadi memandanginya.
Jungkook hendak membuka memulutnya dan berbicara pada Kyuna, tapi sebelum ia melakukannya, Jin sudah menariknya pergi "Ayo pergi". Jungkook kecewa, sebenarnya ia ingin bebicara pada Kyuna, tapi Jin sudah menariknya.
"Bukankah mereka berdua itu yang ada di kejadian kemarin pagi" ucap Kyuna sambil menatap Jin dan Jungkook yang pergi.
***
Malam hari di sekolah...
Hari ini Kyuna pulang telat. Ia harus mengerjakan tugas selama Kyuwon tidak masuk sekolah. Setelah selesai ia langsung menaruh tugasnya di ruang guru.
Kyuna berjalan sendirian di koridor kelas. Sudah tidak ada lagi siswa yang berada di sekolah. Kyuna sedikit takut. Ia tidak mau bertemu BTS. Kyuna tidak ingin terlibat masalah. Tapi, berbalik dengan keinginannya. Kyuna melihat tujuh pria itu di depannya. Mereka berjalan sejajar, seakan tidak ingin memberi jalan padanya. Koridor kelas yang sepi dan keadaan malam hari membuatnya takut. "kenapa mereka masih ada di sekolah? Gawat.. mereka menghampiriku. Apa yang harus aku lakukan?" batin Kyuna.
BTS mendekati Kyuna, jarak mereka kini hanya satu meter.
"Lama tidak bertemu, Kyuwon. Wah kau benar-benar berubah." ucap Namjoon berbasa-basi.
Tidak ada respon dari Kyuna, ia masih diam menatap tujuh laki-laki itu.
"Mungkin kau sudah mendengarnya, sekarang kamilah penguasa di sini. Tapi jika kau tidak setuju, Kita bisa meluruskan peringkat." ucap Hoseok.
"Meluruskan peringkat?" pikir Kyuna. "Apa maksudnya?"
Kyuna tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi. Kenapa Kyuwon bisa berurusan dengan tujuh laki-laki itu. Bahkan mereka seperti gangster, pikirnya.
"Meluruskan peringkat?" akhirnya Kyuna berani mengeluarkan pertanyaannya itu.
"Kita harus melakukannya... jika kau tidak setuju kalau kami yang paling berkuasa di sini." jawab Namjoon.
Kyuna menatap tidak percaya apa yang dikatakan Namjoon. Tidak ada ucapan dari Kyuna.
"Apa kita harus melakukannya sekarang?" ucap Namjoon lagi. Ia tersenyum licik.
Kyuna hanya diam dan berpikir, "Sebenarnya, apa yang akan mereka lakukan? Apa sebaiknya aku kabur saja? Aku tidak ingin terlibat masalah, apalagi dengan mereka."
Tiba-tiba...
"Kyuwon-ah" panggil Hyejeong. Kyuna menoleh ke belakang dan mendapati Hyejeong menghampirinya. "kenapa Hyejeong masih di sekolah?" pikir Kyuna.
"Sebaiknya kalian jangan mengganggu Kyuwon." ucap Hyejeong. "Kalian tahu kan Kyuwon sudah kembali. Itu artinya kalian tidak bisa seenaknya saja mengaku paling berkuasa di sekolah ini."
Perkataan Hyejeong membuat Namjoon geram. Ia mendorong bahu Hyejeong dan menatapnya tajam. Hyejeong balas menatap tajam Namjoon dan memegang kerah bajunya. Kini Hyejeong berani seperti itu karena merasa ada Kyuwon di sampingnya.
"Aishh...", Namjoon yang tidak terima, mengangkat tangannya dan hendak memukul Hyejeong. Namun, sebelum Namjoon melakukannya, Kyuna memegang tangan Namjoon, mencegahnya, yang seperti akan memukul Hyejeong.
Semua orang kini menatap Kyuna yang menghentikan Namjoon. Kyuna menatap Namjoon.
"Aku tidak punya urusan dengan kalian. Jadi... biarkan aku... belajar di sekolah dengan tenang" ucap Kyuna sambil menatap BTS.
Kyuna pun melepaskan tangan Namjoon. Melirik Hyejeong lalu menarik tangannya pergi.
Anggota BTS terkejut mendengar apa yang Kyuna katakan.
"Apa barusan dia memohon pada kita?" ucap Jungkook tak percaya.
***
Kyuna masih menarik tangan Hyejeong. Ia berjalan cepat membawa Hyejeong ke gerbang sekolah.
Hyejeong kaget mendengar apa yang dikatakan Kyuna tadi. Hyejeong menghentikan langkahnya. Kyuna pun terpaksa berhenti. Kini mereka sudah hampir di depan gerbang sekolah.
"Kyuwon lepaskan tanganku". Hyejeong melepaskan tangannya dari Kyuna. Ia menatap Kyuna.
"Apa yang tadi kau katakan? Apa kau tadi memohon pada mereka?" ucap Hyejeong, ia tidak percaya Kyuwon berkata seperti itu.
Kyuna hanya diam.
"Aku tidak memohon pada mereka, aku hanya mengatakan apa yang ingin aku katakan.." jawab Kyuna dalam hati.
"Kenapa kau melakukan itu? Kau ini penguasa sekolah ini, semua siswa di sini takut padamu. Bagaimana bisa kau memohon pada mereka seperti tadi. Kau ini gangster, Kyuwon." ucap Hyejeong bertubi-tubi.
Kyuna yang dari tadi hanya diam saja, kali ini raut wajahnya berubah. Ia terkejut mendengar apa yang dikatakan Hyejeong.
"Gangster?" ucap Kyuna.
***
Bersambung