Lan Qianyu menyeret tubuhnya yang kelelahan dan pergi mencari hakim untuk mengajukan permohonan agar hari sidang Ye Yan bisa diundur beberapa hari.
Sayangnya hakim tidak bersedia menemuinya. Bagaimana pun juga kasus ini sangat besar, orang-orang yang terlibat semuanya adalah pejabat tinggi pemerintah. Dampak sosialnya sangat besar, siapa pun tidak ada yang berani mengambil resiko.
Setelah berusaha seharian, malam harinya ketika pulang ke rumah, Lan Qianyu sudah lelah sampai hampir tidak bisa menarik nafas.
Setelah melepas sepatunya, dia duduk bersandar di sofa sambil memejamkan mata dan mengusap-usap dahinya dengan kelelahan. Pembantu datang membawakan teh hangat dan berkata penuh simpati, "Nyonya Muda, minum teh dulu. Anda siang malam terus sibuk, makan juga tidak teratur, lihat wajah Anda pucat sekali."
"Perutku sakit, tolong ambilkan obat." Lan Qianyu memegangi bagian perutnya, keningnya berkerut-kerut.