"Mengapa? Mengapa? MENGAPA?" Teriak Name.
"Jika dia kuat, dia tidak akan mati dengan cara ini." Kata Mayumi.
"Kau.. KAU SAUDARA PALING BURUK DI DUNIA! BISA-BISANYA KAU MEMBUNUH SAUDARA SENDIRI?!" Teriak Name pada Mayumi.
"Saudara? Dia bukan saudaraku. Lagian, anak kecil seperti kau tahu apa?" Tanya Mayumi.
"AKU SUDAH TAHU SEMUANYA! NOMU DAN AKU ADALAH ADIKNYA!" Teriak Name.
"Adik?" Kejut Ardolph.
"Adik? Berarti kau sama dengan kakakmu, sama-sama tidak berguna seperti sampah." Kata Mayumi.
"BISA-BISANYA KAU BILANG ITU PADA NAME!" Teriak Nomu.
"Diamlah.. anak kecil!" Kata Mayumi sambil menembakkan peluru itu ke lengan Nomu.
Name hanya bisa menangis saja.
"Padahal... sedikit lagi.." pikir Name.
"Hari ini adalah hari ulang tahunnya. Kupikir... kita bisa membawanya pulang kepada ibu dan ayah.. ibu dan ayah sudah merindukan kakak. Begitu juga denganku.. dan Nomu...
Kita sudah menuliskan banyak sekali surat, semenjak ibu menceritakan tentang kakak dan kehilangannya. Kita sudah berjanji pada ibu dan ayah untuk membawa kakak pulang.
Semenjak aku melihat kakak di turnamen, aku berpikir bahwa kakak sangat mirip dengan ibu. Dan juga cara kakak memperlakukan kami seperti adik sendiri...
Tapi.. mengapa.. mengapa kau pergi, kakak? "Pikir Name.
"Junko..." kata Denzel.
Junko tidak merespon.
"Maafkan.. aku hanyalah pria lemah yang tak bisa melindungimu, bahkan melindungi diriku sendiri..." kata Denzel.
Denzel dan Ardolph pun berdiri, mereka menghadap ke arah Mayumi.
"MAYUMII!" Teriak mereka.