Keesokan harinya permbaruan selesai dan para pemain segera ber bondong-bondong Login ke permainan.
Xiaojin Tidak terkecuali karena dia telah mencapai level 30 ia segera menuju ke portal teleportasi di desa menuju ke kota Adamantine di utara desa.
Kota adamantine sangat luas, sebamding dengan separuh negara di dunia nyata.Xiao Jin pergi ke Tempat Untuk Class Quest. Karena pemain yang baru saja tiba di kota atau yang baru saja mencapai level 20 keatas diharuskan melakukan Class Quest. Kalau beruntung pemain mungkin mendapatkan promosi Class.
Beberapa menit kemudian Xiao Jin tiba di [Combat Master Guild Hall] tempat Quest Class [Master Combat] dapat di lakukan disini. Melihat sekeliling hanya ada beberapa orang di luar gedung. Berbeda dengan Class lainya, [Combat Master] sedikit menarik minat pemain karena Class ini paling sulit, terutama masalah skill. Karena sangat sedikit (Skill Book) yang dapat di pelajari oleh class ini, dan mengharuskan pemain untuk berkreasi sendiri menciptakan Skill mereka masing-masing. Tetapi bagi Xiao Jin itu hanya sepotong kue!.
Setelah masuk dia melihat orang paruh baya sekitar 70 an sedang duduk di pojok ruangan lantai 1 sambil memegang botol minuman keras. NPC ini adalah salah satu 'penguji' yang menyediakan Class Quest di Kota ini. Xiao Jin menghampiri orang itu sambil berjalan santai, setelah sampai di depan nya dia berbicara.
"Permisi Tetua yang terhormat, bisakah saya mendapatkan Quest Class saya disini??" Kata Xiaojin Sambil menangkupkan kedua tangan nya dan senyum yang tidak pernah tertinggal di sudut mulutnya.
Orang tua yang tadinya hanya fokus minum itu sedikit menggeser pandanganya kearah Suara dan melihat seorang pemuda berkukit putih maskulin, rambut merah, mata hitam, badan tinggi atletis, dan wajah nya yang tampan hampir cantik tapi juga menyembunyikan aura tegas.
"Jalan seorang Combat Master tidaklah Mudah anak muda" Kata orang tua itu dengan dingin.
"Apakan begitu?? Hmm memang jalan seorang Combat Master sangat sulit, butuh pengorbanan besar bila seseorang ingin menjadi sosok yang besar, dan butuh darah,keringat dan air mata untuk sampai ke puncak" Jawab Xiao Jin dengan santai.
Orang tua itu sedikit terkejut dengan jawaban yang datang dari pemuda di depanya. Sekilas dia bisa merasakan semua kata yang dia ucapkan bukan hanya sebuah kata-kata biasa, melainkan dia sendiri sudah lama dan berulang-ulang melakukan hal yang barusan ia katakan.
'Menarik'. Pikir orang tua itu. Dia bangkit dari kursinya dengan lambat sambil memandang pemuda di depanya. Tidak ada yang berbicara di antara mereka berdua hanya suara kegiatan di sekitar Guild Hall yang bisa di dengar.
*Bang*Bang* dengan suara yang keras hingga bisa di dengar sampai ke seluruh area Guild Hall, Dua aura Niat membunuh yang sederas aliran sungai bisa di rasakan bahkan sampai ke luar Gedung penialaian.
Tetua itu tetap sama di luar tetapi kenyataan nya sangat berbeda di dalam. Dia terkejut sampai hampir melompat, karena dia berniat mengetes anak muda di depan nya dengan mengintimidasi nya dengan niat membunuh yang sangat kental hasil dari perang darah tak terhitung jumlahnya, monster, manusia, iblis, dia sudah pernah membunuh mereka semua tak terhitung jumlahnya. Otomatis niat membunuh nya saja bisa membuat pejuang tingkat tertinggi di kota ini untuk gemetar ketakutan!.
Tapi pemuda di depanya bukan hanya bisa dengan wajah santai menangkal niat membunuhnya seoalah-olah sedang berjalan-jalan di taman. Dia bahkan menunjukan niat membunuh yang tidak lebih lemah dari milik nya, bisa di bilang bahkan lebih kuat dari miliknya. Tetua itu gemetar di dalam, dia belum pernah menemukan Orang seperti pemuda ini selama hampir seumur hidupnya. Orang-orang di Sekitar Guild Hall sudah bisa di tebak mereka berjongkok ketakutan dengan kaki mereka bergetar, dan bahkan sampai ada yang buang air besar di celana sangking takutnya. Tapi tetua itu tidak perduli dengan bau busuk di udara dia sendiri bahkan hampir tidak bisa mengendalikan dirinya untuk tetap berdiri!.
'Orang kecil ini sedikit menarik' pikir Xiao Jin dengan sedikit menahan tawa. Jika dia baru saja melepaskan setitik debu niat membunuh nya sudah membuat Master Terkuat di Kota Adamantine ketakutan bagai mana jika dia melepaskan niat membunuh milik nya yang asli? Haha tidak usah di pikirkan.
Tetua itu akhirnya tidak tahan lagi dengan tekanan yang ia terima dari pemuda di depanya, dia dengan cepat menyembunyikan lagi niat membumuhnya. Begitu juga dengan Xiao Jin ia menarik setitik kecil milik nya juga.
Tetua itu masih bisa merasakan kakinya yang gemetaran, bisa di lihat lantai di bawah kakinya berdiri retak!!. Akibat dia menahan tekanan agar tidak berlutut di depan banyak orang!!