アプリをダウンロード
7.53% Kannoya Academy / Chapter 33: What the queen's want

章 33: What the queen's want

Kito pun terjatuh. Tubuh yang sebelah sini terjatuh di sebelah sini dan tubuh yang satu di sisi lainnya.

Ardolph tak bisa berkata apa-apa. Ia masih terkejut akan semua kejadian itu. Saat tubuh itu terjatuh, dilihatnya Yukina berdiri di sana. Muka Yukina juga terkejut. Sepertinya mereka berdua terkejut.

"Y-yukina.." kata Ardolph.

"Ardolph. Kau baik-baik saja?" Tanya Yukina.

Ardolph tertunduk. Ia melihat ke arah mayat Kito.

"M-maafkan aku.. aku sepertinya.. berlebihan lagi." Kata Yukina merasa sangat bersalah.

"Tidak apa-apa. Aku sudah memperingatkan Kito, tetapi ia tidak mau dengar." Kata Ardolph santai.

Yukina masih merasa bersalah. Ia tertunduk, hendak menangis.

Ardolph meletakkan tangannya di atas kepala Yukina. Rambut merahnya nan halus itu dibelainya dengan belaian lembut.

"Tenang saja. Ini bukan salahmu." Kata Ardolph.

Akhirnya, mereka memutuskan untuk mencari yang lainnya.

"Ayo kak Rheinalth! Jangan lesu begitu!" Kata Mira.

Rheinalth sudah merasa sangat lelah dan kesakitan, tetapi Mira rupanya tidak mau berhenti.

"Oh, ya sudah kalau sudah tidak bisa apa-apa lagi. Aku akhiri saja!" Kata Mira.

Saat Mira hendak mendekat, ia mendengar suara seorang laki-laki yang berkata,

"Hentikan!"

Lelaki itu melemparkan pisau yang dibawa oleh Mira.

"D-Denzel." Kata Rheinalth lemas.

Denzel menyerang Mira, tetapi Mira menghilang. Mira menusuk Denzel 15 kali dalam 5 detik. Denzel terluka parah.

"Astaga, kakak-kakak ini rupanya orang-orang yang lemah! Sudah aku akhiri saja!" Kata Mira.

Tetapi secara tiba-tiba Mira tidak bisa menggerakkan tubuhnya.

"A-apa ini?" Tanya Mira.

"Mira." Kata Junko lembut.

"Kak Junko ada apa?" Tanya Mira.

"Jangan pernah sakiti mereka." Kata Junko.

"Ada apa kak Junko? Kamu tidak seperti biasanya, kejam dan tidak kenal belas kasih." Kata Mira.

"Pokoknya jangan sakiti mereka atau kamu yang akan kujadikan koleksi darahku selanjutnya." Kata Junko mengancam.

"Yah.. kakak.. tak usah bilang seperti itu saja Mira sudah takut.. sudah, Mira tidak bakal menyakiti mereka." Kata Mira.

Akhirnya Junko melepaskan Mira.

"Kak Junko aneh, sebenarnya ada apa sih?" Tanya Mira.

"Ada suatu hal yang serius yang baru aku sadari." Kata Junko.

"Apa itu? Kalau pak bos sudah menemui ratu kan sudah beres semua?" Tanya Mira.

"Justru itu. Kita bisa saja dalam masalah." Kata Junko.

"Kok bisa sih kak?" Tanya Mira.

"Apakah tujuan pak bos untuk membangkitkan sang ratu?" Tanya Junko.

"Hm.. untuk menguasai dunia?" Tanya Mira.

"Justru jika kita membangkitkan sang ratu, dunia ini akan hancur dan kita pun akan menjadi santapan kecilnya." Kata Junko.

"Hiih! Kok kak Junko bisa tahu?" Tanya Mira.

"Tentu saja, karena sang ratu itu lebih menghendaki kehancuran daripada penguasaan." Kata Junko.

"Aku tahu dari sampel darahnya." Kata Junko.

"Ooh, jadi begitu. Sekarang kita harus apa?" Tanya Mira.

"Kalau bisa kita harus menghentikannya." Kata Junko.

"Bagaimana caranya?" Tanya Mira.

"Kita harus mencarinya sekarang!" Kata Junko.

"Bagaimana dengan mereka?" Tanya Mira.

Junko segera mengeluarkan sihirnya,

"Blood healing." Kata Junko.

Semua luka Denzel dan Rheinalth pun pulih dalam sekejap.

"Kita harus segera mencari dia!" Kata Junko.

"Siapa?" Tanya Denzel.

"Dia adalah Ermin!" Kata Rheinalth.

"Kamu tahu darimana?" Tanya Denzel.

"Tentu dari bocah itu." Kata Rheinalth.

"Hiiih! Aku bukan bocah!" Kata Mira.

"Sudahlah! Aku dan Mira akan lewat sini, sementara kalian lewat sana. Denzel, berikanlah kepadaku hologram komunikasimu agar kita bisa tahu di mana dia." Kata Junko.

"Baiklah." Kata Denzel.

Lalu Denzel memberikan hologram komunikasinya di depan mata kanan Junko, seperti kacamata dari hologram.

"Dan jangan lupa." Kata Junko.

"Apa?" Tanya Denzel.

"Berikan kepadaku sebuah cintamu nan tulus! Bye bye!" Kata Junko sambil meninggalkan Denzel.

"Iiih! Junkooo!" Kata Denzel, mukanya merah sekali.

" Oh jadi begitu. Kamu sudah punya pacar." Kata Rheinalth.

"B-bukan!" Kata Denzel.

"Ohoo.. mukamu merah." Kata Rheinalth.

"Sudahlah, ayo pergi!" Kata Denzel.

"Huhuhu Denzel, kamu ini tidak mau mengaku ya?" Kata Rheinalth tersenyum nakal.

"Rheinalth!!!" Teriak Denzel dengan mukanya yang tersipu-sipu itu.


Load failed, please RETRY

週次パワーステータス

Rank -- 推薦 ランキング
Stone -- 推薦 チケット

バッチアンロック

目次

表示オプション

バックグラウンド

フォント

大きさ

章のコメント

レビューを書く 読み取りステータス: C33
投稿に失敗します。もう一度やり直してください
  • テキストの品質
  • アップデートの安定性
  • ストーリー展開
  • キャラクターデザイン
  • 世界の背景

合計スコア 0.0

レビューが正常に投稿されました! レビューをもっと読む
パワーストーンで投票する
Rank NO.-- パワーランキング
Stone -- 推薦チケット
不適切なコンテンツを報告する
error ヒント

不正使用を報告

段落のコメント

ログイン