Author : Adillah pada diri mu sendiri, memilih tetap menjadi anak baik merupakan hak mu.
__________________________
.
Dua Pemuja
Siapa dia, berani menyusupkan benih di hati dua orang pemuja sekaligus.
Lalu tanpa ampun dia diamkan keduanya.
Tidak memilih dan tidak menunjukkan tanda-tanda siapa yang akan di pilih.
Aku di sini yang selalu berharap hanya bisa meratap.
Mengharap bahwa dia akan melepas bentengnya untuk aku rengkuh dan aku miliki.
Padahal statusnya sudah jadi hak milik ku hakiki.
Sayang kenyataannya itu sekedar simbol yang memabukkan dan menuntut untuk berbalas tanpa ampun.
Ketika mata itu menatap kosong ke luar sana aku pikir aku punya hak untuk memilikinya.
Sayang bukan kidung cinta yang bersuara melainkan tanda tanya besar dari mulut terkunci dan mata menerawang kosong.
Disini aku memelukmu bahkan mencuri curi menggigit mu.
Berharap kau bisa merasakan betapa besarnya keinginan ku.