アプリをダウンロード
18.96% YangTerpilih (YTP) / Chapter 11: Ku Tunggu Jawabanmu (revisi)

章 11: Ku Tunggu Jawabanmu (revisi)

Di balik dinding sudah berdiri Yumna dengan membawa minuman untuk meraka. Hatinya berdesir 'deg' tiba-tiba jantungnya berdetak semakin keras.

🔹🔹🔹

"Maksud kamu bagaimana nak Arsya?" tanya bunda penasaran belum sadar dengan kehadiran Yumna.

"Saya ingin melamar Yumna om bunda, besok lagi saya akan ke sini bersama dengan keluarga saya"

Yumna kaget mendengar ucapan lelaki itu.

"Apa yang membuat kamu yakin dan memilihnya? kamu tahu jika Yumna hanya gadis biasa, bahkan kadang dia menjadi galak, sangat manja bergantung pada kondisinya?" tanya ayah Yumna

dengan tegas.

"Saya yakin om, karena dia gadis sederhana, saya menerima semua kekurangannya karena saya pun memiliki kekurangan. Hati saya juga sudah mantap memilihnya" ucap Arsya dengan yakin

"Kalau om terserah sama Yumna saja" sambil melirik Yumna yang sedari tadi sudah berdiri di sana.

Yumna yang tampak masih shock kemudian melangkah menaruh gelas teh di meja dan kemudian duduk bersama mereka. Kedua orang tua Yumna pun menanyakan kesediaan Yumna. Yumna tampak bingung dan hanya diam membisu.

'Apakah ini sudah saatnya?' batin Yumna

Melihat Yumna yang hanya diam, Arsya pun berkata "tidak harus sekarang, jika kamu butuh waktu untuk berfikir maka saya siap menunggu"

Yumna tampak terharu mendengar ucapan Arsya, dia tak menyangka orang yang ditemuinya di kereta beberapa bulan lalu ternyata seorang yang sangat romantis. Dia tidak ingin mengajak pacaran, justru langsung datang kepada ayahnya.

*****

"Baiklah, om bunda, Yumna, Arsya pamit dulu ya sudah malam. Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumsalam" mereka menjawab salam secara bersmaan

Mobil Arsya pun berlalu meninggalkan rumah Yumna. Ayah dan bunda kembali memanggil Yumna untuk berbicara soal Arsya tadi. Mereka bertukar pendapat tentang sikap dan kehidupan Yumna ke depan. Yumna yang memang sangat menyayangi kedua orang tuanya saat ini ingin yang terbaik dan membahagiakan mereka. Apapun yang ayah dan bundanya katakan adalah demi kebaikannya, dia harus ikhlas.

"Yumna terserah sama ayah dan bunda"

"Yang akan menjalani kehidupan bukan ayah dan bunda nduk, tapi kamu. Untuk apa melihat kami bahagia jika kamu harus mengorbankan perasaanmu. Sekarang sudah saatnya kamu juga bahagia, jangan terus hidup di masa lalu. Ikhlaskan nak Dicky, lihat masa depanmu. Lihat nak Arsya nduk, bunda lihat dia sangat bersungguh-sungguh dengan kamu" bunda menasehati panjang

"Tapi bunda...." ucapan Yumna terhenti, tiba-tiba air matanya menetes dan tidak bisa berkata apapun

"Bunda benar nduk, sudah saatnya kamu bahagia juga. Jika kamu ingin melihat kami bahagia, kebahagiaan kami ada pada kamu. Saat melihat kamu tersenyum, melihat kamu menikah, dan ada yang menjaga kamu nantinya itu adalah kebahagiaan ayah nduk. Ayah juga tidak akan rela jika menyerahkan kamu pada orang yang tidak sesuai, ayah lihat nak Arsya orang yang bertanggung jawab, penyayang dan lembut jadi ke depan kamu pasti akan bahagia bersamanya"

Yumna hanya duduk diam, pikirannya menerawang tapi kosong.

"Sekarang sudah saatnya nduk, sudahlah kamu juga berhak bahagia. Bukan berarti kamu melupakan nak Dicky, tapi hidupmu juga berlanjut" ucapan bunda membuat air matanya mengalir. Bunda memeluknya dan menepuk pundaknya untuk menenangkan hati Yumna.

"Berikan Yumna waktu yah, bund... Yumna . . . Yumna belum siap jatuh cinta lagi ke lain hati" ucapnya sambil terbata-bata

"Bunda dan ayah tidak menyuruh kamu untuk melupakan Dicky, tapi buka hatimu untuk orang lain. Dia pasti juga mengerti, dia juga pasti akan bahagia melihat kamu bahagia nduk"

Pembicaraan mereka pun selesai dan Yumna masuk ke kamar untuk bersih-bersih kemudian istirahat karena lelah, di tambah dengan ucapan ayah dan bunda yang membuat dia terngiang-ngiang tidak bisa memejamkan matanya. Yumna juga tidak menyangka jika Arsya akan secepat itu berkata pada ayahnya, padahal dia hanya menggertak saja supaya Arsya tidak becanda lagi.

Jam dinding menunjukkan pukul 02.00 dini hari, namun Yumna tidak bisa tertidur dengan nyenyak. Badannya berbalik dari satu sisi ke sisi lainnya. Akhirnya dia pun pergi ke kamar mandi mengambil air wudhu dan melaksanakan sholat tahajud dan shalat istikharah.

Di sela-sela do'a panjangnya

"Ya Allah . . . Jika ini saatnya, maka ikhlaskanlah hatiku. Jatuh cintakanlah aku pada dia yang mencintai-Mu. Buatlah hatiku mencintai pilihan-Mu"

"Ya Allah, jika dia yang terbaik untukku maka dekatkanlah kami. Namun jika dia bukan yang terbaik maka damaikanlah hatiku dengan ketentuan-Mu. Ku yakin pilihan-Mu adalah yang terbaik untukku"

Wajahnya sudah mulai basah dengan air mata. Malam itu Yumna mencurahkan semua perasaannya pada Allah. Dia menangis sambil berdo'a. Bahkan mulutnya sudah tidak bisa mengucap apapun, yang terdengar hanya tangisnya. Kemudian dia membaca ayat demi ayat yang membuat hatinya menjadi tenang dan damai.

Hari berlalu begitu cepat, malam ini Yumna harus kembali ke Surabaya karena pekerjaan sudah menunggunya. Sebelum berangkat ke stasiun, pergi ke RS tempat Arsya bekerja.

"Mba dokter Arsya nya ada?" Yumna bertanya pada seseorang yang berjaga di depan. Ya Yumna sengaja datang di jam istirahat agar tidak mengganggu jam kerjanya.

Perawat itu kebingungan

"Maksud saya dokter Bayu"

"Iya dokter Bayu ada mba, sudah ada janji?" tanya seseorang itu pada Yumna

"Emm belum mba" jawab Yumna dengan polosnya

"Jika begitu belum bisa mba, saat ini dokter Arsya sedang sibuk. Jika mba mau menunggu silahkan saja " jawab perawat itu dengan ketusnya

"Oh ya sudah mba, tidak papa sayatunggu saja. Kelar jam berapa ya mba?"

"Belum tahu mba"

Yumna pun menunggu sudah lebih dari 1 jam tapi belum ada tanda-tanda Arsya keluar. Yumna pun menyerah dan menghampiri perawat itu lag menyerahkan bawaannya. Tiba-tiba seseorang keluar dari ruangannya dan melihat Yumna sedang berbicara dengan perawat itu. Dia pun menghampiri Yumna.

"Aku kira salah lihat, kenapa tidak masuk na?"

"Eh mas Arsya, Yumna tidak ingin mengganggu mas Arsya makanya Yumna mau nitipin ini buat mas Arsya"

"Apa itu?"

"Buat makan siang mas"

"Kenapa ada tamu untuk saya tidak suruh masuk?" tanya kepada perawat yang berjaga di depan.

Perawat itu hanya diam dan meminta maaf kepada Arsya.

"Jangan minta maaf sama saya, tapi kepada mba ini" jawab Arsya dengan ketus

"Yumna tidak apa-apa kok mas, Yumna yang salah datang tanpa kabari mas Arsya dulu jadi mba nya juga tidak tahu mas"

"Ya sudah. Kebetulan sekali, aku lapar belum makan na. Ayo kita ke ruanganku saja" ajak Arsya

Perawat yang berada di depan tadi seketika hanya bisa terdiam dan menunduk karena malu. Yumna hanya terseyum dan kemudian mengikuti langkah Arsya ke ruangannya. Arsya mencicipi masakan yang Yumna bawa untuknya, sambil berbincang dengan santai. Hari sudah menjelang sore, Yumna pun berpamitan kepada Arsya jika dia akan kembali ke Surabaya. Arsya bersikukuh untuk mengantar Yumna ke stasiun.

"Mas Arsya . . ." ucapan Yumna menggantung dia kebingungan untuk mengungkapkan maksudnya menemui Arsya.

"Iya kenapa na? ada yang mau kamu sampaikan?"

"Tentang kemarin, Yumna . . . "

"Kalau kamu belum siap kasih jawaban tidak ada apa-apa na, saya siap menunggu jawaban kamu" jelas Arsya

"Mas Arsya yakin sama Yumna?"

Pria itu hanya mengangguk menandakan jika dia memang serius. Yumna akhirnya memberikan jawaban kepada Arsya. Jam istirahat sudah selesai, beberapa pasien masih mengantri untuk pemeriksaan. Arsya dengan telaten memeriksa setiap pasien yang masuk ke ruangannya. Waktu berlalu begitu cepat, jam kerja Arsya juga sudah selesai jam 4 sore, Yumna masih berada di RS karena Arsya bersikukuh mengantarkan Yumna ke stasiun.

Jam 4 sore mereka kembali ke rumah Yumna untuk mengambil barang-barang Yumna yang akan di bawa ke Surabaya. Mereka berpamitan untuk ke stasiun. Karena ayah dan bunda sudah mengena Arsya dengan baik, mereka mengizinkan mereka pergi berdua.

Tidak selang berapa lama, mereka sudah berada di stasiun dan Yumna melangkahkan kakinya memasuki pintu masuk calon penumpang.


Load failed, please RETRY

週次パワーステータス

Rank -- 推薦 ランキング
Stone -- 推薦 チケット

バッチアンロック

目次

表示オプション

バックグラウンド

フォント

大きさ

章のコメント

レビューを書く 読み取りステータス: C11
投稿に失敗します。もう一度やり直してください
  • テキストの品質
  • アップデートの安定性
  • ストーリー展開
  • キャラクターデザイン
  • 世界の背景

合計スコア 0.0

レビューが正常に投稿されました! レビューをもっと読む
パワーストーンで投票する
Rank NO.-- パワーランキング
Stone -- 推薦チケット
不適切なコンテンツを報告する
error ヒント

不正使用を報告

段落のコメント

ログイン