アプリをダウンロード
18.18% Kannoya Academy / Chapter 81: Day 4

章 81: Day 4

Pagi pun datang. Semua bersiap-siap untuk belajar.

Kelas sihir pun akhirnya dimulai.

"Bagaimana jika kita pada hari ini melakukan pengujian sihir kalian masing-masing." Kata ms. Sheva.

"Baik, bu." Jawab mereka.

"Bagaimana jika kita coba, Leon terlebih dahulu, yang lainnya boleh mengamati dan menganalisis sihir milik Leon." Kata ms. Sheva.

Ms. Sheva menyuruh Leon untuk masuk ke sebuah ruang pelatihan.

"Apa sihirmu?" Tanya ms. Sheva sebelum memulai pengujiannya.

"Sejenis pembersih dan membaca." Jawab Leon.

"Baiklah, berhati-hatilah." Kata ms. Sheva.

Dari sebuah mesin, keluarlah sihir api. Api itu menyembur ke arah Leon.

"Clean magic!" Teriak Leon.

Leon menarik tangan kanannya dari arah kiri ke arah kanan. Seketika itu juga, sihir api itu menghilang.

"Hebat juga dia." Kata Rheinalth.

"Pembersih sihir.." kata Ermin.

Yukina menuliskan banyak hal di dalam bukunya, sepertinya ia sangat tertarik.

"Baiklah, Leon. Cobalah untuk menyerang mesin itu." Kata ms. Sheva.

Leon mengambil sebuah buku dari sakunya. Ia membuka buku itu dan mulai membacakan sesuatu.

"Ice magic!" Teriaknya.

Es pun mulai membekukan mesin itu, dan mesin itu hancur berkeping-keping.

"Hebat!" Kejut Yukina.

Ms. Sheva melihat dan menganalisa semua yang dilakukan oleh Leon.

"Leon, pergerakanmu perlu dipercepat. Dan sihir pembersihmu juga. Kau masih terlalu lambat. Berlatihlah lebih keras." Kata ms. Sheva.

"EEEH?!" Kejut semuanya.

"Ini... dinilai?" Tanya Rheinalth.

"Kurang lebih begitu." Jawab ms. Sheva.

"Baiklah, selanjutnya adalah Shana." Kata ms. Sheva.

Shana masuk ke dalam ruang pelatihan.

"Apa sihirmu?" Tanya ms. Sheva.

"Jika aku makan, aku akan menjadi sangat kuat." Kata Shana.

"Baik. Cobalah untuk menghancurkan mesin itu." Kata ms. Sheva.

"Baik!" Kata Shana.

Shana dengan segera memakan sebuah roti kecil. Saat mesin itu mendekat, hendak menyerang. Shana memukul mesin itu, dan mesin itu hancur setengahnya. Mesin itu memukul Shana dengan kencang dan dengan sihir api, tetapi Shana baik-baik saja. Lalu Shana membalasnya dengan sebuah pukulan yang membuat mesin itu hancur berkeping-keping.

Ms. Sheva menganalisa Shana.

"Hebat! Andaikan aku hanya perlu memakan satu roti, dan aku akan menjadi sangat kuat." Kata Kurosa.

"Unik.. aku belum pernah melihat yang seperti ini." Kata Yukina sambil menulis.

"Shana. Kau cukup kuat, tetapi.. saat kau makan kau membuang waktumu. Kau makan terlalu lama. Dan juga, kau harus memukul mesin ini 2 kali, dan ia sempat memukulmu juga. Kau kurang lincah. Itu saja. Shana, berlatihlah lebih keras, baik sihir maupun fisik." Kata ms. Sheva.

"Baik." Kata Shana.

"Entah mengapa, jika kita terkagum-kagum.. ms. Sheva malah mengkritik sangat banyak.." kata Kurosa.

"Baik, selanjutnya adalah Arnie." Kata ms. Sheva.

Arnie memasuki ruangan pelatihan. Sebelum ms. Sheva bertanya, ia menjawab,

"Sihirku adalah membesarkan dan mengecilkan benda."

Mesin itu pun muncul, hendak menyerangnya. Tetapi Arnie melemparkan sebuah bumerang yang kecil. Bumerang itu tajam. Lalu secara tiba-tiba, bumerang itu menjadi sangat besar sehingga menghancurkan mesin itu, dan sebagian ruang pelatihan.

"HUEE? SERAM!" Teriak Kurosa.

Bumerang itu kembali menjadi seukuran semula saat berputar kembali. Arnie menangkapnya.

Ms. Sheva menganalisis Arnie.

"Arnie, bumerangmu sudah cukup cepat, tetapi kau juga harus memperhatikan kondisi sekitarmu. Berhati-hatilah saat bertarung, kau mungkin bisa melukai temanmu, bahkan dirimu sendiri. Tetaplah berlatih." Kata ms. Sheva.

"Baik." Kata Arnie.

"Selanjutnya adalah Karen." Kata ms. Sheva.

Karen memasuki ruang pelatihan itu.

"Apa sihirmu, Karen?" Tanya ms. Sheva.

"Aku.. tidak tahu.." kata Karen.

Semuanya terkejut, kecuali teman-temannya yang bersama dia di Eropa.

"Dia bahkan tidak tahu tentang sihirnya sendiri." Kata Rheinalth.

"Baiklah, mungkin kita bisa membantu." Kata ms. Sheva.

Sebuah mesin pun muncul.

Karen hanya berdiri, sejauh 15 kaki dari mesin itu.

Karen hanya memegang pedang yang ada di sarungnya.

Saat semuanya berkedip, mesin itu sudah hancur berkeping-keping.

"Apa ini?" Kejut Yukina.

"Aneh sekali." Kata Ardolph.

Ms. Sheva tidak bisa berkata apa-apa.

"Karen, yang penting adalah tetap berlatih. Aku tidak bisa menganalisamu." Kata ms. Sheva.

"Baik." Jawab Karen.

"Kau memang... misterius."


Load failed, please RETRY

週次パワーステータス

Rank -- 推薦 ランキング
Stone -- 推薦 チケット

バッチアンロック

目次

表示オプション

バックグラウンド

フォント

大きさ

章のコメント

レビューを書く 読み取りステータス: C81
投稿に失敗します。もう一度やり直してください
  • テキストの品質
  • アップデートの安定性
  • ストーリー展開
  • キャラクターデザイン
  • 世界の背景

合計スコア 0.0

レビューが正常に投稿されました! レビューをもっと読む
パワーストーンで投票する
Rank NO.-- パワーランキング
Stone -- 推薦チケット
不適切なコンテンツを報告する
error ヒント

不正使用を報告

段落のコメント

ログイン