"Ga...ga..astaga...ga mungkin...!! ga mungkin khristal mencintai gue, 8 tahun dia menanti gue balas cintanya? ga..ga mungkin..!! Khristal mencintai gue? khristal mencintai gue?" gue syok parah mendengar ucapan yang keluar dari hati dan bibir khristal. Jantung gue bagai ditimpa beton saking sesaknya.
Saat dia masih dikamar gue buat masangi dasi ke gue, gue udah merasa ada perasaaan yang aneh lihat gelagat dia. Bahkan ntah dorongan dari mana gue mencium keningnya, meski dia tampak biasa aja tapi gue merasakan dia lagi menahan seseuatu.
Namun yang paling berbeda dari khristal adalah saat dia pengen berdansa sama gue, dia punya keberanian seperti itu padahal dia orangnya ga akan berani menganggu kegiatan gue. Lagi-lagi gue menerima dansanya dan selama dansa dia terus senyum-senyum sendiri sampai selesai dansa.
Dan ini yang buat gue berpikir keras, disaat dia minta izin buat cium bibir gue. Aneh kan dianya? gue salut dia masih ada rasa kepedulian sama perasaan orang sekitarnya. Dia takut sera marah atau cemburu, makanya dia buru-buru minta gue izin cium dia. Hati gue merasa nyess lihat kekhawatiran dia sambil lihat sera.
Tanpa babibu gue langsung cium dia, ini lebih menyentuh hati gue saat dia menutup mata seolah meresapi dan tiba-tiba dia mendalami ciuman kita, kayaknya dia ingin mengatakan sesuatu, namun gue belum tahu maksudnya dan cuma 3 detik aja dia melepaskan ciumam kita, kemudian dia berdalih mengatakan capek berdiri kemudia ingin menemui lainnya.
Gue beneran ada yang aneh dengan tingkah dia, gue kayak orang begok sambil menelan saliva, kemudian gue memanggil dia, gue ingin bertanya pada dia. Namun dia memotong ucapan gue dan dia pergi ninggalin gue.
Seperti kurang puas dengan kecurigaan gue ke dia, gue tersentak saat dia udah ga terlihat lagi dimata gue. Gue pun mencari keberadaan dia disekeliling rumah, baik ditaman,kamarnya, dapur semua lah. Jantung gue lemas saat dia tidak ada dirumah tapi gue tetap mencari dia.
Baiknya Tuhan menunjukkan keberadaan dia ke gue. Gue melihat dia dan baru aja gue menghampiri dia, gue kalah cepat dari james. Lagi-lagi james selalu ada disamping khristal. Ini kedua kalinya gue mendapatkan mereka berdua.
gue tadinya mau kembali keacara pesta, namun teriakan dan ucapan khristal berhasil membuat langkah gue terhenti. Jantung gue lemas, hati gue nyess banget, gue ga tahu mau bicara apa lagi, mata gue memanas mungkin sebentar lagi air mata gue jatuh.
Gue mendengar semua ucapan khristal, gue beneran syok...tubuh gue bergetar saking syok nya. Jadi selama ini dia mencintai gue? 8 tahun mencintai gue? 8 tahun menunggu gue merespon perasaannya.
"brengsek lo dirles..berarti 8 tahun ini dia terluka karena sikap lo..bangsat.. bagaimana saat gue menolak mentah menikah dengannya? bagaimana saat gue bermain dengan sera selama kita udah menikah? bagaimana sakit hatinya khristal saat gue tunangan sama sera..? jadi selama bersama dia berpura baik-baik saja? bagaimana dia bisa sekuat dan bertahan sampai sekarang..? bagaimana bisa khristal....?" hati gue memberontak.
Tanpa diundang air mata gue jatuh, gue menangis melihat wajah frustasi dia, gue menangis mendengar ucapannya yang selama ini ditahannya. "lagi-lagi lo orang paling jahat bagi khristal dir.." lanjut gue dalam hati.
Gue ga tahu mau ngomong apa lagi, gimana lagi selanjutnya sementara gue baru aja tunangan sama sera. "kenapa lo ga bisa peka sama khristal dir? kenapa lo ga bisa mengerti arti sikap dan perlakuan dia ke lo dir..?" tanya gue ke diri sendiri.
Lama berperang hati ditempat persembunyian, sampai gue ga sadar kalau mereka udah ga ada lagi disini. Dan gue pun panik dan masuk kerumah mencari khristal.
****
Gue sekarang berada dikamar, tempat yang sebentar lagi ga akan gue injak dan tempat ini punya kenangan manis. Tempat dimana kita melakukan hubungan suami istri, tempat dimana hadirnya buah hati gue dan dirles sekarang.
"Nak, disini mama dan papa menghadirkan kamu, terima kasih nak kamu datang buat nemani mama.." ucap gue sambil mengelus perut gue.
Ga butuh waktu lama gue disini karena gue cuma ambil jaket dan tas selempang doank yang isinya cuma dompet hp dan tiket pesawat gue. Namun sebelum gue keluar kamar, gue meletakkan map surat perceraian yang udah gue tanda tangani diatas meja rias gue bersamaan dengan cincin pernikahan kita, sepucuk surat dan......(?)
"selamat tinggal dirles..." ucap gue pelan.
"ayo pamit sama papa nak." lanjut gue bicara sama baby didalam perut ini.
"selamat tinggal papa.." ucap gue meniru suara anak. Baru aja gue keluar dari kamar, gue dikagetkan dengan kehadiran mama.
"mama.."
"nak, kamu mau kemana?"
"khristal pamit ya mama, jaga kesehatan mama dan papa ya.. dan jaga dirles buat khristal ya ma, maaf khristal harus pergi..khristal sayang mama.." gue langsung pergi untuk jumpai james dan gue mengabaikan suara mama yang manggil gue. Saatnya gue akan pergi dari rumah ini..pergi dari kehidupan dirles..
****
Baru aja gue masuk kekamar khristal, gue dikaget kan sama suara tangis mama, gue merasa ikut terluka melihat mama. Ini salah gue..dari awal ini salah gue.
"mama..."
"hiks...hiks..khristal...jangan tinggalin mama..hiks..hiks..lebih baik mama ikut kamu sayang.." tangis mama. Gue pun berlutut dihadapan mama yang sedang duduk dikasur khristal.
"mama..ini dirles ma.., khristal disini kok ma, dia tadi bersama james ma.."
"hiks..hiks..khristal..maafin mama nak..hiks..hiks..maafin keegosian mama nak..."
"mama pliss, ada apa ma? Khristal masih disini kok.."
Plakkkkk.....
"diam kamu..!! dasar bajingan kamu dirles, mama malu punya anak kayak kamu.." marah mama setelah nampar gue.
"ma.."
"puas kamu hah? Khristal udah pergi..puas kamu kan? ini memang mau kamu dari dulu kan? puas kamu...?" teriak mama.
Lalu mama mencampakkan berupa map, tapi gue lebih syok dan bingung saat kartu kecil tergeletak dibawah kaki gue. Gue pun mengambil kartu kecil itu dan membuka melihat apa isinya. Jantung gue sesak melihat nya, lebih baik gue mati sekarang..gue kembali menangis.
"ma..."
"iya...kamu lihat kan hasil bajingan kamu. Kamu lihat kan? dan mama bukan hanya kehilangan menantu mama namun kehilangn cucu mama..dasar bajingan kamu dirles.."
"ma.."
"Ini yang mama maksud kemarin dirles, khristal lah yang mama maksud orang yang lebih terluka dipernikahan kalian ini." bentak mama.
Gue masih ga percaya sama apa yang gue lihat, air mata gue masih terus mengalir dengan derasnya, jadi khristal hamil? hasil dari malam kemarin? gue punya anak..gue punya anak..gue punya anak.. gue jadi papa..
"mama, ini anak dirles ma? Dirles punya anak ma? Dirles jadi papa ma? Ini anak dirles kan ma?" tanya gue memastikan sama mama.
"hiks..hiks...iya nak, kamu akan jadi seorang papa. Yang kamu lihat itu bayi mungil kalian..hiks..hiks..tapi mereka udah pergi nak.." tangis mama kembali, gue langsung memeluk mama dan kami menangis bersama.
"maafin dirles yang bangsat ini mah..hiks.....maafin dirles ma.." ucap gue kembali sujud dikaki mama.
"hiks..hiks..tolong kembalikan mereka nak, bawa mereka bersama kita lagi nak.." gue ga tahu mau jawab apa, karena gue baru aja tunangan sama sera, ga mungkin gue membatalkan pernikahan kami selanjutnya. Gue juga teringat permintaan khristal untuk tidak menyakiti wanita lain lagi yaitu sera, gue harus apa sekarang?
"mama..tapi dirles udah tunangan sama sera, sebentar lagi kita akan menikah ma, bagaimana dirles membawa khristal ma..?"
Plakkk.....
"kamu bener-bener bajingan dirles, bahkan setelah kamu udah melihat bayi kalian kamu masih aja bingung hah? dimana hati kamu hah? mama heran kenapa bisa segitu cintanya khristal sama lelaki bajingan kayak kamu hah?" astagaaa jadi mama juga tahu khristal cinta sama gue.
"ma..mama tahu khristal mencintai dirles?" tanya gue memastikan
"iya..mama tahu dia mencintai kamu bahkan sebelum kalian menikah.., kamu memang bodoh dirles. !!" senggak mama.
"ya Tuhan.., kenapa mama ga bilang sama dirles ma? Astaga..."
"khristal mengaku mencintai kamu sama mama saat dimana kamu menolak menikah dengan dia dicafe kemarin. Coba kamu pikirkn bagiamana perasaan dia saat kamu menolak bahkan membentak dia hah? awalnya mama berjanji ga akan bilang ini sama kamu, karena apa? karena dia tahu kalau kamu ga mencintai dia, dia takut kalau kamu akan membenci dia.." bentak mama kembali, gue hampir ga bisa bernafas.
"ma.."
"dan kamu..." tunjuk mama kearah wajah gue.
"jangan pernah ketemu sama mama dan papa sebelum kamu bawa kembali menantu dan cucu mama.bajingan kamu.." tegas mama lalu mendorong badan gue kemudian pergi.
"ma..mama..ma..." gue mencoba mengejar mama. Namun tepat diluar kamar khristal telah nampak sosok sera, julia dan josh. Gue kaget!! tampaknya akan terjadi masalah besar. Terlihat aura kemarahan kekecewaan dari wajah mereka. Namun gue makin panik saat melihat wajah sera udah sembab karena menangis. Hancur sudah malam ini.....
"sera...." panggil gue lembut.
Plak.....plak....plak...plakk...
"brengsek kamu dirles....brengsek kamu..." emosi sera yang udah luas menampar gue 4 kali.
"ser..." lirih gue kaget.
Bugh...bugh..bugh...
"bangsat lo bodoh..." maki josh mukul gue.
"awas lo, gue ga ngomong sama lo, gue mau bicara sama sera.." ucap gue menahan emosi sambil melepaskan pukulan josh.
Bugh...bugh..bugh...
"lo telah menyakiti 2 hati wanita.., anjing lo.." maki josh yang masih mukul gue.
"hiks...hiks...apa yang ada diotak lo dirles.? jawab hah?" sera kembali bentak gue namun gue masih diam.
Plak...plak..plak...plak...
lagi-lagi sera kembali nampar gue...