Bian menatap Mumut yang tertidur di sofa dengan yang begitu damai. Bian tersenyum, pasti Mumut ketiduran ketika menunggunya pulang. Dikecupnya kening istrinya pelan supaya Mumut tidak terbangun. Lalu dengan pelan digendongnya tubuh istrinya ke atas. Ketika Bian menggendongnya Mumut secara refleks mengalungkan tangannya ke leher Bian. Kepala Mumut bersandar di bahunya dan hembusan nafasnya yang lembut terasa menggelitik leher Bian menelan ludah dan menahan hasratnya membara.
Bian membaringkan Mumut di atas tempat tidur dan menyelimutinya. Saat Bian hendak berdiri untuk berganti baju, tangan Mumut yang ada di leher Bian menariknya membuatnya terjatuh, wajahnya menimpa wajah Mumut. Bian mengangkat wajahnya, tersenyum menatap Mumut kemudian mendekatkan bibirnya ke bibir lembut Mumut. Hasrat yang sedari tadi ditahannya langsung membara membuatnya semakin instens menyentuh Mumut yang masih memeluknya dengan mata tertutup.