"Hoaaamm...." gue pun terbangun. Kemudian lihat jam udah pukul... ?"
"what?? astaga udah jam 19:30 aja. Nih mah gue kebo namanya." kesel gue sambil buka selimut kemudian bangkit dari ranjang lalu keluar dari kamar mencari keberadaan mereka.
Tap...tap..tap..
"dir.., sera.. " panggil gue sambil turun tangga.
"kemana ya mereka.? Dirles...sera..kalian dimana ya?"
"huh! ditaman belakang ini juga ga da, didapur juga ga ada. Dimana sih mereka? " ucap gue memikir.
"jangan..jangan.. " gue langsung berlari kekamar dirles.
"eh, pintunya ga ditutup full lagi.., gue intip aja deh.. " sambil mengintip pelan-pelan melebarkan pintu nya.
"ehh, " dan gue pun terdiam. Nafas gue sesak, lagi-lagi hati gue sakit lihat posisi mereka. Dimana mereka lagi tidur bersama posisi dirles yang sedikit tersandar didinding kasur meski diganjal bantal dan sera tertidur dengan bersandar didada dirles ga lupa tangan mereka saling menggenggam dan posisi bibir dirles didahi sera. Romantis banget kan?? 😢
"ternyata mereka ketiduran disini" lirih gue sambil melihat mereka. "kalian sangat saling mencintai ya.." timpal gue balik dengan senyum. Dan gue pun berbalik keluar kamar. Ga ingin mengganggu mereka dulu dan memilih memasak buat makan malam didapur.
"hash..!! ga ga konsen masak nih, udah donk khris ga usah ingat yang lo liat tadi lagi, ntar lo jadi sedih lagi deh.. " gue bicara sendiri.
"huh! Lo harus bisa khris.. " semangat gue sambil membolak-balikkan ikan diwajan. Percayalah bahwa gue juga tetap ga fokus yang akhirnya jadi melamun lagi tanpa memperhatikan bahaya.
"khristal... " suara keras dirles menyentakkan gue, gue lihat dia mematikan kompornya. Astaga ikannya uda gosong dan asap semakin menguap karena api yang semakin melebar.
"uhuk...uhuk.. " batuk gue.
"lo kenapa lagi sih khris? melamun apa lagi sih khris..? bisa ga kalau masak itu jangan melamun terus. " omelnya tapi lembut.
****
Sebenarnya gue udah bangun saat denger suara khristal manggil nama gue dan sera. Gue juga lihat jam ternyata kami cukup lama ketiduran akibat kebanyakan cerita, biasalah melepas rindu dulu.
Baru aja gue mau bangkit dari kasur mau hampiri khristal tiba-tiba gue denger suara khristal semakin dekat tepatnya depan kamar gue, dan gue pun buru-buru kembali pura-pura tidur. Gue ingin melihat reaksi khristal. Dan dia pun masuk kamar dengan pelan-pelan. Ya.., gue emank ga tutup pintu kamar karena gue ga mau khristal berpikir aneh sama gue dan sera.
Dan reaksi gue lihat dari khristal adalah kaget, kemudian dia kembali diam dengan cukup lama mungkin sekitar 10 menit cuma memandang kami. Dan akhirnya dia bersuara lagi dan gue mendengar ucapan dia tadi.
"Ya....lo bener khris, gue dan sera sangat saling mencintai." ucap gue dalam hati. Kemudian dia pergi keluar dari kamar.
Begitu dia keluar kamar barulah gue kembali buka mata. Gue menoleh kearah sera yang masih tidur, gue ga mau bangun dia dulu. Dan gue memutuskan keluar menghampiri khristal sebelumnya gue mencium dahi sera dulu.
Baru aja gue turun dari tangga, gue mencium aroma ga enak. Ada bau-bau gosong gitu. Gue langsung kedapur dan apa gue lihat? Ya Tuhan khristal... Dia kenapa melamun terus sih kalau lagi masak. Gue langsung mematikan kompornya lalu manggil dia sedikit keras.
"khristal... " panggil gue dan dia pun tersentak.
" lo kenapa lagi sih khris? melamun apa lagi sih khris? bisa ga kalau masak itu jangan melamun terus. " omel gue tapi nada lembut karena gue udah janji sama diri gue sendiri ga akan kasar lagi sama dia sebagai ucapan terima kasih gue ke dia.
"hem..., hehehe..,ngantuk... " kilah khristal.
"yachhh..., gosong deh. Aduhh malah ikannya tinggal ini lagi. Gimana nih dir, kita ga bisa makan malam donk..sorry..." ucap nya merasa bersalah. Gue pun hanya menghela nafas.
"makanya jangan melamun donk jadinya kayak gini kan? yaudah gapapa, malam ini lo ga usah masak kita makan diluar aja sekalian antar sera pulang." ucap gue menghentikan rasa bersalah dia.
"heheh, maaf dir.. " ucapnya dengan nyengirnya.
"hem,, yaudah lo siap-siap dulu biar gue bangunin sera. "
"ekh, dir... "
"apa lagi khris?"
"lo belum boleh bawa mobil dir, gue masih melarang keras" ancamnya. Gue sentil juga jidat nih anak.
"akh..auuuhh.., sakit dir. Ih.... " ngambeknya.
"lo kenapa mukul jidat gue sih, sakit tau" lanjutnya.
" makanya lo jangan ngomel mulu.. "
"bukan ngomel dirles, gue kan cuma khawatir sama lo dir, nanti kalau lo kenapa-kenapa lagi gimna. Ishhh... " keselnya. Astaga segitu khawatirnya lo sama gue khris, makasih ya..
"aduhhh...duh.. Sahabat dirles ini khawatir ya sama dirlesnya. Unch..unch.. Sosweetnya." goda gue. Yach.. Mukaknya malah ga bersahabat gitu.
"diem lo.., gue seriusan loh dir. Lo mah akh., kesel gue ama lo. "
"heheh, iya..iya.. Makasih khris karena lo khawatir sama gue, tapi plis percaya sama gue, kalau gue udah beneran pulih kok. Gue udah sehat bugar kok, udah bisa bebas gerak sekarang. " jelas gue ke dia.
"hah! Serius lo dir? Udah sehat? Udah ga sakit lagi? " tanyanya tanpa direm.
"hu uh.., udah sehat kok. Kan gue diurus sama sahabat gue cantik ini makanya cepat sembuh."
"ohhh... " dia cuma bisa bilang "oh" doank. Kan minta dijitak.
"heem.., khris makasih ya karena lo udah rawat gue selama sakit kemarin, ga da lo mungkin gue masih sakit aja" ucap gue sambil ngelus kepalanya dengan sayang.
"he em.., sama-sama dir.. " balasnya dengan senyum.
" yaudah, lo siap-siap ya, gue kekamar dulu " dia pun mengangguk kemudian pergi.
****
Dan disini lah kami sekarang dicafe bens, tempat dimana kita tau dijodohkan sama orang tua kita, tempat dimana kemarahan pertama kalinya dirles sama gue. Nafas gue mendadak sesak lagi mengingat semua itu, mengingat penolakannya yang buat hati gue sakit. Kenapa dia bawa kita makan disini sih? Apa dia ga ingat sama 4 bulan yang lalu?.
"wah,, bagus banget tempatnya dir. Kalian sering makan disini ya? " tanya sera yang langsung menyadarkan lamunan gue tadi.
"he em., kita sekeluarga udah langganan makan disini sera. " balas dirles.
"dan makanan disini enak banget loh sera., " timpal gue kembali ga ingin buat mereka curiga dengan lamunan gue tadi.
"aduh,, ga sabar makan nih jadinya. Bantuin gue milih makannnya ya khris, "
"oke... "
Begitu pesan makan, dan sambil menunggu pesanan, nih anak malah romantis-romantis lagi malah depan gue lagi. Duhhh...pengen pergi aja dari hadapan mereka. Ga tau apa gue menahan cemburu luar biasa nih.
Huftt,, untung pesanan nya udah datang baru lah berhenti tuh pacaran mereka. Saking laparnya kita langsung lahap sampai selesai.
"makasih ya dir, khris buat malam ini." ucap sera, ya kita sekarang lagi dihalaman rumah sera antar dia pulang setelah makan malam tadi.
"he em, sama-sama sera" balas gue. Sementara dirles cuma mengangguk aja sebagai jawaban dari sera.
"hummm, khris, makasih juga ya karena lo udah mau bantu kita baikan lagi."
"heheh,, karena kita sahabat jadi saling membantu. " balas gue.
"yaudah, nih uda malam kalian pulang aja ya, hati-hati dijalan ya.. " kami pun mengangguk.
"ayo dir,, " ajak gue.
"khris, lo tunggu dimobil dulu ya sebentar. " izin nya dan gue pun mengangguk dan meninggalkan mereka.
Begitu gue masuk mobil, gue penasaran kenapa dia nyuruh gue duluan ke mobil ya, ya Tuhan....dan air mata gue lagi-lagi jatuh. 😢
"harus berapa lama lagi gue bertahan dir? Harus berapa banyak lagi hati gue terluka dir? Untuk hanya pamit aja lo peluk dia bahkan lo cium bibirnya dir, ini yang kedua kalinya lo cium bibir sera dir yang bukan istri lo bahkan mungkin akan semakin sering gue lihat lo cium dia dir.." ucap gue lalu menghapus air mata karena dirles menuju kemobil dan gue harus pura-pura ga lihat adegan mereka tadi.