アプリをダウンロード
89.57% Kannoya Academy / Chapter 403: Betrayal!

章 403: Betrayal!

"Kakak!" Kata Raynell.

"Lho? Raynell, Raynard, Rayner? Kalian kenapa ada di sini?" Kejut Toshiko.

"Kami menyusup.." kata Raynard.

"Bukan, kami meminta agar diikutkan, lalu kami menggunakan pin kakak yang kakak tinggal di dalam koper kakak. Setelah melihat lambang itu, bapak itu memperbolehkan dan meneleportasikan kami ke mari." Kata Raynell.

"Astaga.." keluh Toshiko.

"Jika kalian dikira penyusup beneran gimana?" Tanya Nera.

"Soal itu.... kita akan menghajar orangnya!" Kata Raynell.

Toshiko menepuk jidatnya.

"Baiklah, kalian berjaga-jagalah... seharusnya kalian tidak ada di sini.." keluh Toshiko.

"Dan juga, apa itu pada leher kalian?" Tanya Nera.

"Pelacak sepertinya.." kata Rayner.

"Berarti kalian dicurigai..." keluh Toshiko.

"Heeh?" Kejut Raynard.

"Baiklah, kalian baik-baik ya.." kata Toshiko sedikit kesal.

.

.

"Selamat datang kembali, Galuh."

"Dia cepat juga ya.." kata Denzel.

"Hei hei hei... bukankah bau ini dari obat yang Ni Wayan Galuh bawa, mengapa baunya mirip dengan obat penyerapan stamina?" Tanya salah satu anak buah itu.

"Benar... Apa yang kau pikirkan?" Tanya seorang anak buah lainnya.

Semua anak buahnya terkejut, lalu mulai mengerumuninya.

Denzel dan Junko segera terkejut.

"Maksudmu apa? Ini jelas-jelas obat sihir penghilang efek yang berada di dalam kantung ini!" Kata Ni Wayan Galuh.

"Coba perlihatkan." Kata anak buah lainnya.

Anak buah lainnya mengambil kantung itu dan melihatnya.

"Obat penyerapan stamina." Katanya.

Semuanya terkejut.

"Apa?" Kejut Denzel.

"Apa maksud Ni Wayan Galuh? Apakah Ni Wayan Galuh ingin membunuh I Made Arnawa, adik Ni Wayan Galuh sendiri?" Tanya Junko terkejut.

"Apa? Aku tadi benar-benar membeli obat penghilang efek! Aku tidak mungkin salah! Dan lagi, aku tidak mungkin akan membunuh adikku sendiri! Memangnya aku mendirikan pusat penelitian sihir ini untuk apa? Tentu untuk membuat adikku dapat mengendalikan sihirnya lagi!" Kata Ni Wayan Galuh.

"Bagaimana kalau kita periksa isinya?" Tanya anak buah itu.

Anak buah itu mengambil salah satu botol, lalu menyuruh Denzel untuk memeriksa kandungannya.

"Obat sihir penyerapan stamina..." kata Denzel.

"Tak mungkin.." kejut Junko.

Denzel mulai kesal.

"Kenapa kamu melakukan ini?" Tanya Denzel geram.

"Dengarkan aku, aku sudah jelas tadi membeli obat sihir penghilang efek." Kata Ni Wayan Galuh.

"Lalu, apa ini?" Tanya anak buah itu.

"Ini jelas-jelas adalah obat penyerap stamina, jangan bohong!" Kata anak buah itu.

"Tidak, aneh sekali! Tidak mungkin!" Kata Ni Wayan Galuh.

"Ini mungkin.. jika anda sengaja membelinya." Kata anak buah lainnya.

Keadaan di sana mulai sangat ramai.

"Jangan-jangan.... anda membuat tempat ini untuk mengambil kekuatan adikmu kan? Kamu tidak memiliki sihir, oleh karena itu kamu ingin mencurinya?" Tanya anak buah lainnya lagi.

"Tidak! Mana mungkin aku begitu!" Kata Ni Wayan Galuh.

"Denzel, Junko, katanya kalian bisa membaca pikirannya, coba buktikan jika ia berbohong atau tidak." Kata salah satu anak buah.

"Baiklah." Jawab Denzel.

Denzel menciptakan hologramnya, lalu menyorot tubuh Ni Wayan Galuh.

"Dia... berbohong dengan semua perkataanya." Kata Denzel.

"Tidak mungkin."

"Sudah jelas sekali, sangat jahat perbuatannya."

Denzel geram, ia merasa telah tertipu.

"Sejak awal aku merasa aku tidak boleh mempercayaimu begitu saja... ternyata benar... aku terlalu naif..." kata Denzel kesal.

"Lalu kita harus apakan dia?" Tanya anak buah itu.

"Menurutmu diapakan lagi? Penjarakan!" Kata Denzel dengan tegas.

"Baiklah." Jawab anak-anak buah itu.

Lalu mereka mulai membawa Ni Wayan Galuh.

"Hei! Tunggu! Aku tidak berbohong!" Kata Ni Wayan Galuh.

"Sudah, diamlah, pembohong." Kata salah satu anak buah itu.

.

"Tak kusangka..." kata Denzel.

"Denzel..." kata Junko berusaha menenangkan Denzel.

"Baiklah, kita harus mencari obat sihir itu." Kata Denzel.

"Junko akan mencari obat sihir itu untuk Denzel dan I Made Arnawa." Kata Junko.

"... kamu bisa dipercayai kan, Junko?" Tanya Denzel.

"Tentu saja.. jika Junko berkhianat, Denzel diijinkan untuk melakukan apapun pada Junko." Kata Junko.

"H-Hoi.." kejut Denzel.

"Baiklah... pergilah dengan cepat." Kata Denzel.

"Baiklah." Kata Junko.

"Tuan Junko, gunakanlah ini untuk memandu ke tempat itu." Kata anak buah itu sambil memberikan sebuah kotak mesin.

"Apa ini?" Tanya Junko.

"Pencet tombol ini, maka ini adalah peta." Kata anak buah itu.

"Baiklah, terimakasih." Kata Junko.

Lalu Junko segera pergi.

"Masuk akal juga, jika Ni Wayan Galuh membunuh I Made Arnawa, adiknya, maka sihirnya akan menjadi miliknya, karena sebagian besar sihir bersifat turunan... dan Ni Wayan Galuh tidak mendapatkan sihir... sihirnya menurun pada kedua adiknya, jadi jika Ni Wayan Galuh membunuh salah satu adiknya, ia akan mendapatkan sihir itu." Pikir Denzel.

Denzel terdiam.

"Liciknya... ia membuat tempat ini untuk membunuh adiknya..." pikir Denzel.


Load failed, please RETRY

週次パワーステータス

Rank -- 推薦 ランキング
Stone -- 推薦 チケット

バッチアンロック

目次

表示オプション

バックグラウンド

フォント

大きさ

章のコメント

レビューを書く 読み取りステータス: C403
投稿に失敗します。もう一度やり直してください
  • テキストの品質
  • アップデートの安定性
  • ストーリー展開
  • キャラクターデザイン
  • 世界の背景

合計スコア 0.0

レビューが正常に投稿されました! レビューをもっと読む
パワーストーンで投票する
Rank NO.-- パワーランキング
Stone -- 推薦チケット
不適切なコンテンツを報告する
error ヒント

不正使用を報告

段落のコメント

ログイン