章 176: Strike back
"Awas! Dia menyerang!" Kata Night Hero sambil memeluk Name dan Nomu dan juga Butterfly untuk melindungi mereka.
Nana (raksasa) itu melompat. Tanah bergetar bagaikan gempa.
Night Hero memeluk mereka semua sangat erat.
".."
"Tidak terjadi apa-apa?" Kejut Night Hero.
"Graaaaaaahhhh!"
Name dan Nomu terkejut. Night Hero membuka matanya, dia pun terkejut juga bersama Butterfly hero.
"Ada apa?" Tanya Night Hero.
Nana (raksasa) itu terlihat sedang menyerang benda melayang itu. Benda melayang itu akhirnya terbelah menjadi dua. Yang satu terjatuh, yang lainnya masih melayang. Nana menginjak-injak yang terjatuh itu.
"Dia.. menyerang pihaknya sendiri?" Kejut Name.
"Tidak mungkin!" Kata Night Hero.
.
.
.
"Pollyaana?! Apa yang kau lakukan?" Kejut tuan Shinaiaru.
Pollyaana hanya tersenyum.
"P-Polly?" Kejut Junko.
"Kamu...?" Tanya Kurosa tercengang.
Polly melihat ke belakang (ke arah di mana Alexa dan teman-temannya terjebak di sebuah kristal). Ia tersenyum seperti pada saat-saat di atas atap dahulu. Senyumannya begitu hangat dan menyenangkan. Alexa terkejut,
"Polly? Kamu Polly yang masih aku kenal!" Kata Alexa.
Polly tersenyum, air matanya keluar sedikit,
"Alex... maaf." Kata Pollyaana.
"APA-APAAN KAMU? POLLYAANA?!" Teriak tuan Shinaiaru, yang merasa dikhianati.
"Tuan. Dia adalah temanku, namanya Alex. Dia adalah satu-satunya orang yang menerimaku sebagai teman... dan juga... keluarga." Kata Pollyaana.
"Apa-apaan itu? Keluarga? Tidak mungkin! Kamu bukan saudaranya! Kamu pasti sudah dicuci otak!" Kata tuan Shinaiaru.
"Bukan! Aku sadar pada saat itu!" Kata Pollyaana.
"Aku menyuruhmu untuk mengintai, bukan untuk berpindah pihak!" Kata tuan Shinaiaru. Ia mencekik Pollyaana dengan kekuatan tentakel yang ia buat.
"T-tuan... aku sudah tahu... aku punya dua pilihan... satu untuk mengkhianati Alexa dan satu untuk mengkhianatimu... aku tidak diajarkan untuk mengkhianati oleh Alexa, jadi aku tidak baik dalam berkhianat... itulah sebabnya aku juga tidak bisa mengkhianati Alexa, karena dia mengajarkanku tentang keluarga yang indah dan hangat... sementara anda mengajarkanku untuk berperang dan mengkhianati pihak lain, maka aku berkhianat kepada anda..." kata Pollyaana.
"Kamu tidak masuk akal! Kamu sudah tidak waras!" Kata tuan Shinaiaru.
"Dan juga aku tahu... jika aku mengkhianati anda, aku akan mati di tangan anda, tetapi jika aku mengkhianati sahabatku sendiri, Alexa, aku akan mati di tangan sahabatku sendiri, dan dia juga pasti merasa sangat sakit... jadi bagiku, lebih baik aku mati di tangan anda, agar tidak ada yang merasa sakit terkhianati..." kata Pollyaana.
Pollyaana melihat ke arah Alexa.
Pollyaana tersenyum.
"P-Polly! Jangan!" Teriak Alexa.
"A.. lex.." kata Pollyaana.
"DASAR TIDAK BERGUNA!" Teriak tuan Shinaiaru.
Dengan tentakelnya, ia mengambil sebuah pecahan benda yang tajam, ia bersiap untuk memenggal Pollyaana.
"JANGAAAAAN!" Teriak Alexa.
Alexa memukul-mukul kristal itu, agar ia bisa keluar, tetapi sia-sia saja. Bahkan kristal itu tidak bisa dihancurkan oleh sihir.
"POLLYYYYY!" Teriak Alexa, ia mulai menangis.
Benda tajam itu sudah menebas leher Pollyaana. Kepalanya pun terpenggal.
"Alex... terimakasih... karena engkau sudah menjadi bagian yang terindah dari hidupku... maafkan aku..." kata Pollyaana. Tubuhnya mulai bercahaya, dan ia pun berubah menjadi sebuah kristal putih jernih yang amat kecil, hanya sebesar ibu jari saja.
"P-Polly..." kata Alexa gemetar.
Teman-teman yang lainnya pun ikut berduka.
"POLLLY!" Panggil Alexa lagi.
Ia mulai mengingat beberapa momentnya bersama Pollyaana.
"Dasar tidak berguna..." kata tuan Shinaiaru, ia pun membuang kristal kecil itu, kristal dari hasil kematian Pollyaana.
Alexa melihat itu, emosinya mulai melonjak.
"K-Kamuu...." kata Alexa dengan penuh emosi.
週次パワーステータス
-- 推薦
ランキング 
-- 推薦
チケット