"Akhirnya..." keluh Alvina.
"WOI! LAMBAN! KITA SUDAH MENUNGGUMU!" Kata Alfred.
"Kita? Siapa?" Tanya Alvina.
"Itu, wanita itu!" Kata Alfred.
"Wanita? Oh... yang dikatakan Asuka itu." Pikir Alvina.
"Dan... ada Kurosa yang sedang tidur." Kata Alfred.
Alvina melihat ke arah Kurosa.
"Dia pasti lapar." Kata Alvina.
"Sudah?" Tanya wanita itu.
.
.
Alfred dan Alvina bersiap.
"Ah.... MENGAPA AKU MENYETUJUI UNTUK BERTARUNG BERSAMAMU?!" Kejut Alvina.
"MANA AKU TAHU?! DAN ANEHNYA AKU JUGA TIDAK KEBERATAN DI AWALNYA?!" Kejut Alfred.
Wanita itu tertawa.
"Dasar anak-anak polos."
"Kami bukan anak-anak...." kata Alvina.
"Hah? Lalu apa?" Tanya wanita itu.
"Aku adalah... murid SMA Kannoya Academy. Sementara dia ini adalah murid SD Kannoya Academy." Kata Alvina.
"APA?! SD?! PADAHAL DI KANNOYA ACADEMY SAJA BELUM ADA SD!" Bantah Alfred.
Wanita itu tertawa lagi.
"Baiklah, cukup berbicaranya." Kata wanita itu.
Wanita itu menciptakan 10 cincin. Kesepuluh cincin itu diterjangkan kepada Alfred dan Alvina. Alfred dapat mengelak dengan sangat cepat, tetapi Alvina memang paling susah untuk mengelak.
"HAHAHHAH! LOMPATAN YANG SANGAT LAMBAN! KENAPA ALVINA? KAMU KEGENDUTAN?!" Ejek Alfred.
"WOI! KAMU YANG KEGENDUTAN!" Balas Alvina.
Saat mereka sedang bertengkar, 5 cincin sudah menerjang ke arah Alvina, dan 5 cincin sudah menerjang ke arah Alfred.
Alfred dapat mengelakkannya sangat mudah, bahkan ia mendapatkan waktu bersantai sebentar setelah mengelak, tetapi Alvina terkena cincin itu pada kaki kirinya, kaki kirinya terluka.
Alvina terjatuh.
"WOI! LUKA LECET SAJA SUDAH TERJATUH?" Tanya Alfred.
Alvina berdiri lagi.
"Baiklah..." pikir Alvina.
Alvina memancarkan api dari tubuhnya, tubuhnya terbakar dan membakar.
Alfred tersenyum,
"Itu lagi..." pikir Alfred.
Alfred bersiap, tubuhnya terpancar cahaya kuning yang mirip dengan kilatan petir.
Mereka siap menghadapi wanita itu.
Lalu, mereka menerjang bersama. Terjangan Alfred lebih cepat dibandingkan terjangan Alvina, jadi Alfred sudah sampai terlebih dahulu.
"Fast kick!" Kata Alfred.
Tendangannya pun secepat kilat, bahkan hampir tak terlihat.
"Ih, dasar!" Teriak wanita itu. Wanita itu menciptakan 20 cincin dan mengarahkannya kepada Alfred.
Alfred dengan cepat mengelak. Wanita itu berusaha mengejar Alfred dengan cincinnya. Salah satu sudah dekat dengan leher Alfred tanpa ia sadari.
"Aduh." Pikir Alfred.
Jika ia mundur, ada 19 cincin yang siap memotongnya.
"Roar of Sun!" Teriak Alvina.
Alvina berhasil menyemburkan api yang sangat panas kepada cincin-cincin di belakang Alfred, cincin-cincin itu meleleh, jadi ada tempat untuk Alfred mengelak.
Alfred mengelak,
"Andai kau lebih cepat Alvina!" Kata Alfred.
"APA? SUDAH DITOLONG TIDAK BERTERIMA KASIH!" Keluh Alvina.
"Haha.... kamu itu.... sungguh.... mau ember macam penyakitan esrosi satu orang niatnya ada." Kata Alfred.
"HAH? BAHASA APA ITU?!" Tanya Alvina.
"Iiih... jangan marah-marah dong." Kata Alfred.
"Dan kamu juga kuda ungu anjing tua." Kata Alfred.
"AKU TIDAK PAHAAM! AAAH BODOAMAT!" Teriak Alvina.
Alvina menyemburkan api pada cincin-cincin yang berdatangan ke arah Alfred pada saat Alfred berbicara bahasa alien.
.
.
"Hm... sungguh mengejutkan.... mereka terlihat tidak akur, tetapi... setelah beberapa lama, mereka bekerjasama... seperti orang yang sudah saling kenal sejak kecil..." pikir wanita itu.