章 25: Khristal mencoba menjauh
Makan malam pun telah selesai, kami masih seperti biasa, kali ini beda seolah tiada canggung diantara kami. Gue beneran melalukan seperti komitmen gue. Bersikap seperti biasa ternyata lebih baik meskipun didalam hati masih menginginkannya.
Tok..tok.. Tok..
Gue tersentak, ada apa ya Dirles ngetok pintu kamar gue. Iya..gue sekarang ada dikamar rebahan sambil merenung lagi.
Ceklek.....
"Ada apa?"
"Lo ngapain dikamar baru juga jam 8."
"Lah, suka gue donk. Emang masalah sama lo?"
"Haish, lo ya. Iya kali gue sendirian nonton didepan. Istri cem apa sih lo. Temenin suaminya kek."
What? apa gue ga salah denger lagi tuh? gue disuruh nemani dia? gue dikatainnya istri lagi. Huft, gini nih kalau ada mau nya pasti sebut istri mulu.
"Akh, malas gue. Lo nonton aja sendiri, gian lo kan bisa nonton dikamar lo, ngapa mesti diruang tamu."
"Parah lo ya, pelit amat dah lo ya."
"Serah lo deh mau ngomong apa, gue ngantuk, kalau lo bosen nton tv kan lo bisa tuh vcall ma Sera, jaman udah canggih men.."
"Maaf Dir, gue harus melakukan ini. Supaya lo bisa cepat bersatu sama Sera. Dan supaya gue bisa cepat lupakan lo." batin khristal
" Degh!! ucapan Khristal ngebuat gue seketika syok. Segitu inginnya dia bebas dari gue. Emang sih ini harapan gue supaya cepat cerai dari dia." batin dirles.
"Kenapa lo jadi bawa-bawa nama dia sih?"
"Wew..wew.., selo aja Dir. Gian kan seru tuh. Lo vcall ma dia, kan lo jadi bisa lebih cepat dapatin Sera, gimana sih? katanya cinta, katanya pengen jadikan dia istri, katanya pengen kita cerai, hayoo..., lo ga lupakan hayo.." goda gue dengan mencoba menahan sesak dihati.
"Udah akh, kebanyakan ngomel lo, ngantuk gue jadinya.." sumpah gue ga suka sama ucapan Khristal.
"Hahaha, yaudah deh. Serah lo sih. Sana lo, gue mau tidur. Selamat malam suami.." goda gue lagi dengan kedipan manja. Dirles pun pergi balik kekamar bukan ruang tamu. Dan gue pun masuk kamar.
"Hem, tenang Khris..tenang.., semuanya pasti baik-baik aja" semangat gue sendri, gue kembali rebahan dikasur. Karena gue menunggu Dirles bener-bener tidur dikamar.
Blamm...
Apaan tuh anak, maen cakap gampang aja. Iya bener sih apa yang dibilangnya. Tapi kan malam ini gue masih mau ngobrol sama tuh anak karena sedari tadi dikampus gue ga ketemu tuh sama dia. Malah sebut nama Sera lagi. Haish...
"Khris, sebenernya gue bingung sama diri gue sendiri." ucapa gue sambil rebahan dikasur.
"Gue ga tahu apa sebenarnya yang terjadi sama diri gue, bantu gue Khris menjawab segala kegelisahan gue. Gue semakin gelisah saat lo mengatakan mencintai cowok lain."
"Lo tahu kan Khris, gue tuh paling nyaman banget saat bersama lo, tapi kenapa gue ga bisa mengartikan arti kenyamanan ini, cinta? sampai sekarang gue cintanya sama Sera." Gue pun akhrinya tertidur, saking memikirnya.
Ceklek....
Gue membuka pelan-pelan pintu kamar Dirles. Dia udah pernah bilang bahwa dia ga akan pernah kunci kamar, ntah apa alasannya.
Gue melihat dia tertidur, gue tersenyum lihat gaya tidurnya telentang kek anak bayi gtu. Dia begitu sangat tampan sekali kalau tidur. Gue jadi keingat dulu kami sering tidur barengan. Dan besoknya terbangun dengan gaya berantakan. Cckckck..
Gue pun pelan-pelan mendekatinya, tepatnya gue berdiri disamping nya. Sambil membungkukkn setengah badan. Gue elus lembut rambut nya. Gue puas memandang wajahnya, yang ntah kapan terakhir gue akan melakukan kebiasaan awal gue ini.
"Dir, lo orang yang baik, gue mengakui itu. Lo yang sayang banget sama mama dan papa sehingga lo menerima pernikahan ini. Tapi semua berubah disaat lo mngetahui perjodohan kita yang ga kita sama sekali ketahui. Hati gw sakit Dir dengan penolakan mentah lo ke gue."
"Gue mengerti kemarahan lo, itu sebabnya gue ga bisa melawan lo. Tapi apa kamu ga bisa sedikit merasakan arti kepedulian gue, arti ketulusan gue, arti perhatian gue ke lo? sayangnya hanya gue yang bener merasakan kebersamaan kita. Hanya gue yang merasakan jatuh cinta sama lo."
"Sabar ya dir, sebentar lagi lo akan bersatu sama Sera kok, lo akan bahagia dengan wanita lo. Gue akan bantu lo dapatin Sera." Sambil mengelus kening dan rambutnya.
"Gue melakukan ini. Karena gue bener tulus MENCINTAI lo." ucap gue menahan isak. Dan kembali terseyum
"Selamat malam suami ku, I LOVE YOU suami." bisik gue pelan. Gue pun mencium keningnya dengan begitu lembut dan pelan. Sebelum dia terbangun. Gue pun langsung pergi kembali kekamar gue.
****
Perasaan gue apa gimana ini ya, kok ga ada suara ribut gitu, mksdnya suara Khristal gitu. Biasa juga dia kan ribut kalau masak atau apa lah. Mulai dari gue turun tangga udah merasa hening nih ruangan. Saking penasaran gue pun melangkah kedapur.
KOSONG, ya itu yang gue lihat didapur. Dia ga ada disini. Ga sengaja mata gue tertuju ke kulkas, ada selembar kertas memo ditempel didinding kulkas, gue pun akhirnya membaca memo nya
"Selamat pagi Dir, gue udah bikin sarapan lo, jangan lupa makan ya 😊
Maaf, ga nunggu lo. Gue berangkat kampus luan ya." ternyata itu isi memo nya.
Glekkk.., gue menelan ludah kembali. Kenapa jadi ada yang aneh gini dengan dia, dari tadi malam dia juga udah ada yang aneh. Apakah dia mau menjauhi gue? gue pun membuka saji, nasi goreng nugget, ya dia bikin nasi goreng nugget makanan kesukaan gue kalau sarapan wajib nasi goreng nugget.
Ternyata dia masih mengingatnya. Gue pun kembali tersenyum. Akhirnya gue memakan masakan nya dengan lahap dan kandas habis tanpa ada sebutir nasi dipiring. Setelah makan, gue kembali kepikiran dia. Ada terpikir diotak gue rasa menyesal mengungkapkan ke dia kalau kekampus kami berangkat sendiri.
Karena mulai dari semalam sampai seterusnya gue ga kan pernah barengan kekampus sama dia. Tapi mau gimana lagi, dia juga ga keberatan. Dan gue juga bisa terus sama Sera.
Tetiba mengingat nama Sera, ngebuat gue tersentak dari pikiran gue. Sekarang waktunya gue jemput sera kerumahnya. Sebelum berangkat gue ambil hp diatas meja. Dan bener aja ada 10 panggilan ga terjawab dari Sera. Ga perlu balas chatnya gue langsung cabut keluar jemput Sera.
週次パワーステータス
-- 推薦
ランキング 
-- 推薦
チケット