Sore baru saja berganti malam, dan waktu pun menunjukkan pukul 19:30 malam di Daejeon.
Di kota ini, langit benar-benar gelap dan gerimis turun seperti tangisan dalam kesuraman.
Di luar jendela, di lantai dasar halaman hotel tempatku berada, para wartawan terlihat berkumpul, menanti kejelasan dan kebenaran berita terkait hal yang telah aku sampaikan di ruang konferensi baru saja.
Bagaimana tidak, perkataan itu hanya berupa ketidakjelasan yang membuat rasa penasaran mereka seperti seekor monster yang haus akan keingintahuan.
Heh, bodoh. Mereka semua memanglah para monster bayaran dari para tuan-tuan busuk mereka yang menggila atas kekuasaan.