Tidak ada kata yang bisa melukiskan perasaan Zakiya dan Rafka saat ini. Hanya bahagia dan bahagia. Seperti dilambungkan ke awang-awang. Kenikmatan yang membuat mereka terbuai akan romantisme malam pertama mereka. Tak peduli rasa lelah dan kantuk yang menggelayuti. Setiap hentakan yang Rafka ciptakan nyatanya membuat mata mereka semakin terbuka lebar.
Semakin lama semakin mereka tak kuasa menahan getaran hebat dalam diri mereka. Hingga cairan cinta merekapun akhirnya bersatu dalam rahim Zakiya. Kenikmatan yang tiada tara.
"Pasti sakit ya? kenapa tidak ada darah?" tanya Rafka heran. Saat selesai menumpahkan cairan cinta di rahim istrinya.
"Memangnya harus keluar darah?" tanya Zakiya. Sebenarnya dia tidak tahu sebabnya. Tapi tidak mungkin dia merusak malam pertama mereka dengan berkata jujur pada suaminya tentang masa lalunya.