Reno berhasil menyelesaikan pekerjaannya satu jam lebih awal sebelum waktu normal kantor untuk pulang.Yaitu jam 3 sore.
Reno dengan semangat menghampiri sang istri dan sangat ingin untuk segera mengajaknya pergi bersama.
''Yank...''panggil Reno mesra begitu ia memasuki kamar untuk memberitahu sang istri jika pekerjaannya sudah selesai.
Reno tersenyum begitu mendapati sang istri yang ternyata tengah tertidur pulas.
Reno tak buru buru membangunkan Lina,sejenak dia memandang wajah cantik istrinya yang sekarang menjadi hal yang tak pernah bosan untuk Reno pandang.
''Terimakasih...''ucap Reno tulus.
''Jangan pernah berhenti untuk terus mendengarkan semua cerita ku dan jangan pernah berhenti untuk mencintaiku....''Reno menyampaikan isi hatinya kepada sang istri yang tengah tertidur lelap.
Sekarang Reno berpikir dengan kehadiran Laras kembali ke kekhidupannya,bukan saja menciptakan rasa takut tapi juga membuatnya semakin membuatnya yakin dan percaya jika dia tak pernah salah menjadikan Lina sebagai istri dan wanita satu satu satunya yang ia cintai dikehidupannya.
Reno yakin kehadiran Laras hanya satu kerikil kecil yang hadir untuk menguji bahtera rumah tangga dan cintanya bersama Lina yang baru saja dimulai ini.Reno janji akan menyelesaikan masalahnya dengan Laras segera bahkan Reno berencana untuk mengusiir Laras selamanya dalam kehidupannya. Dan itu hanya perlu menunggu waktu yang tepat saja.
Cupp....
Reno mendaratkan sebuah ciuman kebibir Lina begitu Reno selesai bergulat dengan pikirannya.
Cupp....
Reno kembali mencium bibir Lina begitu tak ada respon dari ciumannya yang pertama,bahkan kini Reno bukan hanya menciumi bibir istrinya melainkan tangannya ikut bermain dibawah baju Lina memainkan benda kenyal didalamnya.
''Akhh Kak....''Lina terbangun karena merasakan sentuhan tangan Reno yang sudah menjalar kemana mana.
''Hai...''hanya itu kata yang keluar dari mulut Reno daan melajutkan kembali aktivitasnya.
''Kaakk....''ucap Lina sedikit merintih karena Reno yang mendaratkan kissmark dilehernya.
''Kak stop...''Lina menahan bibir sang suami yang kini akan beralih kebibirnyaa.
''Jangan lakukan ini disini ok....''Lina berkata dengan nada sensual bahkan kini jari jarinya mengusap lembut bibir Reno yang sedikit basah.
''Hmmm kenapa,ini juga rumahku...''protes Reno.
''Ya tapi ini bukan tempat yang pantas untuk melakukan itu disini...''jelas Lina yang merasa tak nyaman jika harus melakukan hal gila dikantor suaminya.
''Melakukan itu apa....''goda Reno pada sang istri yang masih malu malu.
''Ka ayolah...''protes Lina karena tak suka Reno menggodanya tentang hal itu.
''Kali ini saja,ayolah...''rengek Reno manja dengan wajah yang ia benamkan didada Lina.
''Gak,gak ada kali ini ataupun lainkali.Kita ini punya rumah kak,punya tempat untuk kita bisa melakukan hal itu sepuasnya....''Lina memberikan penjelasan sebaik mungkin dan tak menyinggung sang suami.
''Ouh jadi dirumah aku boleh melakukannya sepuas yang aku mau...''raut wajah Reno mulai terlihat sumringah senang terbujuk rayuan sang istri.
''Ya,lagi pula kapan aku pernah menolaknya jika dirumah...''Lina mengelus pucuk kepala Reno lembut.
''Baiklah,agar cepat sampai dirumah bukankah kita harus segera berangkat ...''Reno bangkit dari posisinya dan menarik tangannya dari balik baju sang istri.
Lina pun segera bangkit dari tidurnya,dan merapikan pakaian yang terlihat kacau akibat ulah Reno.
''Ren,Reno....''panggil seseorang dari luar yang terdengar tengah mencari keberadaan Reno yang tak ada diruangannya.
''Iya gue disini...''teriak Reno yang tau jika orang yang sedang mencarinya siapa lagi jika bukan Leo. Orang satu satunya dikantor ini yang berani memanggilnya dengan nama tanpa embel embel.
''Gue gak mau ganggu cuma loe kedatangan tamu nih...''jawab Leo dengan nada bicara yang tak kalah tinggi.
''Keluarlah sana....''usir Lina yang merasa terganggu dengan kebisingan kedua sahabat itu.
''Aku akan menyusul setelah ini,ok....''Lina menunjukan tanda kissmark dilehernya, dan sekarang dia tengah mencoba untuk menutupinya dengan makeup.
''Baiklah....''Reno akhirnya menurut dan pergi keluar menemui sang sahabat.
''Wih kayaknya gue dateng diwaktu yang gak tepat ya.....''ucap tamu Reno yang tak lain adalah sahabatnya dimasa kuliah.Sahabat yang tak sedekat Leo,karena perbedaan profesi diantara mereka yang berbeda bidang.Reno dan Leo bisnis kantoran dan Wisnu seseorang yang senang dengan musik.
''Wisnu...''ucap Reno girang begitu tau siapa yang datang berkunjung.
''Wih sekarang mah,udah berani bawa kekamar ya...''seloroh Wisnu yang disambut senyuman manis dari Reno.
''Iyalah dibawa kekamar,orang dia sama istrinya...''ungkap Leo yang membuat Wisnu menganga tak percaya.
''Istri,serius loe....''ucap Wisnu dengan nada tak percaya.
''Ya lah istri.Gue ini udah nikah hampir dua tahun yang lalu tau...''Reno terlihat bangga mengungkap status pernikahannya,yang memang selama ini hanya diketahui oleh segelintir orang saja.
''Loe gak seriuskan,pasti loe cuman lagi ngerjain gue...''Wiasnu masih tak percaya jika Reno yang dikenalnya pemain wanita bisa menikah secepat ini dan mencintai istrinya.
''Tahun kemarin loe aja masih senang gonta ganti cewek,masa sekarang loe bilang pernikahan loe udah berjalan dua tahun....''ungkap Wisnu yang tau bagaimana tingkah dari sahabatnya satu ini.
Sedangkan Lina tak buru buru ikut bergabung dan memilih menguping percakapan tiga sahabat itu.
''Siapa bilang gue lagi bercanda hah,lihat nih....''Reno menunjukan cincin yang melinbgkar dijari manisnya.
''Masih gak percaya hah...''sambung Reno begitu melihat wajah Wisnu yang masih menunjukan ekspresi tak percaya.
''Tuh lihat foto yang disana itukan...''tunjuk Reno pada foto yang digantung didekat meja kebesarannya.
Disana Reno mengggantungkan foto pernikahannya dengan Lina bersama dengan foto penting perusahaan.
''Masih kurang....''Reno terlihat ngotot ingin sang sahabtanya ini percaya jika dia sudah menikah dan mempunyai istri yang ia cintai.
''Sayang Lina....''panggil Reno mesra memanggil Lina untuk keluar.
Lina yang sebenarnya sudah siap dari tadi pun melangkah keluar bagaikan seorang aktris yang tengah ditunggu oleh penggemarnya.
''Kemarilah....''Reno menepuk tempat duduk disebelahnya untuk Lina tempati.
Wisnu yang memang belum sepenuhnya percaya dan itu membuat ia memandangi Lina dengan seksama,dia memperhatikan penampilan istri sang sahabat dari ujung kepala sampai kaki dan diam diam membandingkan penampilannya dengan wanita wanita yang Reno sukai dulu.
''Perkenalkan Wisnu...''sapa Wisnu dengan ramah.
''Lina.....''jawab Lina disertai senyuman diwajahnya.
Wisnu sebenarnya bukan orang yang suka mencampuri urusan orang lain,begitupun dengan sekarang.Banyak sekali pertanyaan yang ingin ia tanyakan saat ini tapi rasanya tak baik,membicarakan pembicaraan yang bisa memancing pertengkaran diantara pasangan ini.Apalagi yang paling Wisnu takutkan ialah Lina tak tau bagaimana kehidupan masalalu Reno yang suka mempermainkan perempuan.
''Ok gini aja,sebenarnya kedatangan gue kesini mau ngundang loe berdua buat hadir di acara reuni kampus yang akan diselenggarakan minggu ini....''Wisnu memilih mengutarakan maksud kedatangan dibanding harus terus mempertanyakan tentang pernikahan Reno.
''Dan loe Ren harus wajib datang bersama istri dan untuk loe jomblo akut....''
Reno dan Lina kompak menahan tawa begitu Wisnu menyebut Leo seorang jomblo akut.
''Pasangan loe kan udah punya pendamping jadi kali ini loe harus bawa pasangan yang lain,tapi jangan badot lagi ok....''ancam Wisnu yang ditanggapi tatapan tajam Leo dan tertawa kecil oleh Reno.
''Puas ya loe ketawa...''Leo melayangkan sebuah berkas kearah Reno yang mengenai tangannya.
''Gue ini jomblo kualitas tinggi,masih ori tau...''bela Leo dengan bangga.
''Hey gue gak bermaksud buat ngusir nih ya,tapi ini udah telat dari waktu yangf sudah gue janjikan untuk istri gue....''ucap Reno berani memotong waktu kebersamaanya dengan sahabat sahabatnya kerena sekarang sang istri lebih penting.
''Yaa sana loe pergi aja,bandit satu ini biar gus yang urus.....''Leo mengerti jika sang boss nya ini tengah dimabuk asmara.
''Iya deh leo pergi tapi janji loe harus dateng ok...''rupanya Wisnu pun sama pengertiannya seperti Leo. Tapi bukan mengerti Reno memerlukan waktu berduaan bersama sang istri melainkan dia sudah tak sabar ingin mengintrogasi Leo perihal hal yang tak ia ketahui tentang pernikahan Reno.
''Iya bawel...''ucap Reno memberi kepastian sebelum ia pergi menggandeng sang istri keluar.
''Eh tapi Le,mobi udah siapkan....''Reno memastikan sesuatu hal dan jawab oleh tanda jempol terangkat dari tangannya.
Apalagi kalo bukan memastikan mobil yang siap mengalihkan pandangan wanita sialan itu agar tak melakukan hal yang tidak tidak kepada dirinya,karena sekarang setiap Reno mau keluar kantor ia akan memastikan ada atau tidaknya Laras diluaar sana.Karena sekarang Reno bukan lelaki bodoh yang akan menghadapi masalah tanpa persiapan dan strategi.
* * * * *
Sedangkan Leo yang ditinggalkan Reno bersama teman super kepo seperti Wisnu, hanya bisa berkali kali mengambil nafas dalam karena tak bisa memberi jawaban dari setiap pertanyaannya.
''Ayolah Le,beri tahu gue satu hal aja tentang Reno....''rengek Wisnu yang kini mengikuti Leo keruangan pribadinya dan meninggalkan ruangan kebesaran Reno.
''Gue harus kasih tau yang mana Wis,gak ada hal yang penting juga kok....''Leo sudah bingung harus menjawab apa lagi,karena Wisnu yang tak menyerah untuk terus bertanya.
''Apalagi tadi dipost satpam sana gue bertemu si Laras dan dia mohon mohon sama gue untuk ikut kedalam...''itulah hal yang semakin membuat Wisnu penasaran akan kehidupan Reno.
''Dan yang lebih bikin gue bingung,dipintu depan saja Laras sudah ditolak dengan kasar untuk tidak masuk kesini,bahkan gue pun hampir di seret paksa kalo loe gak dateng tadi...''Wisnu menceritakan kisahnya tadi yang diintrogasi satpam karena datang bersama Laras.
''Intinya Reno sekarang itu sudah berubah,dia hanya mencintai istrinya dan dia sangat berharap untuk tidak lagi bertemu dengan Laras.Ibaratnya gini Laras itu sumber masalah dan penyakit dan Lina lah dokter nya....''Leo berharap penjelasan yang ia berikan bisa membungkam mulut Wisnu.
''Oh iya apa loe punya informasi seputar kehidupan Laras beberapa tahun ini...''tanya Leo serius.
''Setau gue sih dia baru balik dari luar negeri satu tahun yang lalu,hanya itu.Emang buat apa loe tanya tentang kehidupan Laras....''belum terbayar semua rasa keingin tahuan Wisnu tentang kehidupan Reno dan sekarang dia sudah buat penasaran lagi dengan Laras.
''Gak ada.Rasa penasaran dan pertanyaan loe yang numpuk dikepala loe saat ini akan terjawab nanti.Dihari Sabtu...''ucap Leo yang semakin membuat Wisnu bingung dan penasaran.