"Bagiku, kamu bukan hanya adik Wei'er, tetapi juga seorang gadis yang baik hati dan polos. Aku tidak ingin melihatmu terluka." Han Xiucheng berkata dengan tulus, "Mungkin kamu merasa kalau aku sangat munafik, tapi ini adalah isi hatiku yang sesungguhnya."
"Meskipun palsu, tapi mendengarnya di saat seperti ini tetap membuat hati merasa lega." Qin Xiya tersenyum getir. Di saat yang sama air matanya juga berjatuhan, "Hidup ini benar-benar tidak ada artinya. Keluarga dan orang yang kucintai semuanya membohongiku, menyakitiku. Siapa yang sebenarnya masih bisa kupercaya?"
"Jangan pesimis begitu…" Han Xiucheng menatapnya kasihan, "Setiap orang pasti akan mengalami rintangan dalam hidupnya. Kehidupan memiliki pasang surut, kamu harus lebih tegar."
"Ya." Qin Xiya menghela nafas panjang, "Mungkin aku memang kurang tegar. Saat ini aku merasa tidak sanggup lagi. Kalau tidak ada anak ini, aku benar-benar ingin mati saja."
"Xiya…"