"Menjauhlah dari kami!" Kata Nomu sambil mengarahkan pedangnya ke arah lelaki itu.
"Oooo, kasar sekali... bahkan kita belum berkenalan.." kata lelaki itu.
Lelaki itu mendekati mereka.
"J-Jangan mendekat!" Teriak Nomu.
"Ooo begitu... baiklah, kalau begitu..." kata lelaki itu.
Lelaki itu memandang Name.
"Biarlah gadis kecil yang manis itu yang datang kepadaku." Kata lelaki itu.
"Mana mungkin ia akan data---" kata Name, tetapi...
"Aaaaargh..." teriak Name, tubuhnya melayang ke arah lelaki itu.
"Name!" Teriak Nomu, Nomu memegang kaki Name dengan kuat. Tetapi Nomu juga terangkat.
"Hihihihihihihihiii! Tidak ada yang bisa membebani kekuatan force. Memang mereka menguras stamina per detik sesuai dengan berat benda yang diangkat, tetapi hukum sihir force sangatlah menguntungkan. Benda yang diangkat dengan sihir force akan 5× lebih ringan dari aslinya." Kata lelaki itu.
"Tch..." keluh Nomu.
"Jangan sentuh adikku!" Kata Nomu sambil mengayun-ayunkan pedangnya.
Lelaki itu hanya menertawakannya.
"Maaf, tetapi sihir force tidak bisa ditebas! Bodoh sekali kamu! Hahahahhaha!" Tawa lelaki itu.
"Aku bilang.... Jangan sentuh adikku!" Teriak Nomu.
10 pedang muncul dari punggungnya. Pedang-pedang itu berwarna putih tulang.
"Eeh? Apa itu? Tulang? Apakah dia patah tulang sehingga tulangnya keluar dari punggungnya?" Pikir lelaki itu.
Tetapi lelaki itu mulai mencermati pedang-pedang itu.
"Bukan, jika tulang tidak berbentuk seperti itu.... sudahlah..."
.
Pedang-pedang itu melayang dan menyerbu lelaki itu.
"Jihihihi.."
Lelaki itu menangkis semua pedang yang dibuat oleh Nomu dengan mudah. Bahkan lelaki itu bisa meremukkan pedang-pedang itu.
"Begini saja?" Tanya lelaki itu.
"Bagaimana ini?" Tanya Nomu panik.
"Ooo bagaimana ya? Bagaimana ya?" Lelaki itu menertawakan Nomu lagi.
Nomu memasang wajah panik.
"Sebagai kakak aku harus melindungi Name.." kata Nomu.
Nomu membuat 5 pedang. Pedang-pedang itu muncul dari punggungnya.
Sama seperti tadi, lelaki itu menangkisnya dengan sangat mudah.
"Begini saja? Hihihihi, dasar anak kecil tidak tahu berpera--" kata lelaki itu. Tetapi ia berhenti berkata-kata, karena kedua kakinya tertusuk oleh 10 pedang.
"Begini saja?" Tanya Nomu.
"Huh? Hihihi, dasar bodoh!" Kata lelaki itu.
Lelaki itu mengambil pedang-pedang yang tertancap di kaki-kaki nya. Lalu meremukkannya.
"Aku bisa melihatnya... hehehe.... kamu sangat lemah dan naif!" Kata lelaki itu.
Nomu memasang muka panik lagi, tetapi...
"Hehehe... aku juga melihatnya." Pikir Nomu.