アプリをダウンロード
100% Kannoya Academy / Chapter 450: Retest

章 450: Retest

"Uh.... dingin." Pikir Alvina.

"Halo." Sapa seorang pria dengan pakaian serba biru.

"Biru biru biru.... oh kenapa biru..." keluh Alvina.

.

.

Sementara itu,

"Cobalah sebentar. Baca pikiran pria itu dan cari tahu apa sihirnya." Kata Yukina sambil memperhatikan pria itu dari layar kaca.

Lalu,

"Sihirnya adalah-" kata Yukina tapi,

"STTTTT JANGAN SPOILER!" Keluh teman-teman.

"Aah... baiklah." Jawab Yukina.

Teman-teman berfokus sangat keras untuk mengetahui sihir pria itu.

"Oh! Sihirnya adala-" kata Kurosa.

"STTTT!"

"Oh, maaf." Jawab Kurosa.

.

.

Alvina segera membuat perisai, segunung es meluncur ke arahnya dan Alvina berhasil melindungi dirinya.

"Ini hanya soal kekuatan! Fire roar!" Kata Alvina sambil menyemburkan api ke arah pria itu. Tapi saat api itu menyentuh tubuh pria itu, pria itu membekukannya.

"Tch, kurang panas..." pikir Alvina.

Alvina berlari ke arah pria itu dan pria itu segera membuat perisai dari es.

"Fire punch!"

Tapi esnya sangatlah kuat.

"S-S-S-Sakit!" Pikir Alvina.

Tapi Alvina segera melihat sekelilingnya. Alvina segera menendang ke atas dengan sihir apinya. Pria itu terjatuh di atas tanah.

"Tubuhmu sangat dingin, tetapi tetap ada kehangatannya." Kata Alvina.

Lalu Alvina memukul pria itu sekali lagi.

Lalu pria itu berkata,

"Kamu lolos."

Lalu Alvina mulai berjalan keluar, tapi tiba-tiba pria itu menyerang Alvina secara langsung. Alvina segera menciptakan perisai dari sihir apinya dan menahan sihir es pria itu dengan sihir apinya.

"Masalah kekuatan...." pikir Alvina.

Lalu Alvina berhasil membuat dirinya lebih panas dan melelehkan semua es itu. Pria itu bertepuk tangan dan berkata,

"Itu hanya tes terakhir."

.

.

Lalu Alvina kembali kepada teman-temannya dan bersukaria.

"Berikutnya."

Wuuush!

"Apa itu barusan?" Kejut Kurosa.

"Seperti hembusan angin yang sangat cepat!" Kata Toshiko.

"Aku tidak merasakan apapun padanya!" Kejut Alvina.

"Lihat! Itu kan...." kejut Kurosa sambil menunjuk ke arah layar kaca.

"Alfred?" Tanya Toshiko.

"Pacarnya Alvina?" Kejut Stormy.

"Hoek.... bukan pacarku..." kata Alvina.

"Alfred tidak lolos? Kenapa?" Tanya Yuka.

"Yah, dia hanya mengandalkan kecepatan. Jadi jika dalam bidang lainnya ia kurang baik." Jawab Alvina.

"Iya, benar! Memang jika kita ingin mengetahui detail kekuatan dan kelemahan Alfred, Alvina adalah orang yang tepat karena mereka mesra sih hwehwehwe..." kata Kurosa sambil tertawa.

"Apa sih maksudmu itu.... mesra apanya..." keluh Alvina.

"Haha! Kamu malu! Malu! Malu! Malu!" Kata Kurosa sambil berputar-putar di sekitar Alvina.

Alvina menghembuskan nafas dan berkata,

"Justru kamu yang malu-malu in...."

.

"Halo, Waterfall." Kata Alfred.

"Ara, kamu mengingatku meskipun aku adalah pahlawan tingkat rendah." Kata Waterfall.

"Tidak, aku mengingatmu karena pertarunganmu dengan naga tua itu!" Kata Alfred.

"Naga tua?" Kejut Waterfall.

Sementara itu,

"SIAPA YANG KAMU PANGGIL NAGA TUA, DASAR MACAN TUTUL GILAAAAA!" Alvina berteriak-teriak dari layar kaca.

"Alvina, tenanglah..." kata Toshiko sambil menahan Alvina.

Waterfall mulai membanjiri tempat itu dengan air. Alfred segera menghilang dengan cepat.

"Dia berlari ke mana?" Kejut Kurosa.

"Entahlah..." jawab Toshiko.

"Anu, seharusnya kamu tahu kan, Alvina-" kata Stormy.

"Dia berlari ke tengah." Jawab Alvina.

"Wooooh! Beneran tahu!" Kejut Stormy.

Benar, Alfred berada di tengah ruangan ujian praktek itu.

Semuanya memperhatikan Alfred. Lalu air mulai menerjunkan diri dari atas ke arah Alfred. Dalam sekejap Alfred menghilang.

"Cepat sekali...." pikir Yukina.

"Dia semakin cepat ya, aku penasaran nanti jika ia malam pertama apakah ia akan juga menjadi cepat?" Tanya Kurosa.

Tiba-tiba muka Alvina menjadi sangat merah dan begitu juga dengan teman-temannya. Kurosa kebingungan,

"Eh? Kenapa?" Tanya Kurosa.

"Kurosa.... kamu mesum!" Jawab Alvina.

"HOEEE?! APA HUBUNGANNYA MALAM PERTAMA DENGAN MESUM?!" Kejut Kurosa.

"W-Woi..... kamu mengerikan...." jawab Stormy.

"Eh? Bukankah jika malam pertama itu artinya pesta dengan meriah dengan makanan banyak? Seperti malam pertama bulan Januari atau malam pertama bulan Juni.... di keluargaku selalu ada pesta seperti itu, meskipun hanya aku dengan ibu hehehee...." kata Kurosa.

"Oh..." kejut semuanya.

"Aku baru ingat jika Kurosa sangat polos..." kata Alvina sambil menutupi mukanya.

Alfred muncul di permukaan air, sepertinya ia berenang.

"Yoooosh!" Teriak Alfred.

Alfred berenang berputar-putar di sekeliling air itu dengan sangat cepat.

"Anehnya kenapa Alfred bisa tidak lolos?" Tanya Kurosa.

"Mungkin karena ia terlalu bersemangat sehingga ia melewati batas-batas itu." Jawab Alvina.

"Hooo! Alvina memang sangat dekat dengan Alfred ya?" Tanya Kurosa.

"Tch, berisik..." keluh Alvina.

Alfred berenang berputar-putar sehingga airnya itu berputar. Lalu setelah sedikit lama berputar-putar, Alfred berenang ke dasar laut dengan sangat cepat. Tak lama air mulai surut dan Alfred membawa Waterfall di atas kedua tangannya. Waterfall tidak sadar diri.

"Wooh!" Kejut Toshiko.

"Cepat sekali!" Kejut Stormy.

"Alfred, kamu lolos."

Semuanya menyambutnya dengan tepuk tangan yang meriah.

Lalu Alfred berlari ke arah Yukina dan Alvina dan berkata,

"Bantu aku dengan sihir kalian dong."

Alvina melihat ke arah Alfred yang basah kuyup itu. Alfred terlihat berbeda dari biasanya.

"Ah? Bantu apa?" Tanya Alvina sedikit gugup.

"Ya keringkan lah! Biar Yukina menghembus dengan sihir anginnya dan kamu memanaskan anginnya biar seperti hairdryer." Kata Alfred.

Alvina menatap pada seluruh tubuh Alfred, lalu berkata,

"Kamu basah aja tidak apa-apa."

"EEEH? APA MAKSUDMU?! KAMU MAU AKU MASUK ANGIN YA?!" Keluh Alfred.

"HAAAA?! MASUK ANGIN KARENA BASAH-BASAHAN? LEMAH!" Balas Alvina.

"Sudah-sudah.... aku akan keringkan-" kata Yukina, tapi tiba-tiba Alvina menatap Yukina dengan tatapan aneh yang seolah-olah berkata,

"Jangan jangan jangan jangan jangan jangan jangan jangan jangan jangan jangan jangan jangan jangan jangan jangan jangan jangan jangan jangan jangan jangan jangan jangan jangan jangan jangan."

"....."

Kurosa tersenyum dan berkata,

"Oho kenapa Alvina? Apakah kamu menyukai Alfred yang basah kuyup itu sehingga kamu tidak mau mengeringkannya?"

"HAH?! APA KATAMU?! AKU TIDAK MAU MENGERINGKANNYA KARENA AKU LELAH!" Balas Alvina.

"Lelah? Cih, lemah..." keluh Alfred.

Alvina jadi kesal.

"LEMAH? OK AKU LEMAH! AKU AKAN KERINGKAN KAMU DENGAN SEMUA API YANG TERSISA!" Balas Alvina sambil mengisi energi apinya.

"Oh sudah dimulai." Kata Yukina sambil menghembus tubuh Alfred dengan sihir anginnya secara perlahan.

"BERSIAPLAH!" Teriak Alvina sambil melempar apinya kepada sihir angin Yukina.

"Ah, sudah kering! Terimakasih-" kata Alfred. Tapi Yukina tidak bisa menahan sihir api Alvina pada anginnya lama-lama. Api Alvina meluncur ke arah Alfred dan mulai membakarnya.

"UOOOOH! KAMU MAU MEMBUNUHKU YAAA?!" Teriak Alfred.

"Aaaah bagaimana ini?!" Kejut Toshiko.

"RHEINAAAAALTH!"

Seorang lelaki dengan kulit kecoklatan dan rambut kecoklatan mulai memukuli tubuh Alfred.

"AU! AU! AU! HEI!" Keluh Alfred.

"Ardolph? Kenapa dipukul?" Tanya Toshiko.

"Kamu tau jika ada api pada kain, maka bisa dipukul agar padam.... tapi ini tidak padam-padam..." keluh Ardolph.

"Aah, Ardolph pintar ya..." pikir Toshiko dengan mukanya yang sedikit memerah.

"RHEINAAAAALTH! JANGAN PACARAN TERUS!" Teriak Ardolph.

"HAAAAAH?! APA?!" Balas Rheinalth.

"Tch.... harus diberi kata kunci baru datang..." keluh Ardolph.

"Astaga, Snow Rain." Kata Rheinalth sambil mengarahkan kedua tangannya pada Alfred. Salju-salju itu memadamkan api Alvina.

"Aaaah.... bajuku rusak deh..." keluh Alfred.

Karena baju Alfred rusak, Alfred melepaskannya. Alvina menatap tubuh Alfred.

"Ohooo.... berotot ya.... otot-ototnya untuk menopang tubuhmu~~~" bisik Kurosa pada telinga Alvina. Lalu Alvina memukulnya ke atas sambil berkata,

"BERISIK!"

"HOEEEEEEE?!" Teriak Kurosa.

"O ya Alfred, sebelumnya kamu tidak lolos kenapa?" Tanya Toshiko.

"Ah, aku terlalu bersemangat dan melewati batas yang ditentukan." Jawab Alfred.

"Oooh begitu...." jawab Toshiko. Lalu Toshiko berpikir,

"Alvina benar."

"Bagaimana ujianmu?" Tanya Yukina sambil berjalan ke arah Ardolph.

"Yah, aku lolos, aku hanya menemani Alfred yang tidak lolos." Jawab Ardolph.

"Omong-omong, ujianmu bagaimana?" Tanya Ardolph.

"Agak sulit karena sudah diuji untuk mengajar..." keluh Yukina.

.

.

"Teman-teman! Karena kita semua lolos, aku traktir! Ajak yang lain juga yuk!" Kata Ermin yang tiba-tiba datang.

"Ermin..." kejut Rheinalth.

"HOREEEEE!" Kata Kurosa sangat bahagia.

Lalu mereka mengundang semuanya berkumpul dan makan bersama di sebuah restoran.

"Kalian tahu? Denzel dan Junko mendapatkan nilai tertinggi pada ujian!" Kata Odelia.

"Benarkah? Ternyata Junko tidak perlu diragukan dalam teknologi ya..." jawab Asuka sambil tertawa kecil.

"Sudah lama kita tidak berkumpul.... aaaaaah senangnya..." kata Toshiko.

Yuka melihat sekelilingnya yang dipenuhi oleh kehangatan.

"Yuka, terimakasih." Kata Yukina.

"Eh? Kenapa?" Tanya Yuka.

"Karenamu aku bisa bertemu dengan mereka. Kalau saat itu kamu tidak melakukannya, aku tidak akan bertemu dengan mereka...." jawab Yukina.

"Aah.... terdengar sangat aneh.." jawab Yuka sambil tertawa kecil. Yukina ikut tertawa sedikit,

"Ehe, benar juga."

"Junko, boleh minta tolong?" Tanya Alvina.

"Apa ya?" Tanya Junko.

"Tolong siapkan alat untuk melawan musuh berelemen es atau air dong, aku kesusahan melawan mereka berdua." Jawab Alvina.

"Baiklah, Junko ada ide untuk itu!" Jawab Junko dengan semangat.

"Denzel, gimana?" Bisik Alexa.

"Gimana apanya aduh..." keluh Denzel.

"Itu J aduh astaga U makan roti N nasi ga jelas banget K dobel karbohidrat O my God." Jawab Alexa.

"B-Bahasa macam apa itu..." keluh Denzel.

Mereka semua menikmati makanan mereka bersama-sama.

"Ehm.... kudengar ujian akhir tahun sepertinya akan sangat sulit..." kata Toshiko.

"Sepertinya iya." Jawab Stormy.

"Benar juga, akhir memang yang paling sulit." Jawab Aerum.

"Baiklah, sesekali... bagaimana jika kita mengadakan latihan bersama?" Tanya Ermin.. "boleh!" Jawab Alexa.

"Ide bagus!" Jawab Aerum.

"Yosh! Mari kita berjuang!" Kata Ermin.

"Berjuaaang!"

Setelah selesai, mereka pulang ke rumah masing-masing.

Sementara itu Yuka,

.

.

.

.

.

.

"Kamu...."

"Ini lagi..." pikir Yuka.

".... sudah berubah ya?"

"Hm?"

"Baguslah, kamu beruntung bahwa aku tidak membunuhmu. Aku merasa lega dengan keputusanku untuk mengampuni nyawamu."

"Ehe..." Yuka tersenyum.


Load failed, please RETRY

次の章はもうすぐ掲載する レビューを書く

週次パワーステータス

Rank -- 推薦 ランキング
Stone -- 推薦 チケット

バッチアンロック

目次

表示オプション

バックグラウンド

フォント

大きさ

章のコメント

レビューを書く 読み取りステータス: C450
投稿に失敗します。もう一度やり直してください
  • テキストの品質
  • アップデートの安定性
  • ストーリー展開
  • キャラクターデザイン
  • 世界の背景

合計スコア 0.0

レビューが正常に投稿されました! レビューをもっと読む
パワーストーンで投票する
Rank NO.-- パワーランキング
Stone -- 推薦チケット
不適切なコンテンツを報告する
error ヒント

不正使用を報告

段落のコメント

ログイン