アプリをダウンロード
11.52% Kannoya Academy / Chapter 51: Kannoya vs Kenichi

章 51: Kannoya vs Kenichi

"Baiklah, petarungan yang sungguh hebat! Nyan mengendalikan setiap benda yang ada di sekitarnya! Dan dengan itu, Aldora Academy memenangkan pertandingan!" Kata mc.

Semua penonton bersorak-sorai.

"Sekarang adalah giliran Kannoya Academy dengan melawan Kenichi Kitaro!" Kata mc.

"Sudahlah, Kannoya, menyerahlah saja!" Teriak para penonton.

"Junko, apapun yang terjadi, kita terima saja ya?" Kata Denzel.

"Tapi aku tidak suka jika mereka mengejek Denzel." Kata Junko.

"Yuk, kita maju bersama." Kata Denzel sambil mengulurkan tangannya pada Junko.

Junko memegang tangan Denzel, lalu mereka berdua maju.

"Lawannya adalah Stormy dan Aria. Stormy lagi." Kata Rheinalth kesal.

"Denzel... berhati-hatilah." Pikir Kurosa di dalam kamarnya.

"Kalian seperti biasa, kuberi kesempatan untuk menyerah." Kata Stormy dengan sombongnya.

"Menyerah di awal bukanlah sifat Kannoya." Kata Denzel.

"Huh, baiklah jika kalian keras kepala seperti itu." Kata Stormy sambil mengangkat pundaknya tanda meremehkan.

"Mari kita mulai, 3... 2... 1... Mulai!" Teriak mc disambut dengan sorak-sorai penonton.

Denzel menyentuh pundak Junko, sepertinya dia telah melakukan sesuatu.

Junko menciptakan cambuk dari darahnya. Denzel membentuk sebuah hologram di depannya.

"Senjata macam apa itu?" Tanya Stormy sambil melemparkan bola listrik ke arah mereka.

Junko menghindar sambil mencambuk kaki Stormy dan Aria. Denzel melemparkan peluru-peluru hologram.

"Dasar kalian keras kepala, kalian akan kalah sekarang!" Kata Stormy sambil mengangkat tangannya ke atas. Sekumpulan listrik mengumpul di kedua kepalan tangannya.

"Jangan-jangan, itu?" Kata seorang penonton.

"JURUS ANDALAN STORMY!" Teriak semua penonton dengan semangat.

"Sampai jumpa, sampah." Kata Stormy.

"Lightning chain!" Teriak Stormy.

Listrik milik Stormy menyetrum seluruh daerah arena dengan hebatnya. Tetapi, Stormy terkejut. Junko dan Denzel berubah menjadi sebuah hologram palsu.

"Apa ini?" Tanya Stormy.

"Aku sudah tahu semuanya." Kata Junko sambil mencambuk Stormy dari belakang.

Stormy pun terkejut, sehingga ia terjatuh.

"Kamu tahu apa?" Tanya Stormy sambil menyetrum Junko, tetapi Junko berubah menjadi hologram palsu lagi.

Lalu Junko mengubah cambuknya menjadi pisau-pisau kecil dan melemparkan semuanya pada Stormy. Stormy kewalahan.

Stormy menyetrum sekelilingnya lagi, dan Junko berubah menjadi hologram palsu lagi.

"Stormy, sebentar lagi, bertahanlah." Kata Aria.

Stormy melihat sekeliling, dan ia melihat Junko ada di depannya, tetapi ia tidak melihat Denzel.

"Ada yang aneh." Kata Stormy.

"Apa yang aneh?" Tanya Junko.

"Waah, rupanya pihak Kenichi kewalahan menghadapi Kannoya!" Kata mc.

"Tidak mungkin!" Kata para penonton tidak percaya. Suasana pun berubah menjadi riuh.

"Ayo Junko! Sedikit lagi!" Teriak Katsumi.

"Sudah ketemu Aria?" Tanya Stormy.

Aria menunduk tanda serius. Mukanya menjadi menyeramkan. Ia pun berkata,

"Sudah!"

"Baiklah, baguslah!" Kata Stormy.

Stormy menyetrum Junko dengan kepalan tangannya yang penuh dengan listrik. Junko pun berubah menjadi hologram palsu.

"Magic system, increase the enemy's weakness, decrease the enemy's magic power." Kata Aria sambil mengangkat tangannya.

Tiba-tiba Junko merasa lemas, ia terjatuh. Ia tak sanggup untuk berdiri.

"Hooh? Tidak berubah menjadi hologram palsu?" Tanya Stormy.

Junko tak bisa berkata-kata. Disitulah Denzel menghentikan hologram tak terlihatnya. Denzel berusaha untuk mengangkat Junko.

"Junko! Bertahanlah!" Kata Denzel.

Tapi tak lama kemudian Denzel merasakan kesakitan. Tangan kirinya memegang lehernya di bagian kirinya. Denzel kesakitan juga.

Junko sudah tak sadar diri.

"K-kamuuu...." kata Denzel kesakitan.

"Mengapa, mau menantangku?" Tanya Stormy.

"Waah, rupanya sihir Aria telah menyakiti mereka berdua." Kata mc.

Katsumi menyadari sesuatu.

"Aku memiliki sebuah penyakit dimana sistem imun tubuhku menyerang tubuhku sendiri sehingga aku terkadang memerlukan donor darah."

"HEY! DIA SEKARAT!" Teriak Katsumi.

"HENTIKAN PERTANDINGAN! ADA YANG SEKARAT!" Teriaknya lagi.

Tetapi rupanya tidak ada yang mendengarkan.

"Ch... kalian ini.." kata Katsumi.

Akhirnya Denzel terjatuh ke tanah. Mereka berdua tak sadar diri.

"Seperti ini saja?" Tanya Stormy.

"Sepertinya begitu. Mereka sudah tidak berdaya." Kata Aria.

"Benar-benar sekolah yang lemah. Masakah terkena serangab kita sedikit saja sudah seperti ini? Lihat! Mereka tidak berdaya!" Kata Stormy.

"Huuuu..." teriak semua penonton.

"Sekolah tidak mutu.." kata penonton.

"Kannoya, sudahlah, kalian pasti kalah. Poin saja hanya 5!"

"Sudah pasti Kenichi Kitaro menang! Kannoya mundur saja!"

"Menyerahlah, Kannoya tidak akan menang!"

"Benarkan? Kenichi menang lagi." Kata murid itu.

"Sombong sekali..." pikir Name.

Stormy pun berdiri dengan tegak. Ia pun berkata,

"Kenichi Kitaro, pasti akan menang!"

Semua penonton pun langsung bersorak-sorai.

Nera pun berlari ke arena. Ia membawa Denzel dan Junko ke ruang perawatan.

"Gawat, gawat! Kak Amiko! Kak Amiko!" Teriak Nera di ruang perawatan.

"Ada apa? Apakah mereka baik-baik saja?" Tanya Amiko panik.

Nera melihat ke arah Amiko dengan lesu, ia menggelengkan kepalanya.

"Ini sungguh parah." Kata Nera.

"Ada apa?" Tanya Amiko.

"Segel Denzel yang dulu pernah disuntikkan ke dalam tubuhnya tekah diperkuat saat pertandingan tadi. Dan juga Junko, semua imunnya diperkuat sehingga sistem imun miliknya menyerang tubuhnya dengan lebih kuat. Junko memerlukan donor darah secepatnya atau ia akan... ia akan kehabisan darah!" Kata Nera.

"Dasar sekolah kelewatan parah!" Omel Amiko.

Katsumi pun datang ke ruang perawatan, dengan panik ia bertanya,

"Apakah mereka baik-baik saja?"

"Tidak. Junko kekurangan darah." Kata Nera.

"Sudah kuduga. Donorkan darahku saja! Aku akan baik-baik saja." Kata Katsumi.

"Kau yakin? Donor darahnya tidak akan biasa." Kata Nera.

"Ya, aku yakin." Kata Katsumi.

Lalu Nera menyatukan tangannya. Ia meletakkan tangan Katsumi dekat tangan Junko. Nera berdiri di antara Junko dan Katsumi.

"Healing sistem, blood donor." Kata Nera.

Sebuah selang berwarna hijau terang bersinar pun muncul. Selang itu menusuk tangan Katsumi dan Junko. Darah Katsumi berpindah ke tubuh Junko. Dengan itu donor dimulai.

"Bagaimana dengan Denzel?" Tanya Amiko.

"Kalau itu aku tidak tahu." Kata Nera.

Donor pun selesai. Nera menutup luka tusukan selang itu dengan sihirnya,

"Healing nature."

Junko pun tertidur dengan tenang. Katsumi duduk di sebelah Junko.

"Kau akan baik-baik saja." Kata Katsumi.

Yukina hanya berdiri di ruang perawatan. Ia berpikir,

"Kita kalah lagi. Hinaan mengenai teman-temanku. Sudah. Cukup. Aku tak tahan lagi."


Load failed, please RETRY

週次パワーステータス

Rank -- 推薦 ランキング
Stone -- 推薦 チケット

バッチアンロック

目次

表示オプション

バックグラウンド

フォント

大きさ

章のコメント

レビューを書く 読み取りステータス: C51
投稿に失敗します。もう一度やり直してください
  • テキストの品質
  • アップデートの安定性
  • ストーリー展開
  • キャラクターデザイン
  • 世界の背景

合計スコア 0.0

レビューが正常に投稿されました! レビューをもっと読む
パワーストーンで投票する
Rank NO.-- パワーランキング
Stone -- 推薦チケット
不適切なコンテンツを報告する
error ヒント

不正使用を報告

段落のコメント

ログイン