章 163: Butterfly
Night Hero terlihat kesusahan, sementara Name dan Nomu juga tidak bisa berbuat apa-apa.
Night Hero berdiri di depan Name dan Nomu. Yang bisa Name dan Nomu lakukan hanya berlindung di balik sosok pahlawan wanita itu.
"Hohoho, dasar lemah! Kalian tidak bisa berbuat apa-apa tanpa sihir, termasuk pahlawan peringkat 9. Hahaha payah sekali!" Kata salah satu pasukan, lalu pasukan itu menarik Night Hero ke tengah-tengah mereka untuk dihajar.
"Kakak!" Teriak Name. Name memang memanggil Night Hero begitu karena ia tidak tahu namanya.
Pasukan itu mulai memukuli Night Hero.
"Pahlawan busuk! Pahlawan Busuk!" Kata mereka.
"Jangan! Hentikan!" Jerit Name.
"Heh... anak kecil? Sepertinya enak.." kata pasukan lainnya.
Name dan Nomu mulai ketakutan.
Pasukan itu mengangkat Name.
"Ringan sekali kau! Hohoho! Pasti enak dimakan!" Kata pasukan itu.
Name menjerit.
"Lepaskan dia!" Teriak Nomu.
"Kamu bisa apa... anak kecil?" Tanya pasukan lainnya. Lalu pasukan itu mengangkat dia.
"Hehehe.. lemah sekali ya, terutama yang kecil-kecil begini!" Kata pasukan itu.
"Yang besar sedikit membosankan.." kata pasukan lainnya.
Night Hero masih dipukul dan ditendangi oleh para pasukan itu.
"Maaf... aku tidak bisa melindungi kalian.." kata Night Hero di dalam hati.
Bulan menyinari pemandangan mengerikan itu. Dan tiba-tiba, dari bulan itu, muncul sebuah bayangan. Bayangan itu menarik perhatian para pasukan itu.
"Apa itu?" Tanya pasukan.
"Kupu-kupu?" Kejut pasukan lainnya.
Ia pun mendarat, seseorang yang menarik perhatian semua pasukan dan juga Name dan Nomu dan Night Hero.
Wanita berambut putih, berkulit putih, dan juga mata putih, seperti hantu saja dia ini. Dia juga memiliki sepasang sayap, tetapi sayap itu juga putih.
"Hantu? Kupu-kupu hantu?" Tanya pasukan itu.
Wanita itu memang terlihat seperti kupu-kupu.
"Ah.. kalian ini.." kata wanita itu.
Ia merentangkan tangannya, sebuah madu muncul dari tangannya.
"Madu itu dari mana?" Kejut pasukan itu.
"Dari kalian... hmm.. nyamnyamnyamnyamslurp." Kata wanita itu, lalu ia mulai memakan madunya itu secara sangat lahap.
"Ew? Menjijikan?" Kejut pasukan-pasukan itu.
"Hm.. hm.." kata wanita itu.
"Ah.. kalian hanya memiliki kekuatan fisik dan laser saja?" Tanya wanita itu. Sayapnya mulai berubah warna menjadi warna laser, begitu juga dengan rambutnya, matanya, dan pakaian yang sebelumnya juga putih.
"Ayo serang dia!" Kata salah satu pasukan.
"Sebentar! Aku tidak bisa menggunakan laserku!" Kata salah satu pasukan.
"Aku juga!" Kejut pasukan lainnya.
"Aku juga!" Kata pasukan lainnya lagi. Semua pasukan mulai berkata hal yang sama, mereka semua tidak bisa menggunakan sihir laser mereka.
"Badanku juga merasa sedikit melemah.." kata pasukan itu.
"Bagaimana ini, jangan-jangan, ini semua.. karena dia?" Kejut pasukan itu.
"Aduh.. aduh.. baru sadar?" Tanya wanita kupu-kupu itu.
Ia mulai menyatukan kedua tangannya, sebuah bola laser yang amat besar, mulai muncul. Bola laser itu sebesar tembakan meriam mereka.
"Release!" Kata wanita itu.
Laser itu menembak ke arah pasukan-pasukan itu, dan mereka pun hangus.
Warna sayap wanita itu mulai menjadi putih kembali, juga rambutnya, matanya, dan juga pakaiannya.
Ia menoleh ke belakang.
"Kalian baik-baik saja?" Tanyanya.
Name dan Nomu mengangguk.
Wanita itu berkata,
"Aku adalah butterfly."
Wanita itu mendatangi Night Hero, ia membantu Night Hero untuk berdiri.
"Kau baik-baik saja kan, kawan?" Tanya Butterfly, wanita kupu-kupu itu.
"Terimakasih." Kata Night Hero.
"Sebelum itu, ini." Kata Butterfly sambil memberikannya madu yang ada di tangannya itu.
"Eh?" Kejut Night Hero.
"Minum saja!" Kata Butterfly.
Night Hero meminumnya, lalu ia mulai merasakan sesuatu.
Night Hero mengeluarkan ganggang pedangnya itu, sihirnya sudah kembali.
"Ah, terima kasih, Butterfly." Kata Night Hero.
"Kalian juga." Kata Butterfly sambil memberikan mereka madu di tangannya kepada Name dan Nomu. Mereka berdua meminumnya.
"Terimakasih, kakak!" Kata mereka berdua.
週次パワーステータス
-- 推薦
ランキング 
-- 推薦
チケット